Semua Artikel

Penyebab dan Cara Atasi Sakit Kepala Saat Hamil

Hamzah
01 Jul 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Penyebab dan Cara Atasi Sakit Kepala Saat Hamil

Sakit kepala saat hamil bisa jadi pengalaman yang cukup mengganggu, terutama jika datang tiba-tiba dan mengganggu aktivitas harian. Meski sering dianggap sepele, kondisi ini bisa menjadi tanda dari perubahan tubuh yang signifikan selama kehamilan. Untuk Moms dan Dads yang ingin tahu lebih jauh, yuk pahami apa saja penyebab umum sakit kepala saat hamil dan cara […]

Sakit kepala saat hamil bisa jadi pengalaman yang cukup mengganggu, terutama jika datang tiba-tiba dan mengganggu aktivitas harian. Meski sering dianggap sepele, kondisi ini bisa menjadi tanda dari perubahan tubuh yang signifikan selama kehamilan. Untuk Moms dan Dads yang ingin tahu lebih jauh, yuk pahami apa saja penyebab umum sakit kepala saat hamil dan cara paling aman untuk meredakannya.

Kenapa Sakit Kepala Bisa Terjadi Saat Hamil?

Selama masa kehamilan, tubuh mengalami perubahan besar dalam hal hormonal, sirkulasi darah, hingga postur tubuh. Semua perubahan ini bisa memicu sakit kepala, terutama pada trimester pertama dan ketiga.

Beberapa penyebab paling umum meliputi:

1. Perubahan Hormon

Peningkatan tajam hormon estrogen dan progesteron di awal kehamilan dapat memengaruhi pembuluh darah, termasuk di area kepala. Perubahan ini sering kali memicu migrain atau jenis sakit kepala lain, terutama jika Moms sebelumnya memiliki riwayat migrain. Ketidakseimbangan hormon juga bisa mengubah cara tubuh merespons stres dan kelelahan, sehingga membuat kepala lebih mudah nyeri.

Tubuh memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan lonjakan hormon tersebut. Selama proses adaptasi ini, sebagian besar ibu hamil akan merasakan ketidaknyamanan seperti nyeri kepala yang datang tiba-tiba. Umumnya, keluhan ini akan mereda seiring stabilnya kadar hormon pada pertengahan kehamilan.

Baca juga: Ini 6 Jenis Hormon Kehamilan yang Wajib Diketahui

2. Peningkatan Volume Darah

Selama kehamilan, volume darah dalam tubuh Moms bisa meningkat hingga 50%. Meskipun penting untuk mendukung kebutuhan janin, tekanan tambahan ini juga memberi beban pada pembuluh darah, termasuk di area kepala. Hasilnya, muncul sakit kepala yang terasa seperti tekanan atau denyutan di pelipis.

Kondisi ini biasanya terjadi secara bertahap dan bisa diperburuk oleh posisi tubuh yang tidak tepat atau kelelahan. Oleh karena itu, istirahat cukup dan menjaga postur tubuh bisa membantu mengurangi gejala ini.

3. Gula Darah Rendah

Melewatkan waktu makan atau tidak mendapatkan nutrisi seimbang bisa menyebabkan kadar gula darah Moms menurun drastis. Saat tubuh kekurangan energi, otak pun merespons dengan mengirimkan sinyal dalam bentuk nyeri kepala sebagai peringatan.

Sakit kepala akibat hipoglikemia sering kali disertai rasa lelah dan lemas. Untuk mencegahnya, pastikan Moms mengonsumsi camilan sehat secara berkala dan tidak membiarkan perut kosong terlalu lama, terutama saat aktivitas fisik meningkat.

4. Kurang Tidur dan Stres

Kualitas tidur yang menurun dan tekanan emosional dapat memperparah sakit kepala saat hamil. Perubahan fisik, kekhawatiran menjelang persalinan, serta ketidaknyamanan tidur membuat banyak Moms sulit mendapatkan tidur nyenyak.

Kurang istirahat menyebabkan tubuh tidak mampu memulihkan diri dengan baik. Stres berlebih juga bisa menegangkan otot-otot sekitar kepala dan leher, yang menjadi pemicu tambahan bagi munculnya rasa nyeri di kepala.

Baca juga: Penyebab Depresi Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

5. Masalah Postur Tubuh

Seiring bertambahnya usia kehamilan, berat janin membuat postur tubuh Moms berubah. Tekanan berlebih pada punggung, leher, dan bahu bisa memicu ketegangan otot yang akhirnya menyebabkan sakit kepala.

Postur tubuh yang tidak ideal saat duduk atau berdiri terlalu lama memperburuk kondisi ini. Latihan peregangan ringan dan penggunaan bantal penyangga saat duduk bisa membantu mengurangi tekanan otot dan meredakan gejala nyeri.

6. Dehidrasi

Asupan cairan yang kurang juga menjadi penyebab umum sakit kepala pada ibu hamil. Saat tubuh kekurangan cairan, volume darah menurun dan tekanan darah ikut berubah, yang memengaruhi suplai oksigen ke otak.

Sakit kepala akibat dehidrasi sering disertai rasa haus ekstrem, mulut kering, dan kelelahan. Untuk mencegahnya, pastikan Moms minum air putih dalam jumlah cukup sepanjang hari, terutama di cuaca panas atau saat aktivitas meningkat.

Baca juga: Kurang Minum Air Putih saat Hamil, Apa Risikonya?

Apakah Sakit Kepala Saat Hamil Berbahaya?

Umumnya tidak. Sakit kepala ringan hingga sedang adalah hal biasa di awal kehamilan. Namun jika Moms mengalami:

  • Sakit kepala berat yang muncul tiba-tiba

  • Disertai penglihatan kabur

  • Disertai pembengkakan tangan, kaki, atau wajah

  • Tidak membaik dengan istirahat atau minum air

Maka segera konsultasikan ke dokter, karena bisa jadi ini pertanda tekanan darah tinggi atau preeklamsia, kondisi serius yang butuh penanganan cepat.

Cara Aman Mengatasi Sakit Kepala Saat Hamil

Sakit Kepala Saat Hamil

Sumber gambar: iStock

Sebisa mungkin, hindari langsung mengonsumsi obat sebelum mendapat izin dokter. Berikut beberapa cara alami dan aman yang bisa dicoba:

  • Istirahat yang Cukup: Luangkan waktu untuk tidur siang jika tubuh merasa lelah. Posisi tidur miring ke kiri juga membantu sirkulasi darah.
  • Kompres Dingin: Tempelkan kompres dingin pada bagian dahi atau belakang leher untuk meredakan rasa nyeri.
  • Cukupi Cairan: Minum minimal 8 gelas air putih setiap hari. Dehidrasi adalah salah satu pemicu sakit kepala yang paling mudah dicegah.
  • Konsumsi Makanan Sehat: Makan secara teratur dan perbanyak camilan sehat seperti buah, kacang-kacangan, atau yoghurt untuk menjaga gula darah tetap stabil.
  • Olahraga Ringan: Gerakan lembut seperti jalan kaki, prenatal yoga, atau peregangan bisa membantu mengurangi stres dan meningkatkan sirkulasi darah.
  • Aromaterapi atau Pijatan Ringan: Beberapa Moms merasa lebih rileks setelah pijatan ringan di area bahu dan leher atau menggunakan aroma lavender.

Sakit kepala saat hamil memang cukup sering terjadi, tetapi memahami penyebab dan cara aman mengatasinya bisa sangat membantu Moms merasa lebih nyaman. Ingat, istirahat yang cukup, hidrasi yang terjaga, dan manajemen stres adalah kunci utama. Bila ragu atau gejala terasa memburuk, jangan sungkan untuk berkonsultasi langsung dengan dokter kandungan.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi:

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Masa Kehamilan Ketahuilah 5 Jamu yang Dilarang Untuk Ibu Hamil

Ketahuilah 5 Jamu yang Dilarang Untuk Ibu Hamil

Admin
11 Dec 2025

Setiap ibu hamil harus mengetahui jamu yang dilarang untuk ibu hamil. Pasalnya, jamu adalah salah satu minuman tradisional kesehatan yang banyak dikonsumsi untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Obat herbal ini…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Apa Itu Pregnancy Nose? Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Apa Itu Pregnancy Nose? Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Hamzah
10 Dec 2025

Selama masa kehamilan, tubuh Moms mengalami berbagai perubahan yang sering kali mengejutkan. Salah satu perubahan yang mungkin belum banyak diketahui adalah pregnancy nose. Istilah ini merujuk pada perubahan bentuk atau…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Oksitosin: Hormon Cinta dan Perannya dalam Tubuh

Oksitosin: Hormon Cinta dan Perannya dalam Tubuh

Hamzah
09 Dec 2025

Oksitosin sering disebut sebagai “hormon cinta” karena perannya dalam ikatan emosional dan interaksi sosial. Namun, hormon ini memiliki fungsi lebih dari sekadar memengaruhi perasaan. Oksitosin adalah hormon penting yang membantu…

Selengkapnya