Melasma saat hamil bisa muncul tiba-tiba dan sering kali membuat Moms merasa kurang percaya diri. Meskipun kondisi ini tidak berbahaya bagi kehamilan maupun janin, bercak gelap yang muncul di wajah tentu bisa mengganggu secara emosional. Untungnya, melasma bisa dikelola dengan langkah yang tepat. Untuk Moms dan Dads yang ingin tahu lebih dalam, mari kenali penyebab, […]
Melasma saat hamil bisa muncul tiba-tiba dan sering kali membuat Moms merasa kurang percaya diri. Meskipun kondisi ini tidak berbahaya bagi kehamilan maupun janin, bercak gelap yang muncul di wajah tentu bisa mengganggu secara emosional. Untungnya, melasma bisa dikelola dengan langkah yang tepat. Untuk Moms dan Dads yang ingin tahu lebih dalam, mari kenali penyebab, gejala, dan cara mengatasinya secara aman selama masa kehamilan.
Apa Itu Melasma?
Melasma adalah kondisi hiperpigmentasi yang menyebabkan bercak coklat atau abu-abu gelap muncul di kulit, terutama di wajah. Ketika terjadi pada masa kehamilan, melasma sering disebut “mask of pregnancy” atau kloasma gravidarum. Area yang paling sering terdampak adalah dahi, pipi, hidung, dan di atas bibir.
Penyebab Melasma Saat Hamil

Sumber gambar: iStock
Ada beberapa faktor yang memicu munculnya melasma saat kehamilan:
1. Perubahan Hormon
Lonjakan hormon estrogen, progesteron, dan melanocyte-stimulating hormone (MSH) saat hamil menyebabkan produksi melanin meningkat, terutama saat kulit terpapar sinar UV.
2. Paparan Sinar Matahari
Sinar ultraviolet dari matahari merangsang aktivitas sel penghasil pigmen (melanosit). Paparan sinar matahari tanpa perlindungan memperparah kondisi melasma.
Baca juga: Bahaya Sinar UV untuk Ibu Hamil dan Cara Melindungi Diri
3. Faktor Genetik
Jika Moms memiliki riwayat keluarga yang mengalami melasma atau hiperpigmentasi, risiko mengalami kondisi ini juga lebih tinggi.
4. Kosmetik atau Produk Perawatan Kulit
Beberapa bahan aktif dalam kosmetik dapat menyebabkan iritasi atau meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari, yang bisa memperparah melasma.
Gejala Melasma Saat Hamil
Gejala utama melasma adalah munculnya bercak gelap di area wajah. Ciri khasnya meliputi:
-
Warna coklat, keabu-abuan, atau gelap
-
Bentuk tidak merata tapi simetris
-
Umumnya muncul di wajah (terutama pipi, hidung, dahi, dan atas bibir)
-
Tidak menimbulkan rasa gatal, nyeri, atau peradangan
Melasma bisa muncul secara bertahap dan bertahan selama kehamilan. Pada sebagian Moms, kondisi ini membaik setelah melahirkan, namun bisa juga menetap hingga berbulan-bulan.
Baca juga: Manfaat Berjemur bagi Ibu Hamil dan Cara Aman Melakukannya
Cara Mengatasi Melasma Saat Hamil

Sumber gambar: Freepik
Meski tidak ada cara instan untuk menghilangkan melasma, ada beberapa langkah aman yang dapat dilakukan selama kehamilan:
1. Gunakan Sunscreen Setiap Hari
Tabir surya adalah perlindungan terbaik untuk mencegah melasma memburuk. Pilih sunscreen dengan SPF minimal 30 yang mengandung zinc oxide atau titanium dioxide karena lebih aman untuk ibu hamil. Gunakan setiap pagi dan ulangi setiap 2–3 jam saat berada di luar ruangan.
2. Gunakan Topi dan Kacamata Saat di Luar Rumah
Selain sunscreen, kenakan topi lebar dan kacamata hitam untuk melindungi area wajah dari sinar matahari langsung.
3. Gunakan Skincare yang Aman
Pilih produk perawatan kulit yang lembut, bebas alkohol, parfum, atau zat pemutih yang keras. Hindari bahan seperti hidrokuinon, tretinoin, atau retinoid selama kehamilan.
Baca juga: Skincare untuk Ibu Hamil: Panduan Lengkap untuk Perawatan Kulit yang Aman dan Efektif
4. Konsumsi Makanan Kaya Antioksidan
Antioksidan seperti vitamin C dan vitamin E membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Tambahkan buah-buahan dan sayuran segar ke dalam menu harian Moms.
5. Konsultasi ke Dokter Kulit
Jika melasma sangat mengganggu, Moms bisa berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan saran atau perawatan yang aman selama kehamilan. Biasanya terapi laser atau obat topikal direkomendasikan setelah persalinan, bukan saat hamil.
Apakah Melasma Berbahaya?
Secara medis, melasma tidak membahayakan janin maupun kesehatan Moms. Namun secara psikologis, dampaknya bisa signifikan karena berkaitan dengan rasa percaya diri. Pemahaman yang baik tentang kondisi ini akan membantu Moms mengelolanya dengan lebih bijak dan sabar.
Apakah Melasma Bisa Hilang?
Melasma pada kehamilan umumnya akan memudar secara perlahan setelah hormon kembali normal pascapersalinan. Namun, ada juga kasus di mana melasma tidak sepenuhnya hilang dan memerlukan perawatan dermatologis lebih lanjut setelah masa menyusui.
Melasma saat hamil merupakan kondisi umum yang disebabkan oleh perubahan hormon dan diperparah oleh paparan sinar matahari. Meskipun tidak berbahaya, kondisi ini bisa berdampak pada kepercayaan diri. Dengan perlindungan sinar UV, pemilihan skincare yang aman, dan pola hidup sehat, Moms bisa menjaga kulit tetap sehat selama masa kehamilan. Jika diperlukan, perawatan profesional bisa dilakukan setelah bayi lahir.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Healthline. “Melasma During Pregnancy: Causes and Treatment”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- Pregnancy, Birth and Baby. “Skin Changes During Pregnancy – Melasma”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- NCBI. “Melasma: A Clinical Overview”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- The Bump. “What to Know About Melasma (the Mask of Pregnancy)”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.