Bahasa Indonesia
English
中文 (香港)
Untuk merencanakan kehamilan, Anda perlu tahu kapan masa ovulasi tiba. Pasalnya, masa ovulasi cukup menentukan apakah seseorang berpotensi hamil atau tidak pasca berhubungan. Ovulasi atau yang dikenal sebagai masa subur juga bisa digunakan sebagai KB alami guna mencegah kehamilan. Lantas apa itu ovulasi?
Nah, untuk menjawab pertanyaan diatas, Anda bisa menyimak ulasan berikut ini. Pada ulasan ini akan dibahas secara detail mengenai pengertian, waktu ovulasi, ciri, dan tandanya. Yuk, simak!
Apa itu Ovulasi
Mungkin Anda bertanya-tanya, apakah ovulasi sama dengan masa subur? Jawabannya adalah iya. Ovulasi merupakan nama lain dari masa subur, yaitu sebuah proses yang terjadi saat sel telur yang telah matang keluar dari ovarium dan siap untuk dibuahi. Pada masa ini, pasangan suami istri yang ingin memiliki keturunan disarankan untuk berhubungan seksual. Ini merupakan waktu terbaik untuk merencanakan kehamilan.
Begitu pula jika Anda ingin menunda kehamilan, maka penting untuk mengetahui kapan masa subur. Anda dan pasangan perlu menghindari berhubungan seksual pada masa ini supaya tidak terjadi kehamilan.
Saat siklus haid berlangsung, ovarium menyiapkan sejumlah sel telur yang matang setiap bulan. Nantinya telur yang paling siap untuk dibuahi akan dikeluarkan dari ovarium kemudian masuk ke tuba falopi untuk bersiap menuju rahim. Nah, ketika merencanakan kehamilan, sel telur ini harus dibuahi oleh sperma.
Perlu diketahui bahwa sel telur bertahan sekitar 24 jam di dalam tuba falopi, sedangkan sperma mampu bertahan hingga 7 hari di dalam vagina. Oleh sebab itu, untuk program hamil disarankan untuk melakukan hubungan seksual mulai dari 2 hari sebelum ovulasi hingga 5 hari setelah ovulasi terjadi.
Kapan Ovulasi Terjadi
Mengenai kapan ovulasi terjadi, sangat tergantung dari siklus menstruasi wanita. Normalnya, siklus haid terjadi 25 hingga 30 hari dengan siklus 28 hari. Nah, masa subur akan dimulai pada hari ke-14 terhitung sejak menstruasi awal.
Mudahnya, Anda bisa menghitung mundur sekitar 8 hingga 12 hari sebelum hari menstruasi tiba. Namun penghitungan ini hanya berlaku bagi Anda yang memiliki siklus haid teratur selama 18 hari. Jika siklus haid tidak teratur, maka akan cukup sulit untuk menentukan kapan masa subur tiba.
Ciri-ciri dan Tanda Ovulasi
Jika Anda kesulitan untuk menghitung masa ovulasi, maka Anda bisa berpatokan pada tanda-tanda ovulasi. Ya, ketika ovulasi akan tiba, tubuh akan menunjukkan beberapa ciri, antara lain:
1. Peningkatan Suhu Basal Tubuh
Pada saat ovulasi terjadi, suhu basal tubuh akan meningkat. Suhu basal merupakan suhu tubuh yang diukur ketika tubuh sedang rileks atau istirahat. Nah, dengan mengukur suhu basal tubuh, Anda bisa mengetahui kapan ovulasi terjadi serta merencanakan kapan waktu yang tepat untuk berhubungan.
2. Kram Perut
Tanda-tanda ovulasi berikutnya adalah kram perut. Umumnya, kram perut yang dirasakan adalah hampir mirip dengan pra menstruasi. Namun terkadang Anda juga akan merasakan sakit di area punggung dan perut bawah saat ovulasi terjadi.
3. Keputihan
Tanda lain dari ovulasi adalah keputihan. Saat selesai menstruasi, lendir yang terdapat pada leher rahim akan berubah tekstur menjadi lebih cair. Hal ini akan memudahkan sperma masuk ke tuba falopi dan mencapai indung telur. Nah, ketika Anda menemukan lendir keputihan berwarna putih kental seperti putih telur, artinya ovulasi sedang terjadi.
4. Peningkatan Gairah Seksual
Selain ketiga tanda diatas, gairah seks wanita juga akan meningkat saat masa subur terjadi. Tak hanya itu, wanita juga akan tampak lebih cantik dan menarik di masa ovulasi. Jika mengalami hal ini, maka rencanakan waktu yang tepat untuk berhubungan intim jika Anda dan pasangan sedang memulai program hamil.
Ovulasi atau masa subur penting diketahui oleh setiap pasangan suami istri, baik untuk merencanakan kehamilan maupun menunda kehamilan. Untuk lebih pastinya, Anda juga bisa menggunakan alat tes ovulasi yang tersedia di apotek guna mengetahui kapan masa subur terjadi. Semoga ulasan ini bermanfaat, ya!