Menstrual cup semakin populer sebagai salah satu alternatif ramah lingkungan ketika sedang menstruasi. Alat ini dikenal praktis, hemat, dan lebih aman bagi lingkungan dibandingkan pembalut sekali pakai. Namun, sebelum memutuskan untuk beralih menggunakan menstrual cup, sebaiknya Moms memahami efek samping dalam penggunaannya dan bagaimana cara mengatasinya. Menstrual cup adalah alat berbentuk seperti cangkir kecil yang […]
Menstrual cup semakin populer sebagai salah satu alternatif ramah lingkungan ketika sedang menstruasi. Alat ini dikenal praktis, hemat, dan lebih aman bagi lingkungan dibandingkan pembalut sekali pakai. Namun, sebelum memutuskan untuk beralih menggunakan menstrual cup, sebaiknya Moms memahami efek samping dalam penggunaannya dan bagaimana cara mengatasinya.
Menstrual cup adalah alat berbentuk seperti cangkir kecil yang terbuat dari bahan silikon medis, karet, atau termoplastik elastomer. Alat ini dimasukkan ke dalam vagina untuk menampung darah menstruasi, bukan menyerapnya seperti pembalut atau tampon. Karena dapat digunakan kembali, menstrual cup menjadi pilihan yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan.
Baca juga: Waspadai Bahan Berbahaya pada Pembalut Wanita
Efek Samping Menstrual Cup

Sumber gambar: iStock
Penggunaan menstrual cup sebagai alternatif pembalut atau tampon memang semakin populer karena manfaatnya yang ramah lingkungan dan ekonomis. Namun, seperti produk lainnya, menstrual cup juga memiliki potensi efek samping yang perlu diperhatikan, terutama jika tidak digunakan atau dirawat dengan benar.
1. Iritasi pada Vagina
Salah satu risiko utama adalah iritasi pada vagina, yang sering terjadi jika ukuran cup tidak sesuai atau jika Moms tidak menggunakan pelumas berbahan dasar air saat memasangnya. Iritasi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada dinding vagina, terutama bagi pemula yang belum terbiasa dengan cara penggunaan menstrual cup.
Untuk mengurangi risiko ini, sebaiknya memilih menstrual cup berbahan silikon medis yang lembut dan hypoallergenic serta memastikan ukurannya sesuai dengan kondisi tubuh.
2. Risiko Infeksi
Selain itu, risiko infeksi juga menjadi perhatian utama. Jika menstrual cup tidak dibersihkan dengan benar, ia dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, seperti yang menyebabkan bacterial vaginosis atau infeksi saluran kemih.
Membersihkan cup dengan benar sangat penting untuk mencegah hal ini. Proses sterilisasi dengan merebus cup selama 5-10 menit sebelum dan setelah masa menstruasi, serta mencuci tangan dengan sabun sebelum menyentuh cup, dapat membantu meminimalkan risiko infeksi.
Baca juga: Infeksi Vagina: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
3. Ketidaknyamanan saat Menggunakan
Bagi pemula, kesulitan dalam penggunaan menstrual cup sering kali menjadi salah satu efek samping yang memicu rasa tidak nyaman. Kesulitan ini biasanya disebabkan oleh kurangnya pengalaman atau ketegangan pada otot panggul.
Untuk mengatasi hal ini, Moms disarankan untuk melatih teknik pernapasan yang dapat membantu otot panggul rileks serta mencoba posisi yang nyaman, seperti jongkok, saat memasukkan atau mengeluarkan cup. Jangan khawatir jika perlu beberapa kali mencoba hingga merasa nyaman.
4. Reaksi Alergi
Ada juga kemungkinan reaksi alergi terhadap bahan tertentu, seperti lateks, meskipun kasus ini sangat jarang. Jika Moms memiliki riwayat alergi, lebih baik memilih menstrual cup yang terbuat dari silikon medis bebas lateks untuk mengurangi risiko alergi. Apabila ragu, konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan untuk menggunakan menstrual cup.
Baca juga: Mengatasi Vagina Gatal: Penyebab dan Solusinya
5. Sindrom Syok Toksik (TSS)
Yang paling serius, meskipun sangat jarang, adalah risiko Sindrom Syok Toksik (TSS). TSS disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus yang dapat berkembang jika menstrual cup tidak digunakan atau dibersihkan dengan benar. Moms perlu memastikan untuk tidak menggunakan menstrual cup lebih dari 8-12 jam dan segera mengeluarkannya jika muncul gejala seperti demam tinggi, ruam, atau pusing. Jika gejala tersebut terjadi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Tips Penggunaan Menstrual Cup yang Aman

Sumber gambar: iStock
Agar Moms dapat merasakan manfaat menstrual cup tanpa khawatir efek samping, berikut beberapa tips yang dapat diikuti:
- Pilih Ukuran yang Tepat: Sesuaikan ukuran cup dengan usia, jumlah aliran menstruasi, dan apakah Moms pernah melahirkan secara normal.
- Sterilisasi Rutin: Selalu sterilkan cup sebelum dan setelah digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
- Perhatikan Kebersihan: Cuci tangan sebelum menyentuh cup dan gunakan sabun khusus untuk membersihkan cup.
- Ikuti Petunjuk Penggunaan: Bacalah panduan penggunaan yang disertakan pada kemasan untuk memastikan Moms menggunakan cup dengan benar.
- Ganti Secara Berkala: Jika menstrual cup sudah aus atau menunjukkan tanda-tanda kerusakan, segera ganti dengan yang baru.
Baca juga: Perlukah Membersihkan Vagina Setelah Berhubungan?
Menstrual cup bisa menjadi solusi yang praktis, ramah lingkungan, dan hemat biaya bagi Moms yang sedang menstruasi. Namun, dengan memahami potensi efek samping dan cara penggunaannya yang benar untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Anda dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Healthline. “Menstrual Cup Dangers.” Diakses pada 20 Januari 2025.
- WebMD. “Menstrual Cup.” Diakses pada 20 Januari 2025.
- Medical News Today. “Menstrual Cup Dangers.” Diakses pada 20 Januari 2025.
- Medical News Today. “Are Menstrual Cups Safe?” Diakses pada 20 Januari 2025.