Artikel ini telah direview secara medis oleh
dr. Ivander R. Utama, F.MAS, SpOG, M.Sc
Kesehatan janin adalah aspek yang sangat penting dalam kehamilan. Namun, ada kalanya janin mengalami kondisi yang disebut Fetal Growth Restriction (FGR) atau pertumbuhan janin terhambat. FGR adalah keadaan di mana janin tidak berkembang sesuai dengan ukuran yang seharusnya untuk usia kehamilan tertentu.
Apa Itu Fetal Growth Restriction (FGR)?
FGR merujuk pada keadaan ketika janin tidak mencapai potensi pertumbuhannya yang optimal. Kondisi ini bisa terdeteksi melalui pemantauan pertumbuhan janin selama kehamilan, dan umumnya diukur melalui USG (ultrasonografi) yang menunjukkan ukuran dan berat janin. FGR dapat menjadi tanda adanya masalah serius dalam kehamilan dan dapat berdampak pada kesehatan jangka panjang anak .
Baca juga: Cara Menambah Berat Badan Janin Secara Cepat

Penyebab Janin tidak Berkembang (FGR)
1. Masalah Plasenta
Plasenta adalah organ vital yang berfungsi sebagai penghubung antara ibu dan janin, menyediakan nutrisi dan oksigen yang diperlukan untuk pertumbuhan janin. Ketika plasenta tidak berfungsi dengan baik, janin dapat mengalami FGR. Beberapa kondisi yang dapat memengaruhi fungsi plasenta antara lain:
- Plasenta previa: Dalam kondisi ini, plasenta berada di bagian bawah rahim dan menutupi sebagian atau seluruh leher rahim. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi selama kehamilan dan persalinan, serta dapat menghambat aliran darah dan nutrisi ke janin. Wanita dengan plasenta previa berisiko mengalami pendarahan yang serius dan mungkin perlu menjalani persalinan sesar.
- Plasenta terlepas (abruptio placentae): Abruptio placentae adalah kondisi di mana plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum persalinan. Terlepasnya plasenta dapat mengakibatkan aliran darah terhambat ke janin, yang dapat menyebabkan FGR, serta meningkatkan risiko kelahiran prematur dan masalah kesehatan lainnya.
- Plasenta kecil (placenta insufficiency): Jika plasenta tidak berkembang dengan baik atau ukurannya lebih kecil dari yang seharusnya, ini dapat membatasi aliran darah dan nutrisi yang diterima janin. Hal ini sering terjadi pada wanita yang memiliki tekanan darah tinggi atau diabetes.
2. Kondisi Kesehatan Ibu
Beberapa masalah kesehatan yang dialami oleh ibu hamil dapat berkontribusi pada terjadinya FGR:
- Diabetes: Ibu dengan diabetes yang tidak terkontrol memiliki risiko tinggi mengalami FGR karena kadar glukosa darah yang tinggi dapat memengaruhi aliran darah ke plasenta. Janin dapat mengalami stres oksidatif akibat fluktuasi kadar gula yang tidak stabil, yang berdampak negatif pada pertumbuhannya.
- Hipertensi (tekanan darah tinggi): Tekanan darah tinggi pada ibu dapat mengganggu aliran darah ke plasenta. Ini dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai preeklampsia, yang berpotensi membahayakan baik ibu maupun janin. Jika tidak diobati, preeklampsia dapat menyebabkan FGR, kelahiran prematur, atau bahkan kematian janin.
- Penyakit autoimun: Penyakt autoimun, seperti lupus atau sindrom antifosfolipid dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan peradangan yang merusak aliran darah ke plasenta. Ini dapat berkontribusi pada perkembangan FGR, karena janin mungkin tidak mendapatkan dukungan nutrisi yang dibutuhkan.
3. Kebiasaan Hidup yang Tidak Sehat
Faktor gaya hidup berperan besar dalam kesehatan janin. Beberapa kebiasaan buruk yang dapat mempengaruhi pertumbuhan janin meliputi:
- Merokok: Merokok selama kehamilan dapat mengurangi aliran darah ke plasenta dan meningkatkan risiko komplikasi. Ibu yang merokok cenderung melahirkan bayi dengan berat badan rendah, dan mereka juga lebih berisiko mengalami kelahiran prematur.
- Konsumsi alkohol: Penggunaan alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan sindrom alkohol janin (Fetal Alcohol Syndrome) yang serius. Ini tidak hanya berisiko untuk FGR, tetapi juga dapat menyebabkan masalah perkembangan jangka panjang pada anak.
- Penggunaan obat-obatan terlarang: Zat seperti kokain dan heroin dapat mengganggu aliran darah ke janin, berpotensi menyebabkan FGR dan komplikasi lainnya. Penggunaan obat-obatan ini juga dapat menyebabkan ketergantungan pada bayi setelah lahir.
4. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan gizi yang cukup selama kehamilan dapat berdampak langsung pada perkembangan janin. Beberapa aspek penting dari nutrisi meliputi:
- Asupan vitamin dan mineral: Nutrisi seperti asam folat dan zat besi sangat penting untuk perkembangan janin yang sehat. Kekurangan asam folat dapat meningkatkan risiko cacat lahir dan gangguan pertumbuhan, sementara zat besi penting untuk mencegah anemia pada ibu dan memastikan pasokan oksigen yang cukup untuk janin.
- Protein dan kalori: Kebutuhan protein dan kalori meningkat selama kehamilan. Ibu hamil yang tidak mendapatkan cukup protein dan kalori berisiko tinggi mengalami FGR karena tubuh mereka mungkin tidak mampu menyediakan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan janin.
5. Infeksi
Infeksi selama kehamilan dapat memengaruhi pertumbuhan janin. Beberapa infeksi yang berpotensi berbahaya meliputi:
- Toksoplasmosis: Ini adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit yang dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi atau kontak dengan kotoran kucing. Jika terinfeksi selama kehamilan, toksoplasmosis dapat mengganggu pertumbuhan janin.
- Rubella (campak jerman): Infeksi rubella selama trimester pertama dapat menyebabkan cacat lahir serius dan FGR. Vaksinasi sebelum kehamilan sangat dianjurkan untuk mencegah infeksi ini.
- Cytomegalovirus (CMV): CMV adalah virus umum yang dapat ditularkan dari ibu ke janin. Jika terinfeksi selama kehamilan, dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan janin dan masalah kesehatan lainnya.
6. Faktor Genetik
Beberapa kasus FGR dapat disebabkan oleh faktor genetik atau kelainan kromosom:
- Kelainan kromosom: Gangguan seperti sindrom Down atau sindrom Turner dapat mengganggu perkembangan normal janin dan berkontribusi pada FGR.
- Riwayat keluarga: Jika ada riwayat FGR dalam keluarga, kemungkinan terjadinya kondisi ini pada kehamilan berikutnya mungkin lebih tinggi. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk mendiskusikan riwayat kesehatan keluarga mereka dengan dokter.
Baca juga: Bagaimana Proses Perkembangan Janin setiap Trimester?

Dampak FGR
FGR dapat memiliki berbagai dampak jangka pendek dan jangka panjang bagi bayi yang dilahirkan. Bayi dengan FGR berisiko lebih tinggi mengalami sejumlah komplikasi, antara lain:
- Kelahiran prematur: Bayi yang mengalami FGR lebih cenderung lahir sebelum usia kehamilan yang matang, biasanya sebelum 37 minggu. Kelahiran prematur dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, termasuk sistem pernapasan yang belum sepenuhnya berkembang, yang dapat meningkatkan risiko penyakit paru-paru neonatal.
- Masalah pernapasan: Bayi dengan FGR seringkali memiliki paru-paru yang tidak berkembang dengan baik, yang dapat menyebabkan masalah pernapasan serius seperti sindrom distress pernapasan (RDS). Masalah ini memerlukan intervensi medis, termasuk bantuan pernapasan dan perawatan intensif.
- Gangguan perkembangan dan pertumbuhan setelah lahir: Anak-anak yang lahir dengan FGR berisiko mengalami keterlambatan dalam perkembangan motorik dan kognitif. Mereka mungkin juga menghadapi masalah pertumbuhan di masa kanak-kanak dan remaja, termasuk rendahnya berat badan dan tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya. Penelitian menunjukkan bahwa FGR dapat berkontribusi pada masalah kesehatan jangka panjang, termasuk risiko lebih tinggi untuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan masalah kesehatan mental.

Tindakan untuk Mengatasi FGR
Jika FGR terdeteksi, langkah-langkah berikut mungkin dianjurkan untuk membantu meningkatkan peluang pertumbuhan janin yang sehat:
- Pemantauan Ketat: Janin akan dipantau secara ketat melalui USG dan tes lainnya. Pemantauan ini bertujuan untuk memastikan bahwa janin mendapatkan cukup nutrisi dan oksigen serta untuk mendeteksi setiap tanda komplikasi. Frekuensi pemantauan dapat meningkat tergantung pada tingkat keparahan FGR yang terdeteksi.
- Perubahan Gaya Hidup: Menghentikan kebiasaan merokok, serta menghindari alkohol dan obat-obatan terlarang, sangat penting bagi kesehatan janin. Dukungan dan konseling dapat membantu ibu membuat perubahan gaya hidup yang diperlukan untuk mendukung kesehatan mereka dan janin.
- Nutrisi yang Baik: Mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan vitamin dan mineral, terutama asam folat, zat besi, dan kalsium, sangat penting untuk mendukung pertumbuhan janin. Ibu disarankan untuk mengadopsi pola makan seimbang yang mencakup berbagai macam buah, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.
- Pengobatan untuk Kondisi Ibu: Mengelola kondisi kesehatan ibu seperti diabetes dan hipertensi adalah langkah penting untuk mengurangi risiko FGR. Dokter mungkin meresepkan obat atau terapi yang diperlukan untuk menjaga kondisi tersebut tetap terkontrol, serta memberikan edukasi tentang pemantauan gula darah atau tekanan darah selama kehamilan.
Baca juga: Asupan Gizi Ibu Hamil: Panduan Nutrisi Lengkap untuk Kesehatan Ibu dan Janin
Fetal Growth Restriction (FGR) adalah kondisi serius yang dapat memengaruhi perkembangan janin. Dengan memahami penyebabnya, ibu hamil dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kesehatan janin mereka. Konsultasi dengan dokter secara rutin sangat penting untuk mendeteksi dan menangani FGR lebih awal, demi kesehatan ibu dan bayi yang optimal.
Untuk Anda yang masih dalam program kehamilan ataupun tengah mengalami permasalahan infertilias, Anda bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi.
Referensi:
- WebMD. (n.d.). Fetal Growth Restriction. Diakses pada 25 Oktober 2024.
- American Academy of Family Physicians (AAFP). (1998). Fetal Growth Restriction. Diakses pada 25 Oktober 2024.
- Stanford Children’s Health. (n.d.). Fetal Growth Restriction. Diakses pada 25 Oktober 2024.
- University of Rochester Medical Center (URMC). (n.d.). Fetal Growth Restriction. Diakses pada 25 Oktober 2024.
- National Center for Biotechnology Information (NCBI). (n.d.). Fetal Growth Restriction. Diakses pada 25 Oktober 2024.