Pilihan pakaian sering kali dianggap sebagai hal sederhana, namun ternyata dapat memengaruhi kesehatan tubuh. Salah satu pakaian yang kerap menjadi perhatian adalah celana ketat. Meskipun memberikan tampilan yang trendi dan modern, penggunaan celana ketat secara terus-menerus dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan, khususnya bagi Dads. Celana ketat dirancang untuk menempel erat pada tubuh. Meskipun terlihat […]
Pilihan pakaian sering kali dianggap sebagai hal sederhana, namun ternyata dapat memengaruhi kesehatan tubuh. Salah satu pakaian yang kerap menjadi perhatian adalah celana ketat. Meskipun memberikan tampilan yang trendi dan modern, penggunaan celana ketat secara terus-menerus dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan, khususnya bagi Dads.
Celana ketat dirancang untuk menempel erat pada tubuh. Meskipun terlihat stylish, pakaian jenis ini dapat menekan bagian tubuh tertentu, terutama di area panggul dan paha, sehingga mengganggu sirkulasi darah, pergerakan otot, hingga fungsi organ di sekitarnya.
Bahaya Menggunakan Celana Ketat

Sumber gambar: iStock
1. Meningkatkan Risiko Infeksi Jamur dan Bakteri
Penggunaan celana ketat dapat meningkatkan risiko infeksi jamur dan bakteri. Area panggul yang tertutup rapat menjadi lebih lembap dan panas karena minimnya sirkulasi udara. Kondisi ini menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme seperti Candida albicans, jamur yang sering menyebabkan infeksi disertai gejala seperti gatal, kemerahan, dan iritasi.
Selain itu, gesekan yang terus-menerus antara kulit dan bahan celana dapat memicu folikulitis, yaitu peradangan pada folikel rambut yang menyebabkan bintik merah atau bahkan nanah kecil pada kulit.
2. Mengganggu Kesehatan Reproduksi
Celana ketat juga dapat mengganggu kesehatan reproduksi, khususnya pada pria. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan suhu di sekitar testis, yang terjadi akibat tekanan dan panas berlebih, dapat memengaruhi produksi sperma.
Kondisi ini menghambat testis untuk menjaga suhu optimal, sehingga dapat menyebabkan penurunan kualitas dan jumlah sperma. Jika kebiasaan ini berlangsung lama, risiko infertilitas pada pria juga dapat meningkat secara signifikan.
Baca juga: Mengupas Tuntas Sistem Reproduksi Pria: Dari Fungsi hingga Penyakit Umum
3. Nyeri dan Ketidaknyamanan pada Area Panggul
Tekanan dari celana ketat dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan pada area panggul. Hal ini sering kali memengaruhi saraf dan pembuluh darah di sekitar paha, yang berisiko memicu parestesia meralgia.
Ini adalah kondisi di mana saraf di paha tertekan, menyebabkan gejala seperti mati rasa, kesemutan, atau rasa nyeri yang menusuk. Tekanan berlebih juga dapat memicu varikokel, yaitu pembengkakan pembuluh darah di testis yang dapat berdampak negatif pada kesuburan pria.
4. Gangguan Pencernaan
Gangguan pada sistem pencernaan juga menjadi efek samping dari pemakaian celana ketat. Tekanan pada perut bagian bawah dapat menyebabkan refluks asam lambung, di mana isi lambung naik ke kerongkongan, yang sering kali disertai sensasi terbakar di dada.
Selain itu, tekanan ini dapat mengganggu pergerakan usus, menyebabkan rasa kembung dan ketidaknyamanan di perut.
Baca juga: Hati-Hati, Aktivitas Ini Bisa Turunkan Kesuburan
5. Menghambat Sirkulasi Darah
Pemakaian celana ketat yang rutin dan berkelanjutan juga dapat menghambat sirkulasi darah, terutama di area paha dan panggul. Hal ini berpotensi menyebabkan varises, yaitu pembengkakan pembuluh darah di kaki akibat aliran darah yang tidak lancar.
Dalam kasus yang lebih serius, tekanan berlebihan ini dapat meningkatkan risiko Deep Vein Thrombosis (DVT), yaitu pembentukan gumpalan darah di pembuluh darah bagian dalam yang berbahaya jika tidak segera ditangani.
6. Ketidaknyamanan dan Gangguan Aktivitas
Terakhir, ketidaknyamanan fisik akibat celana ketat dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Gesekan konstan antara kain celana dan kulit sering kali menyebabkan iritasi, lecet, atau bahkan luka kecil yang menyakitkan.
Selain itu, mobilitas dapat terganggu karena keterbatasan gerakan yang diakibatkan oleh tekanan dari pakaian yang terlalu sempit.
Baca juga: Benarkah Menaruh Laptop di Paha Bisa Ganggu Kesuburan?
Tips Memilih Pakaian yang Nyaman dan Sehat

Sumber gambar: iStock
Untuk menjaga kesehatan, Dads dapat mengikuti beberapa tips berikut saat memilih celana atau pakaian sehari-hari:
- Pilih Celana dengan Ukuran yang Tepat: Pastikan celana tidak terlalu ketat atau longgar. Pilih ukuran yang memungkinkan kulit bernapas dan tubuh bergerak bebas.
- Gunakan Bahan yang Bernapas: Bahan seperti katun atau campuran katun lebih baik karena memungkinkan sirkulasi udara yang baik, sehingga area panggul tetap kering dan nyaman.
- Batasi Penggunaan Celana Ketat: Jika Dads suka menggunakan celana ketat, batasi penggunaannya untuk waktu tertentu saja, seperti acara formal atau kasual, dan hindari memakainya sepanjang hari.
- Ganti Pakaian Setelah Beraktivitas: Jika Dads banyak berkeringat, segera ganti pakaian untuk mencegah kelembapan berlebih yang dapat memicu infeksi kulit.
- Berikan Istirahat pada Tubuh: Saat di rumah, gunakan pakaian yang lebih longgar dan nyaman untuk memberikan waktu istirahat pada tubuh dari tekanan pakaian ketat.
Meskipun celana ketat dapat memberikan tampilan yang trendi, Dads perlu mempertimbangkan dampaknya terhadap kesehatan tubuh, terutama jika digunakan dalam jangka panjang. Risiko seperti gangguan reproduksi, infeksi kulit, hingga nyeri panggul adalah beberapa masalah yang dapat muncul akibat kebiasaan ini.
Untuk menjaga kesehatan tubuh, pilihlah pakaian yang nyaman, bernapas, dan sesuai dengan ukuran tubuh. Jangan lupa untuk memberikan waktu istirahat pada tubuh dengan menggunakan pakaian yang lebih longgar saat di rumah. Ingat, gaya tidak harus mengorbankan kesehatan!
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Anda dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Medical News Today. “Tight Pants Syndrome”. Diakses pada 22 Januari 2025.
- PubMed. “The Relationship Between Tight Clothing and Male Reproductive Health”. Diakses pada 22 Januari 2025.
- Healthline. “The Dangers of Wearing Tight Clothes”. Diakses pada 22 Januari 2025.