Morula IVF

Intrauterine Growth Restriction (IUGR), Kondisi Pertumbuhan Janin yang Terhambat

February 12, 2025

Intrauterine Growth Restriction (IUGR), Kondisi Pertumbuhan Janin yang Terhambat

dr. Muhammad Ardianto Airlangga, Sp.OG

Artikel ini telah direview secara medis oleh
dr. Muhammad Ardianto Airlangga, Sp.OG
Button Buat Janji


Intrauterine Growth Restriction atau IUGR adalah kondisi yang terjadi ketika janin tidak tumbuh sesuai dengan perkiraan usia kehamilannya. Artinya, berat atau ukuran janin berada di bawah standar untuk tahap perkembangan tersebut. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan pada janin atau Moms, dan penting untuk diketahui serta ditangani secara medis untuk mengurangi risiko komplikasi.

Apa Itu IUGR?

Secara medis, IUGR adalah kondisi di mana pertumbuhan janin tidak sesuai dengan ekspektasi, yang umumnya diperkirakan melalui pemeriksaan ultrasonografi. IUGR seringkali didiagnosis jika berat badan janin lebih rendah dari persentil ke-10 untuk usia kehamilan tertentu.

Janin dengan IUGR mungkin memiliki berat yang lebih rendah dari yang seharusnya, meskipun beberapa bayi yang lahir kecil belum tentu memiliki kondisi ini. Dengan pemahaman dan penanganan yang tepat, IUGR bisa dikelola agar tidak berdampak pada bayi setelah lahir.

Baca juga: Bagaimana Proses Perkembangan Janin setiap Trimester?

Jenis-Jenis IUGR

Ada dua jenis utama dari IUGR yang perlu diketahui:

1. IUGR Simetris

Pada jenis ini, seluruh tubuh janin tumbuh lebih kecil secara proporsional. Kondisi ini sering dikaitkan dengan masalah genetik atau infeksi yang menghambat pertumbuhan sejak awal kehamilan.

2. IUGR Asimetris

Pada jenis ini, tubuh janin tidak tumbuh proporsional. Biasanya, ukuran kepala tetap normal sementara tubuh bagian bawah lebih kecil. Jenis ini cenderung berkembang di akhir kehamilan dan sering dikaitkan dengan masalah pada plasenta atau aliran darah yang tidak memadai.

Penyebab IUGR

janin
Sumber gambar: Freepik

Penyebab IUGR cukup beragam, mulai dari faktor ibu, masalah pada plasenta, hingga kondisi janin. Berikut beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan IUGR:

1. Masalah pada Plasenta

Plasenta adalah organ yang mengalirkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin. Jika aliran darah ke plasenta terganggu, maka pasokan nutrisi dan oksigen ke janin menjadi tidak optimal, menyebabkan pertumbuhan janin terhambat.

Beberapa penyebab gangguan pada plasenta yang dapat memicu IUGR:

  • Gangguan pembentukan plasenta sejak awal kehamilan
  • Solusio plasenta (plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya)
  • Insufisiensi plasenta (plasenta tidak berfungsi secara optimal)

2. Kondisi Kesehatan Ibu

Beberapa kondisi kesehatan ibu juga dapat meningkatkan risiko IUGR. Kondisi ini dapat mengurangi suplai darah dan nutrisi ke janin, sehingga menghambat pertumbuhannya.

Penyakit dan faktor risiko ibu yang berhubungan dengan IUGR:

  • Hipertensi: Tekanan darah tinggi dapat mempersempit pembuluh darah ke plasenta.
  • Anemia: Kekurangan zat besi mengurangi kadar oksigen yang dibawa ke janin.
  • Gangguan ginjal: Fungsi ginjal yang buruk dapat mempengaruhi sirkulasi darah ke janin.
  • Diabetes yang tidak terkontrol: Kadar gula darah yang tinggi dapat mengganggu perkembangan janin.
  • Gaya hidup tidak sehat: Merokok, konsumsi alkohol, dan penggunaan obat-obatan terlarang berdampak buruk pada pertumbuhan janin.

3. Faktor Genetik dan Infeksi

Faktor genetik tertentu dapat membuat bayi berpotensi mengalami IUGR. Selain itu, infeksi selama kehamilan seperti cytomegalovirus atau toksoplasmosis dapat menghambat perkembangan janin.

Dampak IUGR pada Bayi dan Ibu

IUGR bukan hanya berdampak saat kehamilan, tetapi juga dapat menyebabkan berbagai komplikasi setelah bayi lahir. Berikut beberapa dampak yang perlu diwaspadai:

1. Risiko Persalinan Dini

Banyak kasus IUGR yang memerlukan persalinan lebih awal untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Bayi yang lahir prematur akibat IUGR mungkin membutuhkan perawatan intensif di NICU (Neonatal Intensive Care Unit) karena organ-organnya belum berkembang sempurna.

Baca juga: Ketuban Pecah Dini, Apakah Berbahaya Untuk Janin?

2. Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan

Bayi dengan IUGR cenderung memiliki berat badan lahir rendah dan lebih rentan terhadap masalah pertumbuhan. Jika pertumbuhan janin terhambat sejak awal, risiko gangguan perkembangan otak juga meningkat, yang bisa berdampak pada kemampuan belajar dan kecerdasan di kemudian hari.

Baca juga: Cara Menambah Berat Badan Janin Secara Cepat

3. Masalah Metabolisme dan Kesehatan Jangka Panjang

Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang lahir dengan berat badan rendah akibat IUGR memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit metabolik di kemudian hari, seperti:

  • Diabetes tipe 2: Gangguan metabolisme yang meningkatkan kadar gula darah.
  • Hipertensi: Tekanan darah tinggi yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Penyakit jantung: Risiko gangguan kardiovaskular lebih tinggi pada bayi dengan riwayat IUGR.

Diagnosis dan Pengawasan IUGR

Mendiagnosis IUGR biasanya melibatkan serangkaian pemeriksaan ultrasonografi untuk memantau perkembangan janin dari waktu ke waktu. Berikut ini beberapa metode yang umum digunakan dalam diagnosis IUGR:

  • Pengukuran Tinggi Fundus: Ini adalah metode sederhana di mana dokter mengukur tinggi rahim dari tulang kemaluan ke bagian atas rahim. Jika tinggi fundus lebih rendah dari perkiraan usia kehamilan, dokter dapat melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mendeteksi IUGR.
  • Ultrasonografi: Pemeriksaan USG menjadi metode utama dalam memantau pertumbuhan janin. Dengan USG, dokter dapat memperkirakan berat janin dan memeriksa aliran darah melalui plasenta serta organ-organ vital bayi.
  • Doppler Flow: Tes Doppler digunakan untuk mengukur aliran darah di arteri umbilikalis dan melihat apakah janin mendapatkan cukup darah dan oksigen. Ini sangat berguna dalam menentukan apakah plasenta bekerja dengan baik.

Mengetahui lebih jauh tentang IUGR adalah langkah penting untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang mungkin muncul dalam kehamilan. Penanganan dini dan perhatian dari tim medis bisa membantu mengurangi dampak negatif dari IUGR dan meningkatkan peluang bagi bayi untuk tumbuh dengan baik setelah lahir.

Apabila Moms membutuhkan informasi mendalam mengenai kesehatan reproduksi, program kehamilan, atau masalah infertilitas, Morula IVF Indonesia adalah pilihan yang tepat. Klinik fertilitas Morula IVF  menyediakan layanan konsultasi yang lengkap dan berpengalaman. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, tim ahli kandungan di Morula IVF berkomitmen untuk membantu pasangan mencapai impian Moms & Dads untuk memiliki anak yang sehat. Untuk detail lebih lanjut, kunjungi situs web Morula IVF atau hubungi kami secara langsung untuk pertanyaan dan konsultasi. 

Referensi

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung