Fibroadenoma memang tergolong tumor jinak di payudara, tapi kehadirannya sering menimbulkan kecemasan, terutama bagi Moms yang khawatir terhadap risiko kanker. Meski umumnya tidak berbahaya, benjolan ini tetap perlu dipantau dan dipahami secara serius. Apa saja gejalanya? Apa penyebabnya? Dan apakah perlu diangkat? Jawabannya tidak sesederhana ya atau tidak. Mari bahas secara komprehensif agar keputusan yang […]
Fibroadenoma memang tergolong tumor jinak di payudara, tapi kehadirannya sering menimbulkan kecemasan, terutama bagi Moms yang khawatir terhadap risiko kanker. Meski umumnya tidak berbahaya, benjolan ini tetap perlu dipantau dan dipahami secara serius. Apa saja gejalanya? Apa penyebabnya? Dan apakah perlu diangkat? Jawabannya tidak sesederhana ya atau tidak. Mari bahas secara komprehensif agar keputusan yang diambil nantinya berdasarkan informasi yang benar, bukan ketakutan yang tidak berdasar.
Apa Itu Fibroadenoma?
Fibroadenoma adalah benjolan padat non-kanker yang biasanya terbentuk di jaringan payudara. Benjolan ini sering muncul pada wanita muda, khususnya usia 15 hingga 35 tahun. Ukurannya bisa bervariasi, dari seukuran kacang hingga sebesar bola pingpong. Beberapa wanita memiliki satu fibroadenoma, tapi tidak sedikit pula yang memiliki lebih dari satu, bahkan di kedua payudara.
Fibroadenoma berkembang akibat pertumbuhan berlebih dari jaringan kelenjar dan jaringan ikat di payudara. Meskipun jinak, fibroadenoma tetap perlu diperiksa secara berkala untuk memastikan tidak mengalami perubahan ukuran atau sifat.
Baca juga: Payudara Nyeri, Apakah Tanda Kehamilan?
Gejala Fibroadenoma

Sumber gambar: iStock
Moms mungkin menemukan benjolan saat mandi atau melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Ciri khas fibroadenoma adalah:
-
Bentuk bulat atau oval
-
Bisa digerakkan di bawah kulit
-
Tekstur padat tapi tidak keras
-
Tidak menimbulkan rasa sakit
Fibroadenoma cenderung tumbuh perlahan dan sering tidak menimbulkan gejala lain. Tapi dalam beberapa kasus, terutama saat kehamilan atau menyusui, ukurannya bisa membesar karena pengaruh hormon. Penting untuk membedakan fibroadenoma dengan benjolan lainnya. Jika benjolan terasa nyeri, tidak bergerak, atau berubah bentuk dengan cepat, segera konsultasikan ke dokter.
Baca juga: Kista Payudara Saat Menyusui dan Cara Mengatasinya
Penyebab Fibroadenoma
Penyebab pasti fibroadenoma belum sepenuhnya dipahami, namun para ahli menduga faktor hormonal memiliki peran besar, terutama estrogen. Itu sebabnya fibroadenoma lebih sering muncul selama masa subur dan bisa mengecil setelah menopause.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan munculnya fibroadenoma antara lain:
-
Perubahan hormon selama menstruasi
-
Kehamilan atau menyusui
-
Terapi hormon
-
Riwayat keluarga dengan kondisi serupa
Tidak ada bukti kuat bahwa diet, stres, atau gaya hidup tertentu secara langsung menyebabkan fibroadenoma. Namun menjaga kesehatan payudara tetap penting, termasuk melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) secara rutin.
Jenis-Jenis Fibroadenoma
Tidak semua fibroadenoma sama. Berikut beberapa jenis yang mungkin ditemukan:
Simple Fibroadenoma
- Jenis paling umum dan tidak meningkatkan risiko kanker payudara.
Complex Fibroadenoma
- Mengandung kista atau kalsifikasi. Sedikit lebih tinggi risikonya terhadap kanker, meski tetap rendah secara umum.
Juvenile Fibroadenoma
- Biasanya muncul pada remaja perempuan usia 10–18 tahun.
Giant Fibroadenoma
- Bisa tumbuh lebih dari 5 cm dan menyebabkan perubahan bentuk payudara.
Phyllodes Tumor
- Jenis langka yang mirip fibroadenoma tapi bisa menjadi kanker pada beberapa kasus. Perlu penanganan khusus.
Baca juga: Payudara Nyeri Sebelah Kanan: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Apakah Harus Diangkat?

Sumber gambar: iStock
Jawabannya tergantung. Jika fibroadenoma kecil, tidak tumbuh, dan tidak menimbulkan gejala, biasanya dokter akan menyarankan untuk observasi rutin setiap 6–12 bulan. Namun benjolan bisa saja diangkat jika:
-
Bertambah besar
-
Menyebabkan nyeri atau tidak nyaman
-
Muncul kekhawatiran soal diagnosisnya
-
Mengganggu estetika payudara
Prosedur pengangkatan bisa dilakukan dengan pembedahan konvensional atau teknik bedah minimal invasif seperti cryoablation (pembekuan benjolan).
Pengobatan dan Pemantauan
Tidak semua fibroadenoma butuh operasi. Beberapa bahkan mengecil sendiri seiring waktu. Tapi Moms tetap perlu rutin memantau dengan:
-
Pemeriksaan payudara bulanan
-
Kontrol ke dokter secara berkala
-
Pencatatan perubahan ukuran atau bentuk benjolan
Jika ada keinginan untuk mengangkat benjolan, konsultasi dengan spesialis bedah payudara adalah langkah terbaik. Operasi biasanya berjalan cepat dan risikonya minimal.
Baca juga: Pentingnya Pemeriksaan Ginekologi Pada Wanita, Wajib Tahu!
Banyak Moms merasa cemas saat menemukan benjolan di payudara. Tapi perlu diingat, lebih dari 80% benjolan bersifat jinak. Fibroadenoma memang bukan kanker, tapi penting untuk dipastikan dengan pemeriksaan yang tepat. Jangan menunda hanya karena merasa tidak sakit. Deteksi dini selalu jadi kunci untuk penanganan yang optimal.
Fibroadenoma adalah benjolan jinak yang umum terjadi di payudara, terutama pada wanita muda. Meski tidak berbahaya, kondisi ini tetap perlu dipantau untuk menghindari risiko dan memastikan tidak ada perubahan mencurigakan. Pemeriksaan rutin, pemahaman tentang tubuh sendiri, serta komunikasi dengan tenaga medis adalah fondasi utama dalam menjaga kesehatan payudara. Untuk Moms, jangan ragu untuk mengecek dan bertanya—karena lebih baik waspada daripada menyesal.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Mayo Clinic. “Fibroadenoma”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- NCBI. “Breast Fibroadenoma”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- Cleveland Clinic. “Fibroadenomas of the Breast”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
- WebMD. “What Are Fibroadenomas?”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.