Morula IVF

Bagaimana Ciri-ciri Janin Cegukan saat di Dalam Kandungan?

January 11, 2023

Bagaimana Ciri-ciri Janin Cegukan saat di Dalam Kandungan?

Memiliki bayi pertama di dalam kandungan pastinya menjadi momen yang sangat membahagiakan bukan? Tapi, hal itu juga tentu menjadi momen yang membuat pasangan suami istri harus belajar tentang segala perkembangan dan aktivitas bayi di dalam kandungan. Salah satu yang perlu diketahui adalah ketika janin cegukan. Apa yang harus dilakukan? Apakah berbahaya?

Yap, faktanya bayi mengalami cegukan tidak hanya ketika sudah lahir. Tapi ia akan mengalami hal itu saat di dalam kandungan. Terutama saat janin memasuki usia 18 sampai 20 minggu, aktivitasnya akan semakin banyak termasuk aktivitas janin cegukan ini.

Oleh karena itu, yuk kita simak selengkapnya penjelasan di bawah ini.

Ciri-ciri Janin Cegukan

Ada beberapa ciri yang harus diketahui supaya Anda tidak panik. Nah, biasanya, orang dewasa maupun anak-anak mengalami cegukan karena salah satunya makan yang terlalu cepat atau faktor masalah kesehatan tertentu. Berbeda dengan janin yang di dalam kandungan. Cegukan terjadi karena adanya efek samping dari bayi yang sedang melakukan hal-hal baru.

Cegukan pada bayi di dalam rahim, juga menjadi pertanda bahwa bayi sedang mengalami perkembangan yang baik. Jadi, ini dia ciri-ciri janin yang cegukan di dalam rahim.

  1. Ciri yang mudah dideteksi, ketika janin cegukan, ibu hamil akan merasa seperti adanya tendangan lembut, dan itu terjadi secara berulang seperti sebuah ritme. Mirip seperti saati orang dewasa atau anak-anak cegukan.
  2. Kemudian akan terasa kedutan atau kejang kecil secara berulang di dalam rahim Ibu.
  3. Nah, cegukan ini bisa juga terjadi beberapa kali dalam sehari.

Tadi dikatakan bahwa cegukan pada bayi merupakan pertanda bahwa janin sedang dalam perkembangan. Perkembangan seperti apa saja sih?

1. Perkembangan Pada Sistem Saraf Bayi

Menurut Brandi Ring, seorang dokter kandungan dan ginekolog di Mile High OB-GYN di Denver, bayi yang cegukan menunjukkan adanya aktivasi pada saraf yang mengontrol diafragmanya. Cegukan juga membantu dalam memastikan otak dan sumsum tulang belakang, secara baik mengatur fungsi dan pekerjaan mereka. Artinya, bayi cegukan menandakan bahwa bayi secara neurologis cukup berkembang untuk bertahan hidup di luar rahim.

2. Berkembangnya Sistem Pernapasan Bayi

Cegukan adalah kemampuan bayi dalam menghirup dan mengeluarkan cairan ketuban. Hal ini merupakan pertanda baik, bahwa diafragma bayi sedang dalam fase perkembangan yang baik. Nah, proses ini pada umumnya dimulai sekitar minggu ke-10. Meskipun, Anda bisa saja tidak merasakan cegukan yang dialami bayi sebelumnya. Karena ada kemungkinan bayi sudah mulai cegukan saat usia kehamilan di bawah 10 minggu.

3. Perkembangan Refleks Bayi

Nantinya, bayi juga akan berlatih menyusu, mengisap jempol, dan menguap, bukan hanya bernafas saja. Seperti yang kita tahu, ketika baru lahir bayi akan melakukan banyak hal sampai ia terus beranjak besar. Hal-hal di atas, bisa juga menjadi salah satu penyebab janin cegukan. Mengingat bayi di dalam kandungan pun akan mengeksplor hal-hal baru yang tidak pernah mereka lakukan

Penyebab Janin Cegukan

Setelah kita tahu ciri-ciri janin cegukan, selanjutnya apa sih penyebabnya? Nah, jadi cegukan pada bayi itu sebenarnya belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, seperti yang dilaporkan oleh Medical News Today. Tapi, ada beberapa ahli yang percaya bahwa cegukan pada bayi di kandungan, menandakan bayi sedang mengatur jumlah cairan yang ada pada kantung ketuban. Umumnya, bayi akan mulai menelan cairan ketuban, pada usia 13 minggu kehamilan. 

Yap, jadi saat ibu memasuki pertengahan kehamilan, kantung ketuban kira-kira akan berisi cairan mencapai 26 ons. Maka, adanya tekanan dari penumpukan cairan ketubah itu, akhirnya mendorong bayi untuk menelan banyak cairan dan akhirnya cegukan.

Tapi salah satu penyebab ini pun masih dipertanyakan oleh beberapa ahli ya bapak ibu. Penyebab lainnya menurut jurnal yang dikeluarkan oleh BMC Pregnancy and Childbirth, bayi cegukan diduga disebabkan oleh kompresi tali pusat. Apa itu? Artinya, cegukan pada bayi di kandungan bisa membuat posisinya menjauh dari tali pusat. Dengan begitu, kondisi ini akan mengurangi kompresi dan dapat mengembalikan aliran darah ke normal. 

Gejala Janin Cegukan

Ketika hamil, ibu pasti sering merasakan tendangan atau hentakan yang muncul ketika bayi sudah memasuki trimester ke 2. Apalagi saat ibu memakan sesuatu yang panas, dingin, atau mengandung rasa. Hal itu akan merangsang bayi, sehingga akan muncul hentakan pada perut ibu.

Nah, ada cara untuk mengetahui perbedaan antara tendangan dan cegukan janin, yaitu dengan bergerak. Kok bergerak? Iya, bergerak. Jadi, saat ibu merasakan hentakan kecil di dalam perut, cobalah untuk bergerak. Jika hentakan itu berhenti setelah ibu mengubah posisi, artinya itu adalah ciri-ciri tendangan bayi yang sedang mencari posisi yang nyaman.

Berbeda ketika setelah ibu bergerak, ternyata masih terasa ada hentakan kecil di satu bagian yang berulang, dengan tempo yang sama selama beberapa menit, itu adalah tanda bahwa bayi sedang cegukan. 

Jadi, untuk mengetahui gejala bagaimana janin cegukan, cobalah rasakan perbedaan pada kekuatan hentakannya. Agar, di lain hari ibu dan bapak sudah bisa mengenali apakah saat itu bayi cegukan atau hanya sedang menendang saja.

Kenapa Janin Sering Cegukan, Apakah Normal?

Ini adalah pertanyaan yang pasti sering Anda tanyakan, baik itu ke dokter maupun bertanya ke diri sendiri. Nah, ada informasi dari Baby Center, bahwa cegukan bayi di dalam kandungan, bukanlah kejadian yang aneh, melainkan hal normal.

Ibu dan bapak juga bisa menemui kondisi janin cegukan ketika sedang melakukan USG. Nah, seringnya bayi mulai cegukan di dalam kandungan, terjadi pada akhir trimester pertama atau saat memasuki awal trimester kedua. Tapi ada juga ya bayi yang tidak mengalami cegukan sama sekali di dalam kandungan.

Ketika bayi cegukan, Anda tidak perlu berusaha untuk menenangkan atau menghilangkannya ya. Karena biasanya, cegukan pada bayi di dalam kandungan hanya berlangsung selama beberapa menit, kemudian akan hilang dengan sendirinya. Jadi tidak perlu panik.

Kenapa cegukan itu normal? Karena cegukan bisa terjadi ketika diafragma atau otot di bagian bawah tulang rusuk, teriritasi atau terstimulasi. Maka, otot ini akan berkontraksi tanpa sadar atau kejang. Nah, kejang inilah yang menyebabkan udara tersedot atau terhirup ke tenggorokan. ketika udara masuk, pita suara dengan cepat menutup. Itu adalah sebuah respon yang kemudian ditandai dengan suara khas seperti, “hik” secara berulang.

Tapi karena di dalam kandungan, tentu tidak bisa ya mendengar suara “hik”, jadi mengenalinya cukup dari tempo hentakan saja. Oke, jadi bisa kita kasih kesimpulan, bahwa cegukan pada janin saat di dalam kandungan itu normal yaa.

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun terbilang normal, ada situasi dan kondisi yang harus membuat ibu dan bapak konsultasi ke dokter. Salah satunya adalah kondisi saat bayi terus menerus cegukan, seperti durasi cegukan yang lebih dari 15 menit dan ketika bayi mengalami rangkaian cegukan dalam sehari. 

Pasalnya, setelah memasuki minggu ke 32 kehamilan, bayi akan semakin jarang cegukan. Nah, ketika tanda-tanda seperti tadi muncul, segeralah menemui dokter spesialis. Karena gangguan seperti itu bisa menjadi tanda kalau bayi mendapat gangguan tali pusat. Selain itu, juga dapat menyebabkan:

  • Perubahan tekanan darah 
  • Perubahan detak jantung 
  • Penumpukan karbondioksida pada darah 
  • Kerusakan otak 
  • Kematian janin

Jadi, sekarang Anda sudah tahu kan kenapa janin cegukan saat di dalam kandungan? Lewat artikel ini, semoga Anda jadi lebih tau langkah apa yang harus dilakukan ketika bayi di dalam kandungan sedang cegukan. Semoga artikel ini membantu dan bermanfaat.

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung