Semua Artikel

Puting Digigit Saat Menyusui? Ini Cara Mengatasinya

Hamzah
19 Jun 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Puting Digigit Saat Menyusui? Ini Cara Mengatasinya

Digigit saat menyusui adalah pengalaman yang cukup umum tapi tetap mengejutkan, apalagi kalau sampai membuat puting luka. Moms yang sedang menyusui tentu tahu betapa nyerinya rasa itu dan kalau tidak ditangani dengan benar, luka bisa memburuk dan membuat proses menyusui jadi tidak nyaman. Kabar baiknya, kondisi ini bisa diatasi tanpa harus berhenti menyusui. Dengan pemahaman […]

Digigit saat menyusui adalah pengalaman yang cukup umum tapi tetap mengejutkan, apalagi kalau sampai membuat puting luka. Moms yang sedang menyusui tentu tahu betapa nyerinya rasa itu dan kalau tidak ditangani dengan benar, luka bisa memburuk dan membuat proses menyusui jadi tidak nyaman. Kabar baiknya, kondisi ini bisa diatasi tanpa harus berhenti menyusui. Dengan pemahaman yang tepat tentang penyebab, cara pencegahan, dan perawatan luka, Moms tetap bisa menyusui dengan nyaman dan tenang.

Kenapa Bayi Bisa Menggigit Saat Menyusui?

Puting Digigit Saat Menyusui

Sumber gambar: iStock

1. Tumbuh Gigi

Tumbuh gigi adalah penyebab paling sering kenapa bayi mulai menggigit saat menyusu. Saat gusi terasa gatal atau nyeri karena gigi akan muncul, menggigit menjadi respons alami bayi untuk mengurangi ketidaknyamanan tersebut. Moms mungkin akan mulai merasakannya saat bayi memasuki usia 4–7 bulan, ketika proses pertumbuhan gigi dimulai. Memberikan teether sebelum menyusu bisa membantu meredakan rasa gatal agar bayi tidak melampiaskannya saat menyusu langsung dari payudara.

2. Kurang Lapar atau Sudah Kenyang

Bayi yang sudah kenyang atau tidak benar-benar lapar cenderung menyusu dengan santai dan terkadang malah bermain dengan puting. Dalam kondisi ini, menggigit bisa jadi bentuk eksplorasi atau sekadar karena bosan. Untuk menghindari hal ini, Moms bisa memperhatikan tanda-tanda lapar sebelum menyusui. Jika bayi sudah terlihat tidak fokus atau lebih banyak bermain daripada menyusu, sebaiknya hentikan sesi menyusui lebih awal.

3. Posisi Menyusu Kurang Pas

Pelekatan yang kurang sempurna antara mulut bayi dan payudara bisa membuat risiko tergigit meningkat. Biasanya ini terjadi saat bayi hanya mengisap puting tanpa cukup banyak jaringan areola masuk ke dalam mulut. Menyesuaikan posisi menyusui bisa sangat membantu. Moms dapat mencoba memeluk bayi lebih dekat agar mulutnya terbuka lebih lebar dan pelekatan menjadi lebih dalam, sehingga menyusu terasa nyaman bagi keduanya.

Baca juga: Inilah 5 Posisi Menyusui yang Nyaman untuk Ibu

4. Refleks atau Respons

Beberapa bayi menggigit secara tidak sengaja saat refleks menyusu mulai melemah, misalnya ketika mereka mulai tertidur. Dalam situasi ini, gigitan bisa muncul tiba-tiba tanpa niat dari bayi. Untuk menghindari kejadian ini, Moms bisa lebih waspada saat bayi mulai mengantuk. Jika hisapan sudah melemah, lepas perlahan payudara dari mulut bayi agar tidak tergigit mendadak saat refleksnya melepas.

5. Mencari Perhatian

Pada bayi yang sudah lebih besar dan mulai menyadari lingkungannya, menggigit bisa menjadi bentuk komunikasi. Mereka mungkin melakukannya untuk melihat reaksi Moms atau sebagai cara iseng untuk menarik perhatian. Menghadapi hal ini, tetap tenang dan jangan menunjukkan reaksi keras yang bisa membuat bayi kaget. Alihkan perhatian mereka dengan sentuhan lembut atau bicara perlahan agar bayi mengerti bahwa menggigit bukan perilaku yang diinginkan.

Tanda-Tanda Puting Mengalami Luka atau Kerusakan

Beberapa Moms mungkin tidak langsung menyadari bahwa puting mereka terluka akibat gigitan, tapi tanda-tanda berikut bisa jadi petunjuk:

  • Rasa nyeri tajam saat menyusui atau setelahnya

  • Luka terbuka atau berdarah pada permukaan puting

  • Puting tampak memar, retak, atau mengelupas

  • Muncul rasa perih saat terkena air atau kain

Kalau dibiarkan, luka ini bisa berisiko infeksi seperti mastitis atau thrush (infeksi jamur).

Baca juga: Mastalgia, Nyeri Payudara dan Penanganannya

Cara Mengatasi Luka di Puting Akibat Gigitan

Puting Digigit Saat Menyusui

Sumber gambar: iStock

1. Segera Hentikan Menyusui Saat Digigit

Begitu bayi mulai menggigit, jangan menarik puting secara paksa karena bisa memperparah luka. Lepaskan hisapan secara perlahan dengan cara memasukkan jari bersih ke sudut mulut bayi, lalu keluarkan puting secara hati-hati.

2. Beri Tanggapan Konsisten

Jika bayi sudah cukup besar untuk memahami, katakan “tidak” dengan tegas namun tetap tenang. Hindari berteriak atau menunjukkan reaksi berlebihan karena bisa membuat bayi takut atau bahkan menolak menyusu di kemudian hari.

3. Rawat Luka dengan Tepat

Membersihkan puting dengan air hangat dapat membantu menjaga kebersihan luka dan mencegah infeksi. Setelah menyusui, Moms juga bisa mengoleskan sedikit ASI ke area luka karena sifat antibakterinya alami.

4. Gunakan Breast Pump Sementara

Jika menyusui langsung terasa terlalu menyakitkan, Moms bisa memompa ASI dan memberikan kepada bayi melalui botol. Ini adalah solusi sementara yang tetap memastikan bayi mendapat asupan ASI meski puting sedang dalam masa pemulihan.

Baca juga: Pompa ASI Elektrik, Manfaat dan Efek Sampingnya

5. Ubah Posisi Menyusui

Mencoba posisi menyusui yang berbeda dapat mengubah titik tekanan pada puting dan mengurangi risiko tergigit. Beberapa posisi membuat bayi lebih fokus menyusu dengan benar dan tidak mudah bermain-main dengan puting.

6. Periksa Pelekatan (Latch)

Pelekatan yang baik adalah kunci untuk mencegah luka berulang. Pastikan mulut bayi menutupi sebagian besar areola, bukan hanya puting, sehingga tekanan saat menyusu lebih merata.

Cara Mencegah Bayi Menggigit Lagi

  • Berikan teether sebelum menyusui jika bayi sedang tumbuh gigi

  • Perhatikan tanda kenyang, jika bayi mulai menggigit, segera akhiri sesi menyusu

  • Buat suasana tenang, gangguan di sekitar bisa membuat bayi tidak fokus dan mulai bermain dengan payudara

  • Konsisten dengan respon, jika digigit, beri respon yang sama setiap kali agar bayi belajar dari pola

Baca juga: Jadwal Menyusui Bayi Baru Lahir, Perlukah Diatur?

Digigit saat menyusui bisa jadi pengalaman mengejutkan dan menyakitkan. Tapi kondisi ini bisa diatasi dengan tenang dan tepat. Mulai dari memahami penyebab, memperbaiki pelekatan, hingga merawat luka dengan benar, semuanya bisa membuat proses menyusui kembali nyaman. Jangan ragu untuk minta bantuan medis jika luka tak kunjung sembuh. Dengan kesabaran dan dukungan dari Dads, fase ini bisa dilewati tanpa harus menyerah pada ASI.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi:

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Masa Menyusui Penyebab Bayi Gumoh Setelah Minum ASI Serta Cara Mengatasinya

Penyebab Bayi Gumoh Setelah Minum ASI Serta Cara Mengatasinya

Admin
05 Nov 2025

Ibu menyusui pasti sering mendapati bayi yang muntah setelah minum ASI atau sering disebut dengan gumoh. Namun, sudah tahukah Anda, apa sebenarnya penyebab bayi gumoh setelah minum ASI itu?  Bayi…

Selengkapnya
Masa Menyusui Amankah Menggunakan KB Saat Menyusui?

Amankah Menggunakan KB Saat Menyusui?

Hamzah
22 Jul 2025

Bagi Moms yang sedang menyusui dan belum siap menambah momongan, pertanyaan tentang keamanan alat kontrasepsi pasti muncul. Kabar baiknya, banyak metode KB yang aman digunakan selama masa menyusui dengan catatan…

Selengkapnya
Masa Menyusui Hipotonia pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Hipotonia pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Hamzah
09 Jul 2025

Hipotonia atau kondisi otot lemah pada bayi bisa membuat Moms dan Dads khawatir, apalagi jika si kecil tampak lemas saat digendong atau mengalami keterlambatan dalam perkembangan motorik. Meski tidak selalu…

Selengkapnya