Semua Artikel

Kista Dermoid: Apa yang Perlu Anda Ketahui

Admin
11 Nov 2024
Share Facebook Twitter WhatsApp
Kista Dermoid: Apa yang Perlu Anda Ketahui

Artikel ini telah direview secara medis oleh dr. Muhammad Ardianto Airlangga, SpOG Kista dermoid merupakan salah satu jenis kista jinak yang dapat muncul di berbagai lokasi dalam tubuh, termasuk ovarium. Kista ini menarik perhatian karena komposisinya yang unik, sering kali mengandung berbagai jaringan seperti rambut, lemak, dan bahkan gigi. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kista dermoid, […]

dr. Muhammad Ardianto Airlangga, SpOGArtikel ini telah direview secara medis oleh
dr. Muhammad Ardianto Airlangga, SpOG
Button Buat Janji


Kista dermoid merupakan salah satu jenis kista jinak yang dapat muncul di berbagai lokasi dalam tubuh, termasuk ovarium. Kista ini menarik perhatian karena komposisinya yang unik, sering kali mengandung berbagai jaringan seperti rambut, lemak, dan bahkan gigi. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kista dermoid, terutama yang terbentuk di ovarium, dapat menimbulkan gejala yang perlu diperhatikan. Mari kenali secara mendalam mengenai kista dermoid, termasuk definisi, penyebab, gejala, serta pendekatan diagnostik dan penanganannya.

Apa Itu Kista Dermoid?

Kista dermoid adalah kista yang terbentuk dari sel-sel yang biasanya ditemukan pada kulit dan jaringan embrionik. Sel-sel ini dapat menghasilkan berbagai jenis jaringan, sehingga kista ini seringkali berisi rambut, lemak, kelenjar sebaceous, dan bahkan gigi. Meskipun kista ini jinak, pertumbuhannya bisa menyebabkan masalah jika ukurannya membesar atau terinfeksi.

Menurut National Center for Biotechnology Information (NCBI), kista dermoid dapat terjadi pada berbagai usia dan biasanya tidak berbahaya. Namun, penting untuk memantau perkembangan kista ini, terutama jika terdapat gejala yang mengganggu.

Kista Dermoid Ovarium

Kista dermoid ovarium adalah jenis khusus dari kista dermoid yang muncul di ovarium. Kista ini dapat berkembang pada wanita di usia reproduktif dan sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, beberapa wanita mungkin mengalami nyeri panggul, ketidaknyamanan, atau perubahan siklus menstruasi.

Kista Cystadenoma

Sumber gambar: Kista Cystadenoma

Gejala Kista Dermoid Ovarium

Kista dermoid ovarium sering kali tidak menunjukkan gejala, terutama jika ukurannya kecil. Namun, saat kista ini tumbuh atau menimbulkan tekanan pada organ sekitarnya, beberapa gejala mungkin muncul. Beberapa gejala yang mungkin muncul akibat kista dermoid ovarium meliputi:

  • Nyeri panggul: Salah satu gejala yang paling umum adalah nyeri panggul. Wanita yang mengalami kista dermoid ovarium sering kali melaporkan rasa sakit yang bervariasi, mulai dari ringan hingga berat, terutama saat masa ovulasi atau selama menstruasi. Rasa nyeri ini disebabkan oleh perubahan hormonal yang memengaruhi ovarium dan jaringan di sekitarnya.
  • Perubahan siklus menstruasi: Kista dermoid dapat memengaruhi siklus menstruasi wanita. Beberapa wanita mungkin mengalami siklus yang lebih panjang, di mana waktu antara menstruasi menjadi lebih lama, atau sebaliknya, siklus yang lebih pendek dengan periode menstruasi yang lebih sering. Perubahan ini dapat mengindikasikan adanya gangguan pada ovarium dan memerlukan perhatian medis.
  • Rasa penuh atau berat di area panggul: Banyak wanita melaporkan merasakan sensasi penuh atau berat di area panggul. Ini bisa terasa seperti ada tekanan yang konstan di perut bagian bawah, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Sensasi ini sering kali muncul seiring dengan pembesaran kista.
  • Nyeri saat berhubungan intim: Beberapa wanita mungkin mengalami ketidaknyamanan atau nyeri saat berhubungan seksual, yang dapat disebabkan oleh tekanan kista pada organ reproduksi.
  • Gejala tambahan: Dalam beberapa kasus, kista dermoid yang pecah dapat menyebabkan nyeri mendadak dan intens, sering kali disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, atau demam. Ini adalah tanda-tanda darurat medis yang memerlukan perhatian segera.

Apabila Anda mengalami salah satu dari gejala di atas, terutama nyeri panggul yang parah atau perubahan signifikan dalam siklus menstruasi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai.

Baca juga: Perbedaan Kista dan Tumor: Memahami Dua Kondisi yang Sering Disalahartikan

Penyebab Kista Dermoid

Penyebab kista dermoid masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi diyakini bahwa kista ini terbentuk dari jaringan embrionik yang tidak sepenuhnya berkembang. Kista ini mungkin sudah ada sejak lahir atau berkembang seiring bertambahnya usia.

Menurut Healthline, faktor genetik juga dapat berperan dalam perkembangan kista dermoid. Meski demikian, kista ini bukanlah tumor dan tidak memiliki potensi untuk berkembang menjadi kanker.

Kista Dermoid

Sumber gambar: Freepik

Diagnosa dan Penanganan Kista Dermoid

Diagnosa kista dermoid biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan pencitraan medis seperti ultrasonografi atau CT scan. Jika kista terdeteksi dan tidak menimbulkan gejala, dokter mungkin akan merekomendasikan pemantauan. Namun, jika kista tumbuh besar atau menimbulkan masalah, penanganan mungkin diperlukan.

Penanganan kista dermoid dapat mencakup:

  • Pengawasan: Jika kista tidak menimbulkan gejala, dokter mungkin akan melakukan pemantauan secara berkala.
  • Operasi: Jika kista menyebabkan gejala atau komplikasi, pengangkatan melalui prosedur bedah mungkin diperlukan.

Kista Dermoid dan Kesehatan Jangka Panjang

Kista dermoid umumnya dianggap sebagai kondisi jinak yang tidak berhubungan dengan risiko kanker. Menurut National Cancer Institute, kista dermoid tidak diklasifikasikan sebagai kanker dan tidak memiliki potensi untuk menyebar ke bagian tubuh lainnya. Meskipun kista ini biasanya tidak menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang, penting untuk diingat bahwa ukuran dan lokasi kista dapat memengaruhi interaksinya dengan jaringan di sekitarnya. Oleh karena itu, pemantauan secara berkala oleh dokter sangat dianjurkan untuk memastikan bahwa kista tidak mengalami perubahan yang signifikan.

Konsultasi dengan tenaga medis sangat penting, terutama jika gejala muncul atau kista berkembang. Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi setiap perubahan yang mungkin terjadi dan memungkinkan penanganan yang tepat jika diperlukan. Dengan menjaga kesehatan reproduksi melalui gaya hidup sehat dan komunikasi terbuka dengan dokter, wanita dapat mengelola kista dermoid dengan lebih baik, mengurangi kekhawatiran terkait kesehatan, dan tetap mempertahankan kualitas hidup yang optimal.

Baca juga: Perbedaan Miom dan Kista: Apa yang Perlu Anda Ketahui?

Kista dermoid adalah kondisi yang perlu diperhatikan, terutama jika terdapat gejala yang mengganggu. Kista dermoid ovarium bisa muncul pada wanita di usia reproduktif, dan meskipun kebanyakan tidak berbahaya, pemantauan yang tepat sangat penting. Jika Anda mengalami nyeri panggul yang tidak biasa atau perubahan pada siklus menstruasi, konsultasikanlah dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Untuk Anda yang masih dalam program kehamilan ataupun tengah mengalami permasalahan infertilias, Anda bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi. 

Referensi:

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Kesehatan 5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

Admin
14 Nov 2025

Keputihan adalah cairan yang diproduksi secara alami oleh kelenjar di vagina dan serviks. Fungsi utamanya adalah menjaga kesehatan dengan membersihkan sel-sel mati dan bakteri dari area vagina. Namun, perubahan pada…

Selengkapnya
Kesehatan Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Hamzah
12 Nov 2025

Konsumsi gula berlebih dapat berdampak negatif pada kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Gula dalam jumlah tinggi dapat mengganggu keseimbangan hormon, meningkatkan risiko resistensi insulin, serta berkontribusi terhadap peradangan dalam…

Selengkapnya
Kesehatan 5 Dampak Kekurangan Hormon Estrogen pada Kesehatan Wanita

5 Dampak Kekurangan Hormon Estrogen pada Kesehatan Wanita

Admin
08 Nov 2025

Kekurangan hormon estrogen bisa menimbulkan berbagai keluhan fisik dan emosional yang sering kali tidak disadari sejak awal. Baik Moms maupun Dads, penting untuk memahami bagaimana penurunan hormon ini bisa memengaruhi…

Selengkapnya