Semua Artikel

Waspadai Bahan Berbahaya pada Pembalut Wanita

Hamzah
12 May 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Waspadai Bahan Berbahaya pada Pembalut Wanita

Banyak Moms mungkin memilih pembalut hanya berdasarkan harga, daya serap, atau kenyamanan. Namun, tak sedikit yang belum menyadari bahwa beberapa bahan kimia dalam pembalut justru bisa membahayakan kesehatan reproduksi. Dari pemutih berbahan klorin hingga zat pewangi sintetis, bahan-bahan ini berpotensi memicu iritasi, reaksi alergi, bahkan gangguan hormonal. Yuk, kenali apa saja bahan yang perlu dihindari […]

Banyak Moms mungkin memilih pembalut hanya berdasarkan harga, daya serap, atau kenyamanan. Namun, tak sedikit yang belum menyadari bahwa beberapa bahan kimia dalam pembalut justru bisa membahayakan kesehatan reproduksi. Dari pemutih berbahan klorin hingga zat pewangi sintetis, bahan-bahan ini berpotensi memicu iritasi, reaksi alergi, bahkan gangguan hormonal. Yuk, kenali apa saja bahan yang perlu dihindari agar Moms lebih bijak memilih produk kebersihan menstruasi.

Mengapa Pemilihan Pembalut Sangat Penting?

Area kewanitaan adalah bagian tubuh yang sangat sensitif dan mudah menyerap zat dari luar. Karena itu, produk yang bersentuhan langsung dengan area tersebut, seperti pembalut, harus benar-benar aman dan bebas dari zat berbahaya. Sayangnya, tak semua pembalut yang beredar di pasaran transparan soal bahan-bahannya.

Banyak produsen tidak mencantumkan secara lengkap bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi pembalut. Ini tentu menjadi tantangan bagi Moms yang ingin menjaga kesehatan diri sendiri maupun putri remajanya.

Baca juga: Cara Menghentikan Haid Terus Menerus Secara Alami

Bahan-Bahan Pembalut yang Perlu Diwaspadai

bahan pembalut

Sumber gambar: iStock

Berikut beberapa bahan yang ditemukan pada sebagian produk pembalut dan patut diwaspadai karena potensi dampaknya terhadap kesehatan:

1. Pemutih Berbasis Klorin (Chlorine Bleach)

Pemutih ini digunakan untuk membuat serat kapas dan pulp kayu tampak putih bersih. Namun, proses ini bisa menghasilkan dioxin, senyawa kimia yang bersifat toksik. Paparan dioxin dalam jumlah besar dikaitkan dengan gangguan hormon, kerusakan sistem kekebalan tubuh, hingga potensi risiko kanker.

Meskipun kadar dioxin dalam pembalut umumnya sangat rendah, namun penggunaan rutin selama bertahun-tahun bisa memunculkan kekhawatiran akumulasi zat ini di dalam tubuh.

2. Pewangi dan Fragrance Sintetis

Beberapa pembalut menambahkan pewangi untuk menghilangkan bau haid. Namun, bahan kimia pada pewangi sintetis dapat memicu iritasi kulit, alergi, hingga reaksi peradangan. Pada Moms yang memiliki kulit sensitif, penggunaan pembalut berpewangi bisa menyebabkan gatal, ruam, atau sensasi panas di area kewanitaan.

Fragrance juga seringkali terdiri dari campuran bahan kimia yang tidak disebutkan secara spesifik dalam kemasan, sehingga menyulitkan pengguna untuk mengetahui potensi bahaya dari bahan tersebut.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Tampon

3. Lateks dan Adhesive (Perekat)

Beberapa bagian pembalut, seperti bagian sayap, menggunakan lem perekat berbasis lateks. Bagi sebagian orang yang memiliki alergi terhadap lateks, ini bisa menimbulkan reaksi alergi serius seperti ruam, gatal, atau bahkan sesak napas. Selain itu, zat perekat juga bisa mengandung bahan kimia seperti styrene atau ethyl acetate yang berpotensi mengiritasi kulit.

4. Super Absorbent Polymers (SAPs)

SAPs adalah bahan kimia sintetis yang berfungsi menyerap cairan dan menjaga agar permukaan pembalut tetap kering. Meski efektif dalam hal daya serap, bahan ini bukan berasal dari kapas alami dan dapat menyebabkan iritasi pada sebagian pengguna, terutama jika digunakan dalam jangka panjang tanpa pergantian yang cukup sering.

5. Kandungan Plastik Berlebih

Beberapa pembalut mengandung lapisan plastik untuk mencegah kebocoran. Sayangnya, bahan ini bisa membuat area kewanitaan menjadi lembap dan tidak bisa bernapas dengan baik, sehingga menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri. Pada akhirnya, ini bisa memicu infeksi jamur atau bakteri yang mengganggu kenyamanan dan kesehatan.

Baca juga: Kandidiasis Vaginalis: Panduan Lengkap untuk Moms

Dampak Penggunaan Pembalut dengan Bahan Berbahaya

bahan pembalut

Sumber gambar: iStock

Menggunakan pembalut dengan bahan berbahaya secara rutin bisa memberikan dampak jangka pendek maupun jangka panjang bagi kesehatan Moms dan putri remajanya. Beberapa dampak yang bisa terjadi, antara lain:

  • Iritasi kulit dan alergi

  • Infeksi jamur atau bakteri

  • Gangguan keseimbangan pH vagina

  • Risiko paparan zat toksik seperti dioxin

  • Gangguan hormonal

Selain dampak fisik, penggunaan pembalut yang tidak aman juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan secara psikologis, seperti rasa tidak percaya diri selama menstruasi.

Baca juga: Infeksi Vagina: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Tips Memilih Pembalut yang Aman

Agar lebih aman dan nyaman, berikut beberapa tips yang bisa Moms pertimbangkan saat memilih produk pembalut:

  • Pilih pembalut bebas pewangi atau fragrance-free.

  • Cari produk yang mencantumkan komposisi secara jelas dan lengkap.

  • Gunakan pembalut berbahan dasar kapas organik jika memungkinkan.

  • Hindari pembalut dengan klaim “super putih” yang mengindikasikan penggunaan pemutih berlebihan.

  • Perhatikan tanggal kedaluwarsa dan kondisi kemasan.

  • Ganti pembalut secara berkala, setidaknya setiap 4 jam sekali.

Selain itu, beberapa Moms kini mulai beralih ke produk menstruasi alternatif seperti menstrual cup atau pembalut kain yang dapat dicuci ulang. Meski memerlukan perawatan ekstra, bahan alami pada produk tersebut cenderung lebih aman dan ramah lingkungan.

Banyak pembalut di pasaran yang mengandung bahan kimia berpotensi berbahaya, seperti klorin, pewangi sintetis, dan zat perekat tertentu. Meskipun tidak semua bahan tersebut langsung menyebabkan masalah kesehatan, penggunaan rutin dan jangka panjang bisa menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Untuk itu, Moms dan Dads sebaiknya lebih teliti dalam memilih produk menstruasi, serta tidak ragu mencari informasi yang lebih dalam demi menjaga kesehatan organ reproduksi secara menyeluruh.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi:

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Kesehatan 5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

Admin
14 Nov 2025

Keputihan adalah cairan yang diproduksi secara alami oleh kelenjar di vagina dan serviks. Fungsi utamanya adalah menjaga kesehatan dengan membersihkan sel-sel mati dan bakteri dari area vagina. Namun, perubahan pada…

Selengkapnya
Kesehatan Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Hamzah
13 Nov 2025

Konsumsi gula berlebih dapat berdampak negatif pada kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Gula dalam jumlah tinggi dapat mengganggu keseimbangan hormon, meningkatkan risiko resistensi insulin, serta berkontribusi terhadap peradangan dalam…

Selengkapnya
Kesehatan 5 Dampak Kekurangan Hormon Estrogen pada Kesehatan Wanita

5 Dampak Kekurangan Hormon Estrogen pada Kesehatan Wanita

Admin
08 Nov 2025

Kekurangan hormon estrogen bisa menimbulkan berbagai keluhan fisik dan emosional yang sering kali tidak disadari sejak awal. Baik Moms maupun Dads, penting untuk memahami bagaimana penurunan hormon ini bisa memengaruhi…

Selengkapnya