Morula IVF

Perut Bagian Bawah Sakit Saat Hamil? Ini Penyebabnya

January 17, 2023

Perut Bagian Bawah Sakit Saat Hamil? Ini Penyebabnya

Kondisi tubuh ibu bisa berubah-ubah selama masa kehamilan, salah satu yang paling sering dialami adalah sakit pada perut bagian bawah. Perut merupakan anggota tubuh yang paling banyak mengalami perubahan saat kehamilan hingga pasca persalinan. Karenanya, perut bagian bawah yang terasa sakit atau tidak nyaman semasa kehamilan termasuk normal dialami ibu hamil. Meski tidak perlu terlalu dikhawatirkan, penting bagi ibu untuk selalu memahami sinyal tubuh yang dirasa sakit. Sebab, bisa jadi ada sesuatu yang sebetulnya perlu perhatian.

Penyebab Perut Sakit Bagian Bawah saat Hamil

Secara umum, penyebab perut bagian bawah sakit saat hamil terjadi karena banyaknya perubahan saat janin tumbuh. Rahim dijaga oleh jaringan ikat yang disebut dengan ligamen. Fungsinya adalah untuk mempertahankan dan menjaganya pada posisi yang normal. Sementara, ukuran rahim akan terus bertambah seiring dengan usia kehamilan ibu. Inilah yang membuat ligamen menegang, sehingga normal apabila terasa nyeri pada perut bagian bawah.

Beberapa kondisi akan membuat nyeri semakin bertambah, misalnya saat ibu melakukan gerakan mendadak, seperti bersin, batuk, tertawa, berdiri secara tiba-tiba, dan sebagainya. Kondisi emosional ibu hamil yang kadang kurang stabil juga membuat perasaan tegang yang rasanya menyerupai kram perut ringan. 

Penyebab lainnya perut bagian bawah terasa sakit saat hamil juga bisa dipengaruhi oleh masalah kesehatan tertentu, mungkin juga serius. Berikut ini beberapa penyebab yang mungkin mengakibatkan perut bagian bawah terasa nyeri saat hamil:

1. Perut Kembung

Peningkatan hormon progesteron semasa kehamilan membuat otot-otot lebih rileks, sehingga perut dipenuhi gas. Gas yang menumpuk di perut ibu hamil menyebabkan tekanan pada ligamen semakin besar. Akibat dari tekanan inilah, perut ibu hamil terasa sakit. Umumnya, semakin besar usia kehamilan, semakin besar pula tekanan yang terasa. Tentu hal ini tidak membuat ibu nyaman.

2. Gangguan Pencernaan

Pada ibu hamil, transit makanan di usus akan lebih lama, karena peningkatan estrogen dan progesteron dapat memperlambat kinerja usus dalam mencerna makanan. Alhasil, kinerja usus dalam memproses makanan yang transit tersebut jadi lebih lambat dari kondisi biasanya. Kondisi ini menyebabkan perut bagian bawah terasa nyeri.

3. Kelelahan

Kelelahan adalah salah satu faktor penyebab paling sering ibu hamil mengalami sakit perut bagian bawah. Padahal, ibu hamil tentu ingin sekali beraktivitas seperti biasa, meski tengah mengandung. Ibu hamil tentu boleh beraktivitas seperti sediakala, namun tetap memperhatikan kondisi fisik. Sebab, aktivitas yang berlebihan saat hamil membuat penekanan pada perut semakin terasa. Akibatnya, perut bagian bawah akan terasa tertekan dan semakin nyeri.

4. Kontraksi Palsu

Jika perut bagian bawah sering terasa sakit pada trimester akhir atau menjelang Hari Perkiraan Lahir (HPL), bisa jadi ini pertanda terjadinya kontraksi palsu. Kondisi ini bisa terjadi saat otot-otot rahim mengalami ketegangan. Berbeda dengan kontraksi adekuat, kontraksi palsu akan muncul dengan pola yang tidak teratur dan bisa hilang saat mengganti posisi yang nyaman.

5. Infeksi 

Penyakit karena infeksi virus atau bakteri bisa kapan saja terjadi, termasuk semasa kehamilan. Peluang masuknya virus dan bakteri untuk menginfeksi tubuh tergantung gaya hidup, genetik, dan ketahanan tubuh. Ibu hamil sendiri cukup rentan terkena infeksi dari mana saja. Efek yang dirasakan bisa jadi menyerang perut bagian bawah, sehingga terasa nyeri. Contoh infeksi yang menyerang, seperti infeksi saluran kemih.

Kapan Harus ke Dokter?

Meski tergolong normal, waspadai bila sakit perut bagian bawah saat hamil disertai dengan gejala penyerta lain, seperti pusing berkepanjangan, kram hebat terasa terus-menerus, timbul bercak darah, hingga tidak sadarkan diri. Sebab, bisa jadi ini menjadi tanda kondisi serius terkait gangguan kehamilan, dia antaranya:

  1. Preeklampsia, disertai dengan gejala lain; tekanan darah tinggi, mual dan muntah, pusing.
  2. Kehamilan ektopik adalah perkembangan janin di luar rahim dan perlu segera diatasi. Kondisi ini disertai dengan gejala lain; kram atau nyeri terasa berpindah pindah di perut ibu.
  3. Tanda keguguran, disertai dengan luruhnya gumpalan darah dari vagina.
  4. Solusio plasenta, yaitu pelepasan plasenta sebelum waktu kelahiran. Disertai gejala lain; kram perut pada trimester akhir, disertai pendarahan di vagina.
  5. Persalinan prematur, disertai dengan diare, nyeri punggung hebat, dan kontraksi adekuat sebelum usia kelahiran atau biasanya pada usia kehamilan 20 sampai 36 minggu.

Cara Mengatasi Perut Bagian Bawah Sakit

Jika tidak ada indikasi medis tertentu, penyebab perut bagian bawah bisa diatasi sendiri oleh ibu hamil. Para ibu hamil bisa menerapkan beberapa langkah untuk meredakan nyeri di perut bagian bawah dengan cara berikut:

1. Kompres Air Hangat

Mengompres perut dengan air hangat bisa meredakan nyeri perut bagian bawah saat hamil. Caranya, tempelkan handuk yang sudah dicelupkan ke air hangat, kemudian tempelkan ke bagian perut yang nyeri. Bisa juga mengompresnya dengan menggunakan botol plastik yang diisi air hangat dan dilapisi handuk atau kain. Hindari suhu air yang terlalu panas, karena meningkatkan resiko pada janin.

2. Olahraga Rutin

Ibu hamil sangat disarankan olahraga rutin, jika kondisi kehamilan sehat dan tidak ada indikasi tertentu. Olahraga rutin sangat mampu mengatasi rasa nyeri dan peregangan pada otot yang menegang saat hamil. Perhatikan betul gerakan-gerakan yang dilakukan, karena jika tidak tepat, beberapa gerakan justru akan membuat perut bagian bawah semakin sakit.

3. Konsumsi pain-killer

Pain-killer atau obat penghilang nyeri juga bisa dikonsumsi oleh ibu hamil. Namun, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter untuk memastikan obat yang aman dikonsumsi untuk ibu hamil. Hindari konsumsi obat pereda nyeri tanpa konsultasi dokter selama masa kehamilan, karena obat yang dikonsumsi sangat mungkin membahayakan bayi di kandungan.

4. Lakukan gerakan perlahan

Jika sakit yang terasa di perut bagian bawah karena gerakan mendadak yang dilakukan ibu hamil, maka cobalah untuk melakukan segala pergerakan lebih perlahan dan bertahap. Selain itu, cobalah untuk membungkukkan sedikit tubuh saat akan bersin atau batuk yang keluar secara spontan. Sehingga, tarikan ligamen di sekitar rahim bisa berkurang.

Penyebab perut bagian bawah sakit saat hamil memang beragam dan umumnya normal dirasakan ibu hamil. Namun demikian, penting untuk selalu waspada dan pahami sinyal tubuh saat kondisi hamil. Ingat, selalu lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk memastikan kondisi janin sehat dan tumbuh kembangnya sesuai.

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung