Abses payudara bukan hanya terasa menyakitkan secara fisik, tapi juga bisa membuat Moms merasa cemas, apalagi jika sedang menyusui. Kondisi ini sering disalahartikan sebagai mastitis biasa, padahal jika tidak ditangani dengan tepat, infeksi bisa memburuk dan menimbulkan komplikasi. Untuk itu, penting memahami seperti apa gejalanya, apa penyebab yang memicu abses terbentuk, dan bagaimana cara mengobatinya […]
Abses payudara bukan hanya terasa menyakitkan secara fisik, tapi juga bisa membuat Moms merasa cemas, apalagi jika sedang menyusui. Kondisi ini sering disalahartikan sebagai mastitis biasa, padahal jika tidak ditangani dengan tepat, infeksi bisa memburuk dan menimbulkan komplikasi. Untuk itu, penting memahami seperti apa gejalanya, apa penyebab yang memicu abses terbentuk, dan bagaimana cara mengobatinya secara medis maupun dukungan mandiri di rumah.
Apa Itu Abses Payudara?
Abses payudara adalah kantong berisi nanah yang terbentuk di jaringan payudara akibat infeksi bakteri. Kondisi ini umumnya merupakan lanjutan dari mastitis, peradangan pada jaringan payudara yang tidak tertangani dengan baik. Ketika infeksi berkembang, sistem kekebalan tubuh merespons dengan membentuk abses sebagai ‘benteng’ untuk mencegah penyebaran bakteri lebih luas. Abses payudara paling sering terjadi pada wanita yang sedang menyusui, tapi juga bisa muncul pada wanita yang tidak sedang dalam masa laktasi.
Gejala Abses Payudara
Gejala abses payudara bisa terasa cukup jelas dan mengganggu, terutama karena biasanya muncul secara tiba-tiba atau berkembang dari mastitis yang memburuk. Gejala yang perlu diwaspadai antara lain:
-
Benjolan lunak atau keras di payudara
-
Nyeri hebat di area benjolan
-
Kulit payudara tampak merah, hangat, dan bengkak
-
Demam dan menggigil
-
Keluar nanah dari puting atau kulit yang terbuka
-
Rasa lelah atau tidak enak badan
Jika Moms sedang menyusui dan merasakan nyeri tidak wajar atau muncul benjolan yang tidak hilang setelah beberapa hari, segera periksa ke dokter untuk memastikan apakah sudah terjadi pembentukan abses.
Baca juga: Payudara Sakit Saat Menyusui? Yuk, Ketahui Apa Penyebabnya!
Penyebab Abses Payudara

Sumber gambar: iStock
Abses payudara disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama Staphylococcus aureus, yang masuk ke dalam jaringan payudara melalui luka kecil atau saluran susu yang tersumbat. Beberapa penyebab yang paling umum antara lain:
1. Mastitis yang Tidak Diobati
Mastitis atau peradangan payudara kerap menjadi pintu awal terjadinya abses, apalagi jika tidak segera diobati. Infeksi yang seharusnya bisa diredakan dengan istirahat cukup dan antibiotik ringan akan berkembang menjadi lebih serius saat diabaikan. Ketika mastitis dibiarkan berlarut-larut, bakteri dapat memperparah peradangan dan membentuk abses. Karena itu, Moms perlu segera memeriksakan diri ke dokter begitu merasakan gejala seperti nyeri, kemerahan, dan demam saat menyusui.
2. Pelekatan Menyusui yang Tidak Tepat
Posisi menyusui yang kurang benar dapat menyebabkan ASI tidak keluar dengan optimal, sehingga terjadi penumpukan dan penyumbatan pada saluran susu. Sumbatan ini menjadi tempat ideal bagi bakteri untuk tumbuh dan menyebabkan infeksi lanjutan. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memicu abses, terutama jika saluran yang tersumbat mengalami tekanan atau tidak segera dikosongkan. Moms disarankan untuk rutin memeriksa pelekatan dan posisi bayi saat menyusu agar ASI mengalir lancar dan risiko infeksi berkurang.
Baca juga: Inilah 5 Posisi Menyusui yang Nyaman untuk Ibu
3. Luka pada Puting
Puting yang terluka akibat hisapan yang terlalu kuat atau gesekan dengan pompa ASI menciptakan celah bagi bakteri masuk. Luka kecil yang terlihat sepele ini bisa menjadi awal infeksi serius jika kebersihan tidak terjaga. Staphylococcus aureus mudah masuk melalui celah ini dan menyebar ke jaringan dalam payudara. Oleh karena itu, Moms perlu menjaga kebersihan puting, menghindari penggunaan sabun keras, serta merawat luka sekecil apa pun dengan antiseptik lembut.
4. Sistem Imun Melemah
Kondisi daya tahan tubuh yang lemah membuat tubuh sulit melawan infeksi ringan sekalipun. Penyakit seperti diabetes, penggunaan obat imunosupresif, dan gaya hidup tidak sehat dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam melindungi jaringan dari serangan bakteri. Jika sistem imun melemah, risiko terbentuknya abses pun meningkat drastis. Maka dari itu, penting bagi Moms untuk menjaga pola makan, tidur cukup, dan mengelola stres agar sistem kekebalan tetap optimal selama masa menyusui.
Baca juga: Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh Saat Hamil
5. Riwayat Abses Sebelumnya
Wanita yang pernah mengalami abses payudara cenderung memiliki jaringan yang lebih rentan terhadap infeksi ulang, apalagi jika penyebab awal belum sepenuhnya teratasi. Kondisi ini bisa terjadi kembali jika tidak dilakukan pencegahan secara menyeluruh. Bagi Moms yang pernah mengalami abses sebelumnya, penting untuk melakukan kontrol rutin, memastikan teknik menyusui yang tepat, serta segera mengatasi gejala mastitis agar infeksi tidak berkembang kembali menjadi abses yang lebih parah.
Apakah Abses Payudara Berbahaya?
Ya, jika tidak ditangani. Abses bisa membesar dan merusak jaringan sekitar, menimbulkan infeksi sistemik (menyebar ke darah), atau memerlukan tindakan bedah jika terlalu parah. Oleh karena itu, penting untuk tidak menunda penanganan medis. Namun, jika ditangani sejak awal, abses bisa sembuh total tanpa meninggalkan komplikasi serius, dan Moms tetap bisa melanjutkan menyusui setelah masa penyembuhan.
Pengobatan Abses Payudara

Sumber gambar: iStock
Pengobatan tergantung pada ukuran dan tingkat keparahan abses. Berikut pendekatan medis yang umum dilakukan:
1. Antibiotik
Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik untuk melawan infeksi bakteri penyebab abses. Penting untuk menghabiskan seluruh dosis meskipun gejala mulai membaik.
2. Drainase Abses
Jika abses cukup besar atau nyeri tidak kunjung reda, prosedur drainase dilakukan untuk mengeluarkan nanah:
-
Dengan jarum suntik: Untuk abses kecil dan dangkal
-
Melalui sayatan kecil: Untuk abses yang lebih besar, dokter akan membuat sayatan dan mengeluarkan nanah secara manual, lalu mungkin memasang draine selama beberapa hari
Baca juga: Rekomendasi Makanan Pelancar ASI untuk Ibu Menyusui
3. Rawat Jalan dan Perawatan di Rumah
Setelah prosedur drainase, perawatan di rumah sangat penting:
-
Kompres hangat untuk membantu mengurangi nyeri dan mempercepat penyembuhan
-
Menjaga kebersihan area payudara
-
Memastikan saluran ASI tidak tersumbat dengan tetap memompa atau menyusui (jika memungkinkan dan tidak menyakitkan)
Apakah Masih Bisa Menyusui?
Kabar baiknya, Moms tetap bisa menyusui meskipun mengalami abses, selama dokter tidak melarangnya. Bahkan, terus menyusui atau memompa ASI dari payudara yang tidak terkena abses bisa membantu mempercepat pemulihan dan menjaga suplai ASI tetap stabil. Namun, jika abses berada dekat dengan puting atau membuat rasa nyeri hebat saat menyusui, Moms bisa fokus pada payudara sebelahnya dulu sambil terus memompa dari sisi yang terkena abses.
Baca juga: Kista Payudara Saat Menyusui dan Cara Mengatasinya
Abses payudara adalah infeksi serius yang memerlukan penanganan cepat dan tepat. Umumnya diawali dari mastitis yang tidak tertangani, lalu berkembang menjadi kantong nanah yang menyakitkan. Dengan pengobatan medis yang sesuai dan perawatan lanjutan di rumah, kondisi ini bisa sembuh total tanpa mengganggu proses menyusui. Bagi Moms yang menyusui, penting untuk mengenali gejalanya sejak awal dan tidak ragu mencari bantuan medis jika kondisi memburuk.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
-
NCBI. “Breast Abscess”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
-
NHS. “Breast abscess”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.
-
Healthline. “Breast Abscess”. Tanggal Akses 30 Mei 2025.