Kehamilan simpatik atau Couvade Syndrome adalah kondisi di mana pasangan pria dari seorang ibu hamil mengalami gejala yang menyerupai kehamilan, seperti mual, perubahan berat badan, hingga nyeri punggung. Meskipun bukan kondisi medis yang diakui secara resmi, banyak penelitian menunjukkan bahwa fenomena ini terkait dengan faktor psikologis dan emosional. Kehamilan simpatik biasanya terjadi pada trimester pertama […]
Kehamilan simpatik atau Couvade Syndrome adalah kondisi di mana pasangan pria dari seorang ibu hamil mengalami gejala yang menyerupai kehamilan, seperti mual, perubahan berat badan, hingga nyeri punggung. Meskipun bukan kondisi medis yang diakui secara resmi, banyak penelitian menunjukkan bahwa fenomena ini terkait dengan faktor psikologis dan emosional. Kehamilan simpatik biasanya terjadi pada trimester pertama dan ketiga kehamilan, dan dapat dipengaruhi oleh stres, empati, serta perubahan hormon pada pria.
Apa Itu Kehamilan Simpatik?
Kehamilan simpatik (Couvade Syndrome) berasal dari kata Prancis “couver” yang berarti “menetas” atau “merawat”. Kondisi ini menggambarkan gejala yang dialami pasangan pria dari seorang ibu hamil, meskipun mereka tidak benar-benar hamil.
Fenomena ini sering kali muncul tanpa disadari dan bisa bersifat ringan hingga cukup mengganggu. Beberapa pria melaporkan mengalami mual, perubahan nafsu makan, bahkan kontraksi ringan menjelang persalinan.
Gejala Kehamilan Simpatik

Sumber gambar: Freepik
Gejala Couvade Syndrome bervariasi, tetapi yang paling umum meliputi:
Gejala Fisik
- Mual dan muntah (morning sickness)
- Perut kembung atau gangguan pencernaan
- Perubahan nafsu makan (lebih banyak atau berkurang)
- Nyeri punggung atau kram perut
- Peningkatan berat badan tanpa sebab jelas
- Gangguan tidur atau insomnia
Gejala Emosional dan Psikologis
- Perubahan suasana hati (mood swings)
- Stres atau kecemasan berlebih tentang kehamilan pasangan
- Depresi ringan atau perasaan melankolis
- Mimpi yang lebih intens atau aneh
Baca juga: Pentingnya Mengelola Kesehatan Mental Saat Menjalani Program Bayi Tabung
Apa Penyebab Kehamilan Simpatik?
Meskipun penyebab pasti Couvade Syndrome belum sepenuhnya dipahami, ada beberapa teori yang menjelaskan fenomena ini:
1. Faktor Psikologis
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria yang sangat terlibat dalam kehamilan pasangannya lebih mungkin mengalami gejala kehamilan simpatik. Stres, kecemasan, dan empati terhadap pasangan dapat memicu respons fisik dalam tubuh.
2. Perubahan Hormon
Studi menunjukkan bahwa kadar hormon pria bisa berubah selama kehamilan pasangannya. Hormon seperti prolaktin meningkat, sementara testosteron cenderung menurun. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti peningkatan berat badan dan perubahan suasana hati.
Baca juga: Fungsi Hormon Testosteron pada Pria dan Cara Meningkatkannya
3. Ikatan Emosional yang Kuat
Pria yang memiliki hubungan emosional yang erat dengan pasangannya mungkin secara tidak sadar “merasakan” kehamilan tersebut. Ikatan yang kuat ini bisa menyebabkan tubuhnya meniru beberapa gejala kehamilan.
4. Perubahan Pola Hidup
Ketika seorang wanita hamil, kebiasaan pasangan pria juga bisa berubah. Misalnya, mereka mungkin mulai makan lebih banyak, beristirahat lebih sedikit, atau mengalami tekanan psikologis yang berdampak pada tubuh mereka.
Bagaimana Cara Mengatasi Kehamilan Simpatik?

Sumber gambar: Freepik
Meskipun kehamilan simpatik bukan kondisi yang berbahaya, gejalanya bisa cukup mengganggu. Berikut beberapa cara untuk mengelola kondisi ini:
1. Mengenali dan Memahami Kondisi Ini
Langkah pertama dalam mengatasi kehamilan simpatik adalah dengan memahami bahwa kondisi ini merupakan fenomena yang umum dan terjadi pada banyak pasangan. Mengetahui bahwa Couvade Syndrome bukan sesuatu yang aneh atau berbahaya dapat membantu pria merasa lebih tenang dan tidak terlalu khawatir dengan perubahan yang mereka alami.
Kesadaran akan fenomena ini juga dapat membantu mereka lebih menerima dan mengelola gejala dengan lebih baik, tanpa merasa malu atau bingung dengan kondisi yang sedang dialami.
2. Mengelola Stres dan Kecemasan
Salah satu penyebab utama kehamilan simpatik adalah tingkat stres dan kecemasan yang meningkat seiring dengan perjalanan kehamilan pasangan. Oleh karena itu, penting bagi pria untuk menemukan cara yang efektif dalam mengelola stres agar tidak semakin memperburuk gejala yang muncul.
Beberapa metode yang bisa dicoba termasuk meditasi, olahraga ringan seperti yoga atau jalan santai, serta teknik relaksasi seperti latihan pernapasan dalam. Aktivitas-aktivitas ini dapat membantu mengurangi ketegangan emosional, memperbaiki suasana hati, dan membuat tubuh lebih rileks dalam menghadapi perubahan yang terjadi selama kehamilan pasangan.
Baca juga: Kesehatan Mental & Infertilitas: Memahami Dampak Emosional dan Strategi Menghadapinya
3. Menerapkan Pola Hidup Sehat
Mengadopsi pola hidup sehat merupakan langkah penting dalam mengatasi gejala kehamilan simpatik. Mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan vitamin dan mineral dapat membantu menjaga keseimbangan hormon serta meningkatkan energi tubuh. Selain itu, menjaga pola tidur yang teratur sangat penting untuk mengurangi kelelahan dan perubahan suasana hati yang mungkin terjadi.
Rutin berolahraga juga dapat memberikan manfaat besar, terutama dalam menjaga kesehatan fisik dan mental. Dengan tubuh yang lebih sehat, gejala seperti mual, kembung, atau perubahan berat badan dapat dikendalikan dengan lebih baik.
Baca juga: 6 Olahraga yang Baik Dilakukan untuk Program Hamil Anda
4. Berkomunikasi dengan Pasangan
Salah satu cara paling efektif untuk mengatasi kehamilan simpatik adalah dengan menjaga komunikasi yang baik dengan pasangan. Membuka diskusi tentang perasaan, kekhawatiran, atau pengalaman selama kehamilan dapat membantu mengurangi kecemasan dan mempererat hubungan emosional.
Pria yang mengalami Couvade Syndrome sebaiknya tidak merasa sendiri atau malu untuk berbagi pengalaman dengan pasangannya, karena keterbukaan dalam komunikasi dapat menciptakan rasa saling mendukung. Dengan berbicara secara jujur dan terbuka, pasangan dapat lebih memahami kondisi satu sama lain dan bekerja sama dalam menghadapinya.
Apakah Kehamilan Simpatik Berbahaya?
Kehamilan simpatik umumnya tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan medis khusus. Namun, jika gejala seperti stres berlebih, kecemasan, atau perubahan berat badan ekstrem terjadi, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Meskipun fenomena ini lebih sering terjadi pada pria, beberapa studi menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki ikatan emosional yang kuat dengan ibu hamil, seperti kakek-nenek atau sahabat dekat, juga bisa mengalami gejala serupa.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi
- Cleveland Clinic. “Couvade Syndrome: What Is Sympathetic Pregnancy?”. Diakses pada 2 April 2025.
- Healthline. “Couvade Syndrome: What Is It and Why Does It Happen?”. Diakses pada 2 April 2025.
- BabyCenter. “Strange but True: Couvade Syndrome (Sympathetic Pregnancy)”. Diakses pada 2 April 2025.
- The Bump. “What Is Couvade Syndrome?”. Diakses pada 2 April 2025.