Banyak Moms dan Dads yang sedang program hamil bertanya-tanya, apakah pasangan harus mencapai ejakulasi atau orgasme secara bersamaan supaya peluang kehamilan lebih besar? Faktanya, keberhasilan pembuahan lebih ditentukan oleh kualitas sperma, kesehatan sel telur, serta waktu hubungan seksual yang tepat. Jadi, ejakulasi bersamaan bukanlah syarat mutlak untuk hamil, meski orgasme pada Moms bisa memberi manfaat […]
Banyak Moms dan Dads yang sedang program hamil bertanya-tanya, apakah pasangan harus mencapai ejakulasi atau orgasme secara bersamaan supaya peluang kehamilan lebih besar? Faktanya, keberhasilan pembuahan lebih ditentukan oleh kualitas sperma, kesehatan sel telur, serta waktu hubungan seksual yang tepat. Jadi, ejakulasi bersamaan bukanlah syarat mutlak untuk hamil, meski orgasme pada Moms bisa memberi manfaat tambahan bagi proses reproduksi.
Bagaimana Proses Kehamilan Terjadi?
Kehamilan dimulai ketika sperma dari Dads berhasil membuahi sel telur dari Moms. Proses ini terjadi di saluran tuba falopi, biasanya dalam waktu 12–24 jam setelah ovulasi (pelepasan sel telur). Agar peluang kehamilan lebih besar, hubungan seksual sebaiknya dilakukan pada masa subur, yaitu 2–3 hari sebelum ovulasi hingga sehari setelahnya.
Hal penting yang perlu dipahami, hanya dibutuhkan satu sperma sehat untuk membuahi sel telur. Itu sebabnya ejakulasi pria adalah faktor utama yang menentukan ada tidaknya peluang hamil, bukan apakah pasangan mencapai orgasme bersama.
Baca juga: Mitos dan Fakta Cara Cepat Hamil, Kesalahpahaman yang Perlu Ibu Ketahui
Apakah Orgasme Wanita Berperan?
Walau tidak wajib, orgasme pada Moms bisa membantu memperbesar kemungkinan kehamilan. Hal ini karena:
-
Kontraksi Rahim
Orgasme memicu kontraksi otot rahim yang dapat membantu sperma bergerak lebih cepat menuju saluran tuba. -
Perubahan Lingkungan Vagina
Saat orgasme, lubrikasi alami meningkat, menciptakan kondisi yang lebih ramah bagi sperma untuk bertahan hidup. -
Meningkatkan Ikatan Emosional
Selain faktor biologis, orgasme juga berkontribusi pada kenyamanan emosional yang dapat menurunkan stres, hal yang juga berpengaruh pada kesuburan.
Namun, penting untuk diingat bahwa banyak Moms yang hamil meskipun tidak mengalami orgasme saat berhubungan seksual.
Baca juga: 7 Makanan yang Perlu Dihindari Sebelum Berhubungan
Fokus pada Peran Ejakulasi Pria
Bagi Dads, ejakulasi adalah kunci utama karena merupakan cara sperma dilepaskan menuju rahim. Kualitas sperma sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
-
Jumlah sperma (volume ejakulasi).
-
Motilitas sperma (kemampuan bergerak).
-
Bentuk sperma (morfologi).
Sperma yang sehat dan cukup jumlahnya meningkatkan peluang mencapai sel telur dan membuahinya.
Baca juga: Begini Cara Meningkatkan Kualitas Sperma Agar Cepat Hamil
Waktu Berhubungan Lebih Penting daripada Ejakulasi Bersamaan

Sumber gambar: iStock
Salah satu kesalahpahaman umum adalah menganggap orgasme bersamaan akan otomatis memperbesar peluang hamil. Padahal, yang lebih penting adalah:
-
Masa Subur
Hubungan seksual yang dilakukan 2–3 hari sebelum ovulasi dan pada hari ovulasi adalah waktu paling efektif. -
Frekuensi Hubungan
Melakukan hubungan setiap 2–3 hari sekali saat masa subur menjaga ketersediaan sperma yang sehat di saluran reproduksi. -
Kesehatan Reproduksi
Menjaga gaya hidup sehat, seperti menghindari rokok, alkohol, dan pola makan buruk, memiliki pengaruh lebih besar terhadap peluang hamil dibanding ejakulasi bersamaan.
Baca juga: Masa Subur Pria: Memahami Kesuburan dan Faktor yang Mempengaruhinya
Apakah Posisi Berhubungan Mempengaruhi?
Beberapa pasangan percaya bahwa posisi tertentu bisa meningkatkan peluang kehamilan. Secara medis, tidak ada bukti kuat bahwa posisi tertentu menjamin keberhasilan pembuahan. Namun, posisi yang memungkinkan penetrasi lebih dalam diyakini memberi keuntungan kecil karena sperma dapat lebih dekat dengan leher rahim.
Tips untuk Meningkatkan Peluang Hamil
-
Catat siklus menstruasi untuk mengetahui masa subur.
-
Jaga berat badan ideal, karena kelebihan atau kekurangan berat badan bisa mengganggu kesuburan.
-
Konsumsi makanan bergizi, kaya akan asam folat, zinc, dan vitamin.
-
Kelola stres, karena stres kronis bisa memengaruhi keseimbangan hormon.
-
Periksakan kesehatan reproduksi jika sudah mencoba lebih dari 12 bulan tanpa hasil (atau 6 bulan jika usia Moms di atas 35 tahun).
Ejakulasi bersamaan antara Moms dan Dads bukanlah syarat agar kehamilan terjadi. Yang lebih penting adalah adanya sperma sehat yang dilepaskan saat masa subur dan kondisi reproduksi yang mendukung. Orgasme pada wanita bisa membantu mempermudah perjalanan sperma menuju sel telur, tetapi tanpa itu pun peluang hamil tetap ada. Jadi, fokuslah pada pola hidup sehat, waktu hubungan seksual yang tepat, serta menjaga kualitas sperma dan sel telur agar peluang kehamilan semakin besar.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- ACOG. “Trying to Get Pregnant? Here’s When to Have Sex”. Tanggal Akses 19 Agustus 2025.
- Mayo Clinic. “How to Get Pregnant”. Tanggal Akses 19 Agustus 2025.
- Parents. “Best Sex for Getting Pregnant”. Tanggal Akses 19 Agustus 2025.
- NHS. “How Long It Takes to Get Pregnant”. Tanggal Akses 19 Agustus 2025.