MSG atau monosodium glutamat sering kali menjadi topik kontroversial, terutama bagi Moms yang sedang hamil dan ingin menjaga asupan makanan sebaik mungkin. Sebetulnya, apakah MSG benar-benar berbahaya untuk janin? Atau justru masih bisa dikonsumsi dengan aman dalam batas wajar? Yuk, temukan jawabannya, mulai dari keamanan MSG selama kehamilan, efek jika dikonsumsi berlebihan, hingga tips bijak […]
MSG atau monosodium glutamat sering kali menjadi topik kontroversial, terutama bagi Moms yang sedang hamil dan ingin menjaga asupan makanan sebaik mungkin. Sebetulnya, apakah MSG benar-benar berbahaya untuk janin? Atau justru masih bisa dikonsumsi dengan aman dalam batas wajar? Yuk, temukan jawabannya, mulai dari keamanan MSG selama kehamilan, efek jika dikonsumsi berlebihan, hingga tips bijak memilih makanan yang mengandung MSG.
Apa Itu MSG dan Mengapa Digunakan?
MSG (monosodium glutamat) adalah zat aditif yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa makanan, khususnya rasa gurih atau umami. Bahan ini biasa ditemukan dalam makanan olahan seperti keripik, mi instan, saus, makanan beku, hingga beberapa jenis masakan restoran.
MSG merupakan bentuk sintetis dari glutamat, yaitu asam amino alami yang juga terdapat secara alami dalam tubuh dan berbagai makanan seperti tomat, keju, dan daging.
MSG dan Kehamilan, Amankah untuk Moms?
Hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang meyakinkan bahwa konsumsi MSG dalam jumlah wajar berbahaya bagi ibu hamil. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) bahkan telah mengklasifikasikan MSG sebagai bahan yang “generally recognized as safe” (GRAS).
MSG bisa dikonsumsi oleh Moms selama tidak melebihi batas normal. Jadi, Moms tidak perlu panik saat tanpa sengaja mengonsumsi makanan yang mengandung MSG, selama itu tidak berlebihan.
Namun, kepekaan terhadap MSG bisa berbeda-beda. Sebagian orang mengalami gejala seperti sakit kepala, mual, atau sensasi kesemutan setelah mengonsumsi makanan tinggi MSG, yang dikenal sebagai MSG Symptom Complex. Jika Moms mengalami reaksi ini, sebaiknya mulai membatasi atau menghindari MSG.
Baca juga: Makanan Untuk Bumil: Pilihan Terbaik untuk Kesehatan Ibu dan Janin
Potensi Dampak Negatif Jika Konsumsi MSG Berlebihan

Sumber gambar: iStock
Meskipun dianggap aman dalam jumlah moderat, konsumsi MSG dalam jumlah tinggi dan berkelanjutan bisa membawa risiko tertentu, terutama jika Moms memiliki kondisi medis tertentu atau sedang menjalani kehamilan berisiko tinggi.
Paparan MSG dalam kadar tinggi pada model hewan menunjukkan potensi dampak buruk terhadap metabolisme dan sistem saraf pusat. Meskipun efek pada manusia masih terus diteliti, temuan ini menunjukkan bahwa kehati-hatian tetap dibutuhkan, terutama selama masa kehamilan.
Beberapa potensi risiko dari konsumsi MSG berlebihan di antaranya:
1. Peningkatan Tekanan Darah
Konsumsi MSG dalam jumlah besar diketahui bisa meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap garam, yang pada akhirnya memengaruhi tekanan darah. Untuk Moms yang memiliki riwayat hipertensi atau sedang memantau tekanan darah selama kehamilan, menghindari MSG bisa membantu menjaga stabilitas tekanan darah.
Efek natrium dari MSG memang lebih rendah dibandingkan garam dapur, namun tetap bisa memicu lonjakan tekanan darah jika dikonsumsi secara berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk membaca label kandungan makanan olahan dan membatasi asupan bumbu penyedap yang mengandung MSG tinggi.
Baca juga: Hipertensi pada Ibu Hamil: Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
2. Kenaikan Berat Badan dan Obesitas
Salah satu potensi risiko dari MSG adalah kemampuannya dalam meningkatkan nafsu makan. Hal ini membuat Moms berisiko mengonsumsi makanan dalam jumlah lebih banyak dari yang dibutuhkan, yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan kenaikan berat badan hingga obesitas.
Beberapa studi observasional mengaitkan konsumsi MSG dengan peningkatan indeks massa tubuh (IMT). Meskipun belum dapat dikatakan sebagai penyebab langsung, gaya hidup yang tinggi konsumsi makanan olahan kaya MSG sering kali juga disertai kebiasaan makan yang kurang sehat.
3. Gangguan Pencernaan
Beberapa individu mengalami gejala tidak nyaman setelah mengonsumsi makanan tinggi MSG, seperti kembung, mulas, atau sensasi penuh di perut. Reaksi ini dikenal juga dengan istilah “Chinese Restaurant Syndrome” yang meskipun langka, tetap dilaporkan oleh sebagian orang.
Moms yang memiliki sensitivitas terhadap MSG sebaiknya lebih selektif dalam memilih makanan, terutama saat makan di luar rumah. Menghindari makanan cepat saji atau makanan kemasan yang tidak mencantumkan komposisi dengan jelas bisa membantu mengurangi risiko ketidaknyamanan pada saluran pencernaan.
Baca juga: Perubahan Sistem Pencernaan Pada Ibu Hamil yang Perlu Diketahui
4. Efek Neurotoksik
Pada beberapa studi laboratorium, MSG dosis tinggi terbukti memiliki efek toksik pada sistem saraf hewan, terutama dalam tahap perkembangan janin. Meskipun bukti pada manusia masih belum konsisten, ini menjadi perhatian tersendiri bagi Moms yang sedang menjalani kehamilan.
Risiko gangguan pada perkembangan otak janin akibat paparan glutamat berlebih menjadi salah satu alasan kenapa konsumsi MSG sebaiknya dibatasi selama masa kehamilan. Menjaga asupan alami dari makanan utuh tanpa tambahan penyedap buatan bisa menjadi langkah aman dan menyehatkan bagi ibu dan janin.
Tips Aman Mengonsumsi MSG saat Hamil

Sumber gambar: iStock
Moms, mengatur pola makan selama kehamilan memang membutuhkan perhatian ekstra. Berikut beberapa tips agar tetap bisa menikmati makanan lezat tanpa khawatir dengan kandungan MSG:
- Periksa Label Komposisi:
Saat membeli makanan kemasan, perhatikan kandungan MSG di label. Nama lain MSG bisa berupa “flavor enhancer”, “hydrolyzed vegetable protein”, atau “E621”. - Masak Sendiri Lebih Aman:
Dengan memasak sendiri, Moms bisa lebih mengontrol bahan makanan dan memastikan tidak ada tambahan MSG berlebih. - Pilih Bumbu Alami:
Gunakan rempah-rempah seperti bawang putih, jahe, ketumbar, atau kaldu dari tulang ayam/sapi buatan sendiri untuk menciptakan rasa gurih yang alami. - Waspadai Makanan Restoran atau Cepat Saji:
Banyak restoran, terutama makanan cepat saji atau makanan Asia tertentu, menggunakan MSG untuk meningkatkan rasa. Tidak ada salahnya bertanya sebelum memesan. - Pantau Reaksi Tubuh:
Jika Moms merasa pusing, mual, atau tidak nyaman setelah mengonsumsi makanan tertentu, sebaiknya perhatikan kembali kandungan MSG-nya dan konsultasikan dengan dokter.
Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Konsumsi Makanan Kaleng? Ini Faktanya!
MSG Bukan Musuh, Namun Harus Tahu Takarannya
Pada dasarnya, MSG tidak serta-merta berbahaya bagi kehamilan. Yang terpenting adalah Moms tahu batasnya, paham efek sampingnya, dan tetap memprioritaskan asupan makanan bergizi seimbang selama mengandung.
Makanan dengan cita rasa gurih memang menggoda, apalagi di masa kehamilan saat lidah jadi lebih sensitif. Namun, bukan berarti harus menghindari MSG sama sekali. Kuncinya adalah keseimbangan, kesadaran membaca label, serta memerhatikan reaksi tubuh sendiri.
MSG bisa tetap dikonsumsi oleh Moms selama kehamilan, asalkan tidak berlebihan dan disesuaikan dengan sensitivitas tubuh masing-masing. Meskipun tidak terbukti secara ilmiah menimbulkan bahaya besar dalam jumlah kecil, tetap bijak dalam memilih makanan adalah langkah terbaik untuk menjaga kesehatan Moms dan si kecil dalam kandungan.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Healthline. “MSG and Pregnancy: Is It Safe?”. Tanggal Akses 22 Mei 2025.
- BabyCenter. “Is it safe to eat foods with MSG during pregnancy?”. Tanggal Akses 22 Mei 2025.
- PubMed. “Monosodium glutamate and pregnancy: current evidence”. Tanggal Akses 22 Mei 2025.