Banyak pasangan yang sedang menjalani program hamil mulai memperhatikan pola makan mereka. Salah satu pertanyaan yang kerap muncul benarkah konsumsi daging dapat berdampak buruk bagi kesuburan Moms dan Dads? Jawabannya tidak sesederhana hitam putih. Beberapa penelitian memang menemukan kaitan antara jenis daging tertentu dengan gangguan kesuburan, sementara studi lain menunjukkan bahwa daging tetap bisa bermanfaat […]
Banyak pasangan yang sedang menjalani program hamil mulai memperhatikan pola makan mereka. Salah satu pertanyaan yang kerap muncul benarkah konsumsi daging dapat berdampak buruk bagi kesuburan Moms dan Dads? Jawabannya tidak sesederhana hitam putih. Beberapa penelitian memang menemukan kaitan antara jenis daging tertentu dengan gangguan kesuburan, sementara studi lain menunjukkan bahwa daging tetap bisa bermanfaat jika dikonsumsi dengan cara yang tepat. Mari kita bahas lebih mendalam.
Hubungan Antara Konsumsi Daging dan Kesuburan
Daging, khususnya daging merah, merupakan sumber protein, zat besi, zinc, dan vitamin B12 yang penting bagi kesehatan reproduksi. Namun, cara pengolahan, frekuensi konsumsi, serta kualitas daging dapat memengaruhi dampaknya terhadap kesuburan.
-
Protein dari daging merah: Konsumsi daging merah dalam jumlah tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko infertilitas akibat anovulasi (gagalnya pelepasan sel telur pada siklus ovulasi). Hal ini diduga karena kandungan lemak jenuh serta zat hasil pemrosesan daging.
-
Daging olahan: Produk seperti sosis, bacon, dan daging kalengan sering dikaitkan dengan gangguan kesuburan, karena tinggi natrium, pengawet, serta lemak tidak sehat.
-
Metode memasak: Memasak daging dengan cara dibakar atau dipanggang pada suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa karsinogenik yang berpotensi merusak kualitas sperma maupun sel telur.
Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Daging Setengah Matang?
Dampak Konsumsi Daging pada Moms
Bagi Moms yang sedang berusaha hamil, asupan protein berperan penting. Namun, penelitian menunjukkan bahwa mengganti sebagian protein hewani dengan protein nabati (misalnya kacang-kacangan dan biji-bijian) dapat membantu menurunkan risiko infertilitas akibat anovulasi.
Selain itu, konsumsi daging merah dalam jumlah tinggi sering dikaitkan dengan gangguan hormonal dan peningkatan peradangan, yang keduanya dapat memengaruhi kualitas sel telur. Sebaliknya, jika dikonsumsi dalam jumlah moderat dan dengan cara memasak yang sehat (direbus, dikukus, atau ditumis ringan), daging tetap bisa memberikan nutrisi penting.
Baca juga: Benarkah Kopi Berpengaruh Buruk Bagi Kesuburan?
Dampak Konsumsi Daging pada Dads
Kesuburan pria pun bisa terpengaruh oleh pola makan, termasuk konsumsi daging. Pria yang banyak mengonsumsi daging olahan cenderung memiliki kualitas sperma lebih rendah dibandingkan mereka yang lebih banyak makan ikan atau protein nabati.
Tingginya lemak jenuh dalam daging olahan dapat meningkatkan stres oksidatif, yang merusak DNA sperma serta menurunkan motilitas (pergerakan sperma). Namun, daging tanpa lemak tetap dapat menjadi sumber zinc dan vitamin B12 yang penting bagi produksi sperma sehat, asalkan dikonsumsi secukupnya.
Baca juga: Manfaat Antioksidan bagi Kesuburan
Apakah Daging Harus Dihindari Saat Program Hamil?

Sumber gambar: Freepik
Jawabannya: tidak selalu. Daging tidak otomatis buruk, namun pemilihan jenis dan porsinya sangat menentukan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
-
Pilih daging tanpa lemak – seperti dada ayam tanpa kulit atau daging sapi bagian has dalam.
-
Batasi daging olahan – sosis, nugget, dan bacon sebaiknya tidak menjadi menu harian.
-
Variasikan protein – seimbangkan daging dengan protein nabati (kacang, tahu, tempe) dan protein sehat lain seperti ikan.
-
Cara memasak sehat – hindari membakar atau menggoreng dengan minyak banyak.
Konsumsi daging memang bisa berdampak pada kesuburan, tetapi pengaruhnya sangat bergantung pada jenis daging, frekuensi konsumsi, dan cara pengolahan. Pada Moms, terlalu banyak daging merah dapat meningkatkan risiko gangguan ovulasi, sementara pada Dads, konsumsi daging olahan berlebih bisa menurunkan kualitas sperma. Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah wajar dan dengan cara pengolahan yang tepat, daging tetap bisa menjadi bagian dari pola makan sehat untuk mendukung program hamil.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- PubMed Central. “Association between Animal Protein Intake and Infertility due to Anovulation”. Tanggal Akses 22 Agustus 2025.
- Healthline. “Foods to Avoid When Trying to Get Pregnant”. Tanggal Akses 22 Agustus 2025.
- Nursing Times. “Does Red Meat Affect Male Fertility?”. Tanggal Akses 22 Agustus 2025.