Bisphenol A (BPA) adalah bahan kimia yang sering ditemukan dalam plastik dan wadah makanan kaleng. Paparan BPA selama kehamilan dapat berdampak negatif pada kesehatan Moms dan janin, termasuk gangguan hormonal, peningkatan risiko kelahiran prematur, serta gangguan perkembangan janin. BPA adalah senyawa kimia yang banyak ditemukan dalam: Botol plastik dan wadah makanan Kaleng makanan dan minuman […]
Bisphenol A (BPA) adalah bahan kimia yang sering ditemukan dalam plastik dan wadah makanan kaleng. Paparan BPA selama kehamilan dapat berdampak negatif pada kesehatan Moms dan janin, termasuk gangguan hormonal, peningkatan risiko kelahiran prematur, serta gangguan perkembangan janin.
BPA adalah senyawa kimia yang banyak ditemukan dalam:
- Botol plastik dan wadah makanan
- Kaleng makanan dan minuman berlapis resin
- Kertas struk atau tanda terima belanja
- Peralatan dapur berbahan plastik tertentu
BPA dapat masuk ke dalam tubuh ketika Moms mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi dari wadah yang mengandung BPA.
Dampak BPA pada Ibu Hamil dan Janin
1. Gangguan Hormon dan Sistem Reproduksi
BPA dikenal sebagai endocrine disruptor, yaitu zat yang dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh. Paparan BPA selama kehamilan dapat memengaruhi kadar estrogen, yang berperan penting dalam perkembangan janin. Ketidakseimbangan hormon ini juga dapat meningkatkan risiko infertilitas dan komplikasi kehamilan.
2. Peningkatan Risiko Kelahiran Prematur
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar BPA yang tinggi dalam tubuh ibu hamil dapat meningkatkan risiko persalinan prematur. BPA dapat menyebabkan peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh, yang berkontribusi terhadap kontraksi dini dan kelahiran prematur.
3. Gangguan Perkembangan Janin
Paparan BPA selama masa kehamilan dikaitkan dengan gangguan perkembangan otak dan sistem saraf janin. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang terpapar BPA dalam kandungan lebih rentan mengalami gangguan perilaku dan kesulitan kognitif di kemudian hari.
Baca juga: Intrauterine Growth Restriction (IUGR), Kondisi Pertumbuhan Janin yang Terhambat
4. Risiko Penyakit Metabolik pada Anak
Studi juga menemukan bahwa paparan BPA selama kehamilan dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan gangguan metabolisme pada anak di masa depan. Hal ini disebabkan oleh efek BPA terhadap regulasi gula darah dan metabolisme lemak dalam tubuh.
5. Peningkatan Risiko Preeklamsia
Preeklamsia adalah kondisi serius yang ditandai dengan tekanan darah tinggi selama kehamilan. Beberapa penelitian mengaitkan paparan BPA dengan peningkatan risiko preeklamsia, karena senyawa ini dapat memicu peradangan dan disfungsi pembuluh darah.
Cara Mengurangi Paparan BPA selama Kehamilan
Untuk menjaga kesehatan kehamilan, Moms dapat mengambil langkah-langkah berikut guna mengurangi paparan BPA:
1. Pilih Wadah Bebas BPA
Gunakan botol minum, wadah penyimpanan makanan, dan peralatan dapur yang berlabel BPA-Free. Hindari menggunakan plastik berbasis polikarbonat, terutama yang memiliki kode daur ulang 3 atau 7, karena sering mengandung BPA.
2. Hindari Makanan dan Minuman dalam Kemasan Kaleng
Lapisan dalam kaleng makanan dan minuman sering kali mengandung BPA. Sebagai alternatif, pilih makanan segar atau kemasan kaca untuk mengurangi risiko kontaminasi BPA.
Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Konsumsi Makanan Kaleng? Ini Faktanya!
3. Jangan Memanaskan Makanan dalam Wadah Plastik
Pemanasan plastik di microwave atau menuangkan minuman panas ke dalam wadah plastik dapat meningkatkan pelepasan BPA ke dalam makanan atau minuman. Gunakan wadah kaca atau stainless steel untuk menyimpan dan memanaskan makanan.
Baca juga: Phthalates: Pengaruhnya terhadap Kehamilan dan Kesehatan Ibu Hamil
4. Kurangi Kontak dengan Kertas Struk
Struk belanja dan tiket berbasis kertas termal sering mengandung BPA. Jika memungkinkan, hindari menyentuh struk terlalu sering atau gunakan sarung tangan saat menangani kertas termal.
5. Konsumsi Makanan Sehat dan Antioksidan
Makanan kaya antioksidan, seperti buah beri, sayuran hijau, dan kacang-kacangan, dapat membantu tubuh melawan efek negatif BPA. Antioksidan dapat mengurangi stres oksidatif yang disebabkan oleh paparan bahan kimia berbahaya.
Paparan BPA selama kehamilan dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan bagi Moms dan janin, termasuk gangguan hormonal, kelahiran prematur, serta gangguan perkembangan otak bayi. Oleh karena itu, penting untuk menghindari produk berbahan BPA dan memilih alternatif yang lebih aman. Dengan mengganti wadah plastik dengan bahan kaca atau stainless steel, menghindari makanan dalam kaleng, serta mengonsumsi makanan bergizi, Moms dapat mengurangi risiko paparan BPA dan menjaga kesehatan kehamilan dengan lebih baik.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi
- PubMed. “BPA Exposure and Pregnancy Outcomes”. Diakses pada 15 Februari 2025.
- PubMed Central (PMC). “Bisphenol A and Endocrine Disruption”. Diakses pada 15 Februari 2025.
- Nature. “Impact of BPA on Fetal Development”. Diakses pada 15 Februari 2025.