Cardiotocography (CTG) menjadi salah satu pemeriksaan penting menjelang persalinan. Meski tidak semua Moms mengalaminya sejak awal kehamilan, CTG sangat berguna untuk memantau kondisi janin, terutama saat usia kandungan mendekati 37 minggu atau ketika ada gejala tertentu. Pemeriksaan ini tidak menimbulkan rasa sakit dan bisa memberi gambaran jelas mengenai detak jantung janin serta kontraksi rahim. Nah, […]
Cardiotocography (CTG) menjadi salah satu pemeriksaan penting menjelang persalinan. Meski tidak semua Moms mengalaminya sejak awal kehamilan, CTG sangat berguna untuk memantau kondisi janin, terutama saat usia kandungan mendekati 37 minggu atau ketika ada gejala tertentu. Pemeriksaan ini tidak menimbulkan rasa sakit dan bisa memberi gambaran jelas mengenai detak jantung janin serta kontraksi rahim. Nah, kapan CTG dibutuhkan dan apa saja manfaatnya? Simak penjelasan lengkapnya berikut.
Apa Itu Cardiotocography (CTG)?
Cardiotocography adalah metode pemantauan detak jantung janin dan kontraksi rahim secara simultan. Pemeriksaan ini menggunakan dua sensor, satu diletakkan di perut Moms untuk merekam denyut jantung janin, dan satu lagi untuk mendeteksi kontraksi. Hasilnya dicetak dalam bentuk grafik yang bisa dianalisis oleh dokter atau bidan.
Kapan Cardiotocography Dilakukan?
Tidak semua kehamilan membutuhkan CTG sejak awal. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan di trimester akhir, terutama jika:
-
Kehamilan telah mencapai usia 37 minggu atau lebih
-
Moms mengalami penurunan gerakan janin
-
Ada tanda-tanda stres janin, seperti pendarahan atau tekanan darah tinggi
-
Didiagnosis mengalami kondisi seperti preeklamsia, diabetes gestasional, atau kehamilan lewat waktu
-
Janin berada dalam posisi yang tidak optimal mendekati persalinan
-
Dilakukan pemantauan selama proses induksi atau saat proses persalinan berlangsung
CTG juga dapat dilakukan secara berkala jika kehamilan dianggap berisiko tinggi.
Baca juga: Pentingnya Mengetahui Pemeriksaan Kehamilan atau Antenatal Care
Manfaat Cardiotocography untuk Moms dan Janin

Sumber gambar: iStock
1. Memantau Detak Jantung Janin
Salah satu manfaat utama CTG adalah untuk memastikan detak jantung janin berada dalam kisaran normal, yaitu sekitar 110–160 denyut per menit. Detak jantung yang terlalu cepat (takikardia) atau terlalu lambat (bradikardia) dapat menjadi indikator bahwa janin mengalami stres atau kekurangan oksigen dalam kandungan. Dengan mengetahui ritme jantung janin secara real time, dokter dapat lebih cepat mengambil tindakan jika terjadi hal tidak normal. Ini sangat penting untuk menjaga kesejahteraan janin, khususnya bagi Moms yang memiliki riwayat komplikasi kehamilan sebelumnya.
Baca juga: Mengetahui Detak Jantung Janin Normal Berdasarkan Usia Kehamilan
2. Mendeteksi Kontraksi Dini
CTG juga berfungsi untuk merekam adanya kontraksi rahim, meski kadang Moms belum merasakannya secara sadar. Alat ini mampu mendeteksi gelombang kontraksi dini yang bisa menjadi tanda awal persalinan prematur. Dengan mendeteksi kontraksi sejak dini, tenaga medis dapat mengambil tindakan pencegahan agar kehamilan tetap berlangsung dengan aman. Bagi Moms yang merasakan nyeri atau kencang di perut, pemeriksaan CTG bisa memberikan kepastian apakah itu kontraksi sungguhan atau hanya kontraksi palsu.
3. Menentukan Tindakan Medis
CTG sangat membantu dalam pengambilan keputusan medis, khususnya bila ditemukan pola jantung janin yang mencurigakan. Ketika detak jantung menunjukkan respons abnormal terhadap kontraksi, dokter bisa segera melakukan tindakan seperti induksi atau operasi caesar darurat. Dengan bantuan CTG, kemungkinan terjadinya komplikasi saat persalinan bisa ditekan seminimal mungkin. Ini menjadikan CTG sebagai alat penting untuk meningkatkan keselamatan janin sekaligus memberikan rasa aman bagi Moms selama proses persalinan.
Baca juga: Komplikasi Persalinan yang Perlu Ibu Ketahui
4. Memonitor Respons Janin saat Persalinan
Selama proses persalinan berlangsung, CTG digunakan secara terus-menerus untuk memantau bagaimana janin merespons setiap kontraksi. Jika janin menunjukkan tanda stres atau penurunan detak jantung saat kontraksi, dokter bisa segera mengintervensi. Pemantauan ini memberikan keyakinan bahwa janin tetap dalam kondisi stabil hingga proses kelahiran selesai. Bagi Moms yang menjalani persalinan normal atau induksi, CTG menjadi pendamping medis yang sangat membantu dalam memastikan keselamatan bayi.
5. Menjadi Dasar Evaluasi Rencana Persalinan
CTG juga menjadi salah satu dasar evaluasi penting untuk menentukan apakah Moms bisa menjalani persalinan normal atau perlu tindakan lain. Bila hasil CTG menunjukkan bahwa janin dalam kondisi stabil, persalinan normal bisa dilanjutkan dengan lebih tenang. Sebaliknya, jika ditemukan tanda bahaya pada janin, dokter dapat menyarankan opsi persalinan yang lebih aman sesuai kondisi. Dengan demikian, CTG membantu menyusun rencana persalinan yang optimal dan minim risiko, baik untuk Moms maupun si kecil.
Baca juga: Gawat Janin: Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
Apa yang Bisa Dilakukan Moms untuk Mendukung Pemeriksaan CTG?
-
Pastikan tubuh cukup terhidrasi sebelum pemeriksaan
-
Jangan makan terlalu berat sebelum CTG untuk menghindari ketidaknyamanan
-
Cobalah tetap tenang selama pemeriksaan agar gerakan janin tetap aktif
-
Catat waktu dan pola gerakan janin beberapa jam sebelumnya
Cardiotocography adalah pemeriksaan penting yang membantu memastikan kondisi janin tetap aman dan stabil menjelang persalinan. Pemeriksaan ini tidak selalu diperlukan untuk semua kehamilan, namun sangat dianjurkan bila ada faktor risiko atau perubahan gerakan janin. Dengan CTG, tenaga medis bisa mengambil tindakan cepat jika janin mengalami stres atau gangguan oksigenasi. Moms dan Dads pun bisa merasa lebih tenang karena mengetahui kondisi bayi dipantau dengan seksama.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- PMC. “Cardiotocography for Antepartum Fetal Assessment”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- Patient.info. “Cardiotocography (CTG)”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- BabyCenter India. “What is Cardiotocography (CTG) and Why Do I Need It?”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.