Banyak Moms dan Dads yang masih percaya bahwa buang air kecil segera setelah berhubungan dapat mencegah kehamilan. Kenyataannya, anggapan ini lebih condong pada mitos daripada fakta medis. Meskipun buang air kecil setelah hubungan seksual memang memiliki manfaat kesehatan tertentu, seperti mencegah infeksi saluran kemih (ISK), prosedur ini sama sekali tidak efektif untuk mencegah sperma mencapai […]
Banyak Moms dan Dads yang masih percaya bahwa buang air kecil segera setelah berhubungan dapat mencegah kehamilan. Kenyataannya, anggapan ini lebih condong pada mitos daripada fakta medis. Meskipun buang air kecil setelah hubungan seksual memang memiliki manfaat kesehatan tertentu, seperti mencegah infeksi saluran kemih (ISK), prosedur ini sama sekali tidak efektif untuk mencegah sperma mencapai sel telur. Memahami perbedaan antara fakta medis dan mitos ini penting agar pasangan tidak salah dalam mengambil langkah perlindungan.
Mengapa Buang Air Kecil Setelah Berhubungan Disarankan?
Buang air kecil setelah berhubungan seksual memiliki manfaat utama untuk mencegah infeksi saluran kemih (ISK), terutama bagi perempuan. Saat berhubungan, bakteri dari area genital atau anus dapat berpindah ke saluran kemih. Dengan buang air kecil, aliran urin membantu “membilas” sebagian bakteri sebelum berkembang menjadi infeksi. Namun, fungsi ini terbatas hanya pada pencegahan ISK, tidak ada hubungannya dengan mencegah kehamilan.
Baca juga: Apakah Infeksi Saluran Kemih (ISK) Membuat Sulit Hamil?
Proses Terjadinya Kehamilan yang Perlu Dipahami
Untuk mengetahui kenapa buang air kecil tidak bisa mencegah kehamilan, Moms dan Dads perlu memahami proses pembuahan:
-
Ejakulasi di Dalam Vagina
Saat ejakulasi, jutaan sperma dilepaskan ke dalam vagina. -
Perjalanan Sperma ke Rahim
Dalam hitungan menit, sperma sudah bisa masuk ke leher rahim menuju rahim dan tuba falopi. -
Pembuahan
Jika ada sel telur yang matang, pembuahan dapat terjadi bahkan sebelum Moms bangun dari tempat tidur.
Karena sperma bergerak ke sistem reproduksi bagian dalam, buang air kecil yang hanya melibatkan saluran kemih tidak akan menyentuh atau mengeluarkan sperma dari vagina maupun rahim.
Baca juga: Ternyata Begini Proses Perjalanan Sperma ke Sel Telur, Yuk Cari Tahu!
Mengapa Buang Air Kecil Tidak Efektif Cegah Kehamilan

Sumber gambar: iStock
-
Jalur Urin dan Jalur Reproduksi Terpisah
Saluran kemih dan saluran reproduksi perempuan tidak saling terhubung langsung. Urin keluar melalui uretra, sedangkan sperma masuk melalui vagina menuju rahim. -
Sperma Bergerak Cepat
Menurut ahli, sperma dapat mencapai serviks hanya dalam beberapa menit setelah ejakulasi. Sehingga, buang air kecil setelahnya tidak akan menghentikan proses tersebut. -
Tidak Menggantikan Kontrasepsi
Mengandalkan buang air kecil sebagai metode kontrasepsi adalah risiko besar. Dokter menyarankan penggunaan metode kontrasepsi yang sudah terbukti efektif, seperti kondom, pil KB, atau IUD.
Manfaat Buang Air Kecil Setelah Berhubungan
Meski tidak mencegah kehamilan, buang air kecil tetap disarankan setelah hubungan intim karena:
-
Mengurangi risiko ISK, khususnya bagi Moms yang lebih rentan.
-
Membantu mengeluarkan sebagian bakteri dari saluran kemih.
-
Menjaga kesehatan area genital secara keseluruhan.
Untuk pencegahan ISK yang lebih maksimal, selain buang air kecil, disarankan juga untuk membersihkan area genital dengan air hangat setelah berhubungan.
Baca juga: Perlukah Membersihkan Vagina Setelah Berhubungan?
Cara Efektif Mencegah Kehamilan
Jika tujuan Moms dan Dads adalah mencegah kehamilan, beberapa metode yang terbukti efektif meliputi:
-
Kontrasepsi Hormonal (pil KB, suntik KB, implan)
-
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (IUD)
-
Penggunaan Kondom
-
Metode Kalender (jika siklus menstruasi teratur, meski efektivitasnya lebih rendah)
Penting untuk mendiskusikan pilihan kontrasepsi dengan tenaga medis agar sesuai dengan kondisi kesehatan dan rencana keluarga.
Buang air kecil setelah berhubungan intim memang penting, tapi tujuannya hanya untuk mencegah infeksi saluran kemih, bukan mencegah kehamilan. Sperma sudah dapat bergerak menuju rahim dalam hitungan menit, sehingga proses buang air kecil tidak memengaruhi peluang terjadinya pembuahan. Jika ingin menghindari kehamilan, Moms dan Dads perlu menggunakan metode kontrasepsi yang telah terbukti secara medis. Dengan pemahaman yang tepat, pasangan dapat mengambil langkah yang aman, sehat, dan sesuai tujuan.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Healthline. “Peeing After Sex: Can It Prevent Pregnancy?”. Tanggal Akses 8 Agustus 2025.
- Medical News Today. “Does urinating after sex prevent pregnancy?”. Tanggal Akses 8 Agustus 2025.
- Health. “Is It Good to Pee After Sex?”. Tanggal Akses 8 Agustus 2025.