Bagi Moms yang sedang menyusui dan belum siap menambah momongan, pertanyaan tentang keamanan alat kontrasepsi pasti muncul. Kabar baiknya, banyak metode KB yang aman digunakan selama masa menyusui dengan catatan memilih jenis yang tepat sesuai kondisi tubuh dan produksi ASI. Meski aman, tidak semua metode cocok untuk semua wanita. Maka dari itu, penting bagi Moms […]
Bagi Moms yang sedang menyusui dan belum siap menambah momongan, pertanyaan tentang keamanan alat kontrasepsi pasti muncul. Kabar baiknya, banyak metode KB yang aman digunakan selama masa menyusui dengan catatan memilih jenis yang tepat sesuai kondisi tubuh dan produksi ASI. Meski aman, tidak semua metode cocok untuk semua wanita. Maka dari itu, penting bagi Moms dan Dads untuk memahami jenis-jenis kontrasepsi yang dianjurkan selama menyusui, efek sampingnya, dan pertimbangannya bagi kesehatan ibu dan bayi.
Mengapa Perlu Kontrasepsi Saat Menyusui?
Menyusui memang bisa menekan ovulasi secara alami, terutama dalam enam bulan pertama setelah melahirkan dan jika bayi hanya diberi ASI. Namun, ini bukan jaminan 100% tidak terjadi kehamilan. Metode ini dikenal sebagai LAM (Lactational Amenorrhea Method), dan efektivitasnya turun jika bayi sudah mulai MPASI atau waktu menyusu tidak konsisten. Karena itu, penggunaan alat kontrasepsi tetap menjadi pilihan penting untuk menghindari kehamilan yang terlalu cepat pascamelahirkan.
Baca juga: Kapan Masa Subur Kembali Setelah Melahirkan?
Metode KB yang Aman Saat Menyusui

Sumber gambar: iStock
Berikut adalah beberapa metode KB yang dinyatakan aman dan tidak mengganggu produksi ASI menurut lembaga medis internasional.
1. Pil Progestin-Only (Minipil)
Pil ini hanya mengandung hormon progestin tanpa estrogen. Cocok untuk Moms yang menyusui karena tidak memengaruhi suplai ASI. Pil ini harus diminum pada waktu yang sama setiap hari agar efektif.
2. IUD (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
Ada dua jenis IUD yang bisa digunakan saat menyusui:
-
IUD hormonal (mengandung progestin)
-
IUD tembaga (tanpa hormon)
Keduanya sangat efektif dan bisa digunakan jangka panjang. Aman digunakan kapan saja pascamelahirkan, tergantung kondisi rahim.
3. Implan Kontrasepsi
Alat kecil yang ditanam di bawah kulit lengan atas ini melepaskan progestin secara perlahan. Dapat digunakan hingga 3 tahun dan aman bagi Moms yang menyusui.
Baca juga: Jangan Lakukan Ini Setelah Pasang KB Implan
4. Suntik KB (Depo-Provera)
Mengandung hormon progestin dan diberikan setiap 3 bulan sekali. Tidak mengganggu ASI, tetapi bisa menimbulkan efek samping seperti perdarahan tidak teratur atau peningkatan berat badan.
5. Kondom dan Metode Barrier Lain
Kondom tidak mengandung hormon dan tidak akan memengaruhi produksi ASI sama sekali. Efektivitasnya tinggi jika digunakan dengan benar dan bisa dikombinasikan dengan metode lain.
Metode KB yang Perlu Diwaspadai Saat Menyusui

Sumber gambar: iStock
Beberapa metode kontrasepsi tidak direkomendasikan selama menyusui, terutama karena kandungan estrogen-nya dapat mengurangi produksi ASI.
1. Pil Kombinasi Estrogen-Progestin
Meskipun populer, pil KB jenis ini bisa menurunkan produksi ASI, terutama jika dikonsumsi dalam beberapa minggu pertama setelah melahirkan.
2. Patch KB dan Cincin Vagina (Vaginal Ring)
Sama seperti pil kombinasi, metode ini mengandung estrogen sehingga kurang direkomendasikan bagi Moms yang mengandalkan ASI eksklusif.
Baca juga: 10 Mitos Seputar KB yang Masih Banyak Dipercaya
Pengaruh KB terhadap ASI dan Bayi
Secara umum, metode kontrasepsi progestin-only dan non-hormonal tidak menunjukkan pengaruh buruk terhadap kualitas maupun kuantitas ASI. Bayi pun tetap bisa menerima nutrisi optimal.
Namun, jika Moms merasa produksi ASI menurun setelah menggunakan kontrasepsi tertentu, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mencari alternatif yang lebih sesuai.
Baca juga: 6 Cara Memperbanyak ASI Secara Alami yang Efektif
Tips Memilih KB Saat Menyusui
-
Prioritaskan produksi ASI. Pilih metode yang tidak memengaruhi laktasi.
-
Pertimbangkan kenyamanan dan gaya hidup. Apakah Moms ingin metode jangka panjang atau jangka pendek?
-
Perhatikan riwayat kesehatan. Termasuk alergi, riwayat perdarahan, atau kondisi hormonal tertentu.
-
Diskusikan dengan dokter. Karena tiap tubuh berbeda, pemilihan metode yang aman dan cocok perlu dipandu oleh profesional medis.
Menggunakan KB saat menyusui Moms bukan hanya aman, tapi juga penting untuk menjaga jarak kehamilan dan memastikan pemulihan tubuh pascamelahirkan berlangsung optimal. Pilihan terbaik adalah metode progestin-only atau non-hormonal seperti IUD atau kondom. Hindari penggunaan kontrasepsi estrogen dalam beberapa bulan pertama menyusui. Konsultasi dengan tenaga kesehatan tetap jadi langkah paling aman untuk menentukan metode yang paling sesuai.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Planned Parenthood. “What’s the Best Birth Control Option While Breastfeeding?”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- NHS. “Using Birth Control While Breastfeeding”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- WebMD. “Birth Control & Breastfeeding”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- Healthline. “Birth Control While Breastfeeding”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.