Semua Artikel

Jadwal Menyusui Bayi Baru Lahir, Perlukah Diatur?

Hamzah
18 Jun 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Jadwal Menyusui Bayi Baru Lahir, Perlukah Diatur?

Bagi Moms yang baru melahirkan, menyusui bisa jadi pengalaman penuh tantangan, apalagi soal jadwal. Perlu diingat, bayi baru lahir belum mengenal waktu dan ritme harian. Mereka menyusu bukan hanya untuk kenyang, tapi juga untuk merasa aman dan dekat dengan ibunya. Jadi, apakah menyusui perlu dijadwalkan? Atau cukup ikuti bayi saja? Mari bahas realitanya secara detail […]

Bagi Moms yang baru melahirkan, menyusui bisa jadi pengalaman penuh tantangan, apalagi soal jadwal. Perlu diingat, bayi baru lahir belum mengenal waktu dan ritme harian. Mereka menyusu bukan hanya untuk kenyang, tapi juga untuk merasa aman dan dekat dengan ibunya. Jadi, apakah menyusui perlu dijadwalkan? Atau cukup ikuti bayi saja? Mari bahas realitanya secara detail agar Moms dan Dads bisa menjalani awal kehidupan si kecil dengan lebih tenang.

Seberapa Sering Bayi Baru Lahir Harus Menyusu?

Bayi baru lahir idealnya menyusu 8–12 kali dalam 24 jam. Artinya, bayi akan butuh menyusu setiap 2–3 jam, siang dan malam. Ini bukan karena ASI tidak cukup, melainkan karena lambung bayi sangat kecil dan ASI mudah dicerna. Jangan kaget jika bayi sering bangun malam hanya untuk menyusu ini hal yang sangat normal dan sehat.

Baca juga: Rekomendasi Makanan Pelancar ASI untuk Ibu Menyusui

Jadwal Menyusui Minggu Pertama Kehidupan

Jadwal Menyusui Bayi Baru Lahir

Sumber gambar: iStock

Hari 1–2:

  • Frekuensi: 8–12 kali/hari

  • Durasi: 5–10 menit tiap payudara

  • Fokus utama: membantu bayi belajar mengisap dan merangsang produksi kolostrum (ASI awal)

Hari 3–7:

  • Produksi ASI mulai meningkat

  • Bayi biasanya menyusu lebih aktif dan kuat

  • Durasi per sesi: 15–20 menit per sisi

  • Moms akan mulai merasakan payudara lebih penuh

Jadwal Menyusui Bayi Usia 1–4 Minggu

Pada usia ini jadwal menyusui masih sangat fleksibel. Bayi tetap butuh menyusu sekitar 10–12 kali sehari. Ciri bayi lapar biasanya meliputi:

  • Gerakan mengisap bibir

  • Menggerakkan kepala ke kanan dan kiri (rooting reflex)

  • Menghisap tangan

Tangisan justru tanda lapar yang sudah “terlambat.” Jadi, lebih baik menyusui sebelum bayi menangis.

Baca juga: Inilah 5 Posisi Menyusui yang Nyaman untuk Ibu

Apakah Perlu Menyusui dengan Jadwal Tetap?

Pada masa awal kehidupan, menyusui sebaiknya dilakukan berdasarkan respons bayi (on demand), bukan jadwal kaku. Memberi makan sesuai kebutuhan bayi akan membantu membangun produksi ASI yang stabil dan menjaga berat badan bayi. Namun, jika bayi terlalu mengantuk dan tidak bangun menyusu lebih dari 4 jam, Moms sebaiknya membangunkannya. Terutama di minggu pertama, karena bayi butuh asupan untuk mengembalikan berat badan yang turun setelah lahir.

Tanda Bayi Cukup Menyusu

Jadwal Menyusui Bayi Baru Lahir

Sumber gambar: iStock

Dads dan Moms bisa memantau kecukupan ASI dari tanda-tanda berikut:

  • Buang air kecil minimal 6 kali per hari

  • Kotoran berwarna kuning keemasan pada hari ke-5 ke atas

  • Bayi tampak puas setelah menyusu

  • Berat badan mulai naik setelah minggu pertama

Jika bayi tidak menunjukkan tanda-tanda ini, sebaiknya konsultasikan ke bidan, dokter, atau konselor laktasi.

Baca juga: Payudara Sakit Saat Menyusui? Yuk, Ketahui Apa Penyebabnya!

Jadwal Menyusui vs. Jadwal Tidur

Siklus menyusu dan tidur bayi akan saling memengaruhi. Bayi baru lahir biasanya tidur dalam blok waktu 2–3 jam, dan terbangun untuk menyusu. Rutinitas akan terbentuk secara perlahan, biasanya setelah usia 6 minggu, saat ritme sirkadian mulai berkembang.

Tips:

  • Biarkan bayi menyusu hingga kenyang sebelum tidur agar durasi tidur lebih lama

  • Gendong atau skin-to-skin untuk mempererat bonding dan memudahkan bayi kembali ke payudara

Apakah Menyusui Malam Perlu Dihindari?

Justru sebaliknya. Malam hari adalah waktu penting karena hormon prolaktin (penghasil ASI) berada pada puncaknya. Bayi menyusu pada malam hari akan membantu memperkuat produksi ASI Moms. Jadi, meskipun melelahkan, sesi malam hari sangat penting untuk perkembangan bayi.

Menyusui bayi baru lahir memang melelahkan, tapi sangat penting untuk tumbuh kembang si kecil. Jadwal menyusui sebaiknya tidak terlalu kaku dan lebih mengikuti kebutuhan bayi. Dengan mengenali tanda lapar dan kenyang, serta membangun rutinitas bertahap, Moms bisa lebih percaya diri menghadapi fase awal menyusui. Kunci utamanya adalah fleksibel, responsif, dan tetap tenang.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi:

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Masa Menyusui Penyebab Bayi Gumoh Setelah Minum ASI Serta Cara Mengatasinya

Penyebab Bayi Gumoh Setelah Minum ASI Serta Cara Mengatasinya

Admin
05 Nov 2025

Ibu menyusui pasti sering mendapati bayi yang muntah setelah minum ASI atau sering disebut dengan gumoh. Namun, sudah tahukah Anda, apa sebenarnya penyebab bayi gumoh setelah minum ASI itu?  Bayi…

Selengkapnya
Masa Menyusui Amankah Menggunakan KB Saat Menyusui?

Amankah Menggunakan KB Saat Menyusui?

Hamzah
22 Jul 2025

Bagi Moms yang sedang menyusui dan belum siap menambah momongan, pertanyaan tentang keamanan alat kontrasepsi pasti muncul. Kabar baiknya, banyak metode KB yang aman digunakan selama masa menyusui dengan catatan…

Selengkapnya
Masa Menyusui Hipotonia pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Hipotonia pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Hamzah
09 Jul 2025

Hipotonia atau kondisi otot lemah pada bayi bisa membuat Moms dan Dads khawatir, apalagi jika si kecil tampak lemas saat digendong atau mengalami keterlambatan dalam perkembangan motorik. Meski tidak selalu…

Selengkapnya