Artikel ini telah direview secara medis oleh
dr. I Gusti Agung Ngurah Agung Sentosa, M.Biomed. Sp.OG Subsp. FER
Kandidiasis vaginalis, atau infeksi jamur vagina, adalah kondisi yang umum terjadi pada wanita, termasuk Moms. Meskipun tidak berbahaya, infeksi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.
Apa Itu Kandidiasis Vaginalis?
Kandidiasis vaginalis adalah infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur Candida, yang biasanya hidup di vagina dalam jumlah kecil. Jamur ini dapat berkembang biak secara berlebihan ketika keseimbangan flora vagina terganggu, menyebabkan gejala yang tidak nyaman. Infeksi ini juga dikenal sebagai infeksi jamur vagina atau vaginitis kandida.

Mengapa Kandidiasis Vaginalis Terjadi?
Keseimbangan flora vagina dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk:
- Perubahan Hormon: Fluktuasi hormon selama siklus menstruasi, kehamilan, atau penggunaan kontrasepsi hormonal dapat mempengaruhi keseimbangan flora vagina.
- Antibiotik: Penggunaan antibiotik dapat membunuh bakteri baik yang menjaga keseimbangan flora vagina, memungkinkan jamur Candida berkembang biak.
- Sistem Imun yang Lemah: Kondisi medis tertentu atau penggunaan obat yang menekan sistem imun dapat meningkatkan risiko infeksi jamur.
- Diabetes: Kadar gula darah yang tinggi dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur.
Baca juga: Vagina Kering: Penyebab, Solusi, dan Cara Mengembalikan Kenyamanan Moms
Gejala Kandidiasis Vaginalis
Gejala kandidiasis vaginalis dapat bervariasi dari ringan hingga parah. Beberapa gejala umum yang mungkin dialami oleh Moms meliputi:
1. Gatal dan Iritasi
Gatal di area genital adalah gejala paling umum dari kandidiasis vaginalis. Rasa gatal ini bisa sangat mengganggu dan dapat disertai dengan kemerahan dan iritasi.
2. Keputihan yang Tidak Normal
Moms mungkin mengalami keputihan yang kental dan berwarna putih, mirip dengan keju cottage. Keputihan ini biasanya tidak berbau, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
3. Nyeri saat Berhubungan Seks
Infeksi jamur dapat menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan saat berhubungan seksual. Ini bisa menjadi masalah yang mengganggu bagi banyak Moms.
4. Nyeri saat Buang Air Kecil
Beberapa Moms mungkin merasakan nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, terutama jika area genital teriritasi.

Diagnosis Kandidiasis Vaginalis
Jika Moms mengalami gejala yang mencurigakan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Diagnosis kandidiasis vaginalis biasanya melibatkan beberapa langkah berikut:
1. Riwayat Medis dan Pemeriksaan Fisik
Dokter akan melakukan wawancara untuk memahami riwayat medis Moms dan gejala yang dialami. Pemeriksaan fisik juga dilakukan untuk mengevaluasi kondisi area genital.
2. Tes Laboratorium
Dokter mungkin akan mengambil sampel keputihan untuk dianalisis di laboratorium. Tes ini dapat membantu memastikan bahwa infeksi disebabkan oleh jamur Candida dan bukan oleh infeksi lain.
Baca juga: Cara Mengatasi Keputihan Abnormal: Panduan Lengkap untuk Wanita
Pengobatan Kandidiasis Vaginalis
Setelah diagnosis ditegakkan, pengobatan untuk kandidiasis vaginalis dapat dimulai. Berikut adalah beberapa pendekatan yang umum digunakan:
1. Obat Antijamur
Obat antijamur adalah pengobatan utama untuk kandidiasis vaginalis. Obat ini dapat diberikan dalam bentuk krim, salep, atau tablet. Beberapa obat antijamur yang umum digunakan meliputi:
- Clotrimazole: Obat ini tersedia dalam bentuk krim atau tablet yang dimasukkan ke dalam vagina.
- Miconazole: Juga tersedia dalam bentuk krim atau supositoria.
- Fluconazole: Obat ini biasanya diberikan dalam bentuk tablet oral dan dapat digunakan untuk infeksi yang lebih parah.
2. Perubahan Gaya Hidup
Beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu mencegah infeksi jamur di masa depan, seperti:
- Menjaga Kebersihan: Pastikan area genital tetap bersih dan kering. Hindari penggunaan sabun yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras.
- Pakaian yang Nyaman: Kenakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan yang menyerap kelembapan, seperti katun, dan hindari pakaian ketat.
- Diet Sehat: Mengonsumsi makanan yang seimbang dan menghindari makanan tinggi gula dapat membantu menjaga keseimbangan flora vagina.
3. Konsultasi dengan Dokter
Jika Moms mengalami infeksi jamur berulang, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat membantu menentukan penyebab yang mendasari dan merencanakan pengobatan yang lebih efektif.

Pencegahan Kandidiasis Vaginalis
Mencegah kandidiasis vaginalis adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan vagina. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:
1. Hindari Antibiotik yang Tidak Perlu
Penggunaan antibiotik yang tidak perlu dapat mengganggu keseimbangan flora vagina. Diskusikan dengan dokter sebelum memulai pengobatan antibiotik.
2. Jaga Kesehatan Sistem Imun
Menjaga sistem imun tetap kuat dengan pola makan sehat, olahraga teratur, dan cukup tidur dapat membantu mencegah infeksi.
3. Hindari Produk yang Mengiritasi
Hindari penggunaan produk pembersih vagina yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras. Gunakan produk yang lembut dan dirancang khusus untuk area genital.
4. Rutin Memeriksakan Kesehatan
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan lebih awal, termasuk infeksi jamur.
Baca juga: Vaginal Douching: Apakah Aman untuk Kesehatan Reproduksi?
Kandidiasis vaginalis adalah kondisi umum yang dapat memengaruhi banyak Moms. Meskipun tidak berbahaya, infeksi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan. Jika Moms mengalami gejala yang mencurigakan, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Apabila Moms membutuhkan informasi mendalam mengenai kesehatan reproduksi, program kehamilan, atau masalah infertilitas, Morula IVF Indonesia adalah pilihan yang tepat. Klinik fertilitas Morula IVF menyediakan layanan konsultasi yang lengkap dan berpengalaman. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, tim ahli kandungan di Morula IVF berkomitmen untuk membantu pasangan mencapai impian Moms & Dads memiliki anak yang sehat. Untuk detail lebih lanjut, kunjungi situs web Morula IVF atau hubungi kami secara langsung untuk pertanyaan dan konsultasi.
Referensi
- (Mayo Clinic). “Vaginal Yeast Infection“. (Tanggal Akses: 25 November 2024).
- (Cleveland Clinic). “Vaginal Yeast Infection“. (Tanggal Akses: 25 November 2024).
- (Healthline). “Vaginal Yeast Infection“. (Tanggal Akses: 25 November 2024).
- (MedlinePlus). “Vaginal Yeast Infection“. (Tanggal Akses: 25 November 2024).