Wanita yang sedang merencanakan atau mencegah kehamilan sangat dianjurkan untuk mengamati tanda ovulasi. Baik tanda ovulasi dimulai maupun tanda ovulasi berakhir. Mengapa? Sebab, masa subur wanita berkaitan dengan ovulasi. Sebuah proses pelepasan sel telur yang telah matang oleh indung telur dan menuju ke tuba falopi. Sel telur matang yang sudah dilepaskan tersebut, kemudian akan bertemu […]
Wanita yang sedang merencanakan atau mencegah kehamilan sangat dianjurkan untuk mengamati tanda ovulasi. Baik tanda ovulasi dimulai maupun tanda ovulasi berakhir. Mengapa? Sebab, masa subur wanita berkaitan dengan ovulasi. Sebuah proses pelepasan sel telur yang telah matang oleh indung telur dan menuju ke tuba falopi.
Sel telur matang yang sudah dilepaskan tersebut, kemudian akan bertemu dengan sperma di dalam rahim. Jika hal ini terjadi, maka proses pembuahan berhasil dilakukan dan terjadi kehamilan. Lalu, apa saja tanda-tanda ovulasi telah berakhir?
Inilah Tanda-Tanda Ovulasi Berakhir yang Wajib Diketahui
Masa ovulasi pada wanita dapat diketahui dari beberapa tanda yang muncul. Dengan mengetahui tanda ovulasi, maka Anda bisa mengetahui kapan waktu subur untuk berhubungan seksual. Begitu pula dengan tanda bahwa masa ovulasi sudah berakhir. Berikut ini adalah beberapa tanda ovulasi berakhir yang bisa Anda amati.
1. Perubahan Pada Cairan Serviks

Pada saat mendekati masa ovulasi, umumnya wanita akan mengalami perubahan pada cairan serviks dalam hal kepekatan. Mendekati masa ovulasi, cairan yang keluar dari serviks akan berwarna lebih jernih, kenyal, cair, dan teksturnya seperti putih telur. Cairan serviks tersebut dapat mempermudah sel sperma untuk berenang dan menuju ke indung telur. Oleh karena itu, melakukan hubungan seksual pada masa ovulasi akan meningkatkan potensi kehamilan.
Sementara itu, jika ovulasi sudah berakhir, maka akan ada perubahan dari cairan serviks yang keluar. Saat organ reproduksi sedang tidak berovulasi, maka cairan serviks yang keluar akan lebih pekat. Pada beberapa wanita, ovulasi juga ditandai dengan tidak adanya cairan serviks yang keluar sama sekali. Jadi, jika organ intim sudah tidak mengeluarkan cairan atau keluar cairan yang lebih pekat, maka kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa masa ovulasi sudah berakhir.
2. Perubahan Temperatur Tubuh

Masa ovulasi yang sedang dialami oleh wanita juga bisa diketahui dari suhu badan. Caranya adalah dengan mencatat BBT atau Body Basal Temperature setelah bangun tidur setiap hari. Saat masa ovulasi, suhu basal tubuh akan mengalami peningkatan sekitar 0.4 – 1.0 °C. Kenaikan suhu tubuh terjadi karena terjadinya pelepasan sel telur yang merangsang produksi hormon progesteron.
Hormon progesteron inilah yang kemudian meningkatkan suhu tubuh. Jika Anda hamil, maka suhu basal tubuh akan lebih tinggi. Jadi, jika suhu tubuh sedang mengalami kenaikan, maka bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang mengalami ovulasi. Sementara itu, suhu tubuh yang normal dan tidak mengalami peningkatan maka bisa menjadi tanda bahwa ovulasi telah berakhir.
3. Perubahan Pada Payudara

Pada masa ovulasi, tubuh wanita seperti sedang bersiap untuk mengalami kehamilan. Oleh karena itu, berbagai hormon kehamilan akan menumpuk pada masa ovulasi. Nah, salah satu tanda bahwa kadar hormon kehamilan sedang meningkat adalah payudara yang terasa lebih lunak.
Selain lebih melunak, payudara juga terasa sedikit nyeri. Jika mengalami tanda-tanda tersebut, maka artinya Anda sedang berada dalam masa ovulasi. Sementara itu, apabila gejala tersebut sudah tidak dirasakan dan payudara sudah normal kembali, maka bisa menjadi pertanda bahwa masa ovulasi sudah berakhir.
Itulah beberapa tanda ovulasi berakhir yang bisa Anda amati. Namun, sebenarnya tidak ada tanda khusus yang dapat menunjukkan bahwa ovulasi pada wanita sudah berakhir. Agar dapat mempermudah Anda untuk mengetahui bahwa ovulasi sudah berakhir, maka penting untuk mengetahui masa ovulasi dalam siklus menstruasi Anda. Dengan demikian, maka Anda bisa lebih mudah dalam memperkirakan ovulasi lebih akurat. Jangan lupa untuk konsultasikan dengan http://morulaivf.co.id/.