Saat memasuki fase persalinan, banyak istilah medis yang mungkin terdengar asing. Salah satu prosedur yang sering dibahas adalah amniotomi. Moms penasaran dengan amniotomi?, kita akan membahas secara mendalam tentang amniotomi, termasuk pengertian, tujuan, prosedur, risiko, dan manfaatnya. Mari kita simak bersama! Apa Itu Amniotomi? Amniotomi adalah prosedur medis yang dilakukan untuk memecahkan kantung amniotik, yaitu […]
Saat memasuki fase persalinan, banyak istilah medis yang mungkin terdengar asing. Salah satu prosedur yang sering dibahas adalah amniotomi. Moms penasaran dengan amniotomi?, kita akan membahas secara mendalam tentang amniotomi, termasuk pengertian, tujuan, prosedur, risiko, dan manfaatnya. Mari kita simak bersama!
Apa Itu Amniotomi?
Amniotomi adalah prosedur medis yang dilakukan untuk memecahkan kantung amniotik, yaitu membran yang mengelilingi janin dalam rahim. Prosedur ini biasanya dilakukan oleh dokter atau bidan selama proses persalinan untuk membantu mempercepat kelahiran. Amniotomi dapat dilakukan secara terencana atau darurat, tergantung pada kondisi ibu dan janin.
Tujuan Amniotomi
Ada beberapa tujuan utama dari amniotomi, antara lain:
- Mempercepat Proses Persalinan: Dengan memecahkan kantung amniotik, tekanan pada serviks dapat meningkat, yang dapat mempercepat pembukaan serviks dan mempercepat proses persalinan.
- Memonitor Kesehatan Janin: Setelah amniotomi, dokter dapat lebih mudah memantau detak jantung janin dan kondisi cairan ketuban.
- Mengurangi Risiko Infeksi: Dalam beberapa kasus, amniotomi dapat membantu mengurangi risiko infeksi jika ada tanda-tanda infeksi pada ibu atau janin.
Baca juga: 6 Cara Mempercepat Kontraksi Secara Alami untuk Memancing Persalinan
Prosedur Amniotomi

Sumber gambar: Freepik
Prosedur amniotomi biasanya dilakukan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang dilengkapi dengan peralatan medis yang memadai. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam prosedur amniotomi:
- Persiapan: Sebelum prosedur, dokter akan menjelaskan prosesnya kepada Moms dan menjawab pertanyaan yang mungkin ada. Ibu akan diminta untuk berbaring di tempat tidur persalinan.
- Pemeriksaan: Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa amniotomi adalah pilihan yang tepat. Ini termasuk memeriksa posisi janin dan kondisi serviks.
- Pelaksanaan: Menggunakan alat khusus yang disebut amniotome, dokter akan dengan hati-hati memecahkan kantung amniotik. Prosedur ini biasanya tidak menyakitkan, meskipun beberapa Moms mungkin merasakan ketidaknyamanan.
- Pemantauan: Setelah amniotomi, dokter akan memantau detak jantung janin dan kontraksi untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik.
Risiko dan Efek Samping Amniotomi
Seperti prosedur medis lainnya, amniotomi juga memiliki risiko dan efek samping. Beberapa risiko yang mungkin terjadi meliputi:
- Infeksi: Memecahkan kantung amniotik dapat meningkatkan risiko infeksi pada ibu dan janin.
- Kondisi Janin: Dalam beberapa kasus, amniotomi dapat menyebabkan perubahan pada detak jantung janin, yang memerlukan pemantauan lebih lanjut.
- Kelahiran Prematur: Jika amniotomi dilakukan terlalu awal, ada risiko kelahiran prematur.
Meskipun ada risiko, amniotomi umumnya dianggap aman dan dilakukan dengan hati-hati oleh tenaga medis yang berpengalaman.
Baca juga: Waspada, Inilah Penyebab Bayi Lahir Prematur dan Pencegahannya
Manfaat Amniotomi

Sumber gambar: Freepik
Amniotomi memiliki beberapa manfaat yang signifikan, antara lain:
- Mempercepat Persalinan: Salah satu manfaat utama dari amniotomi adalah kemampuannya untuk mempercepat proses persalinan, yang dapat mengurangi waktu yang dihabiskan dalam tahap aktif persalinan.
- Meningkatkan Pemantauan: Setelah amniotomi, dokter dapat lebih mudah memantau kondisi janin dan cairan ketuban, yang penting untuk kesehatan ibu dan bayi.
- Mengurangi Stres pada Janin: Dalam beberapa kasus, amniotomi dapat membantu mengurangi stres pada janin yang mungkin disebabkan oleh tekanan dari kantung amniotik.
Kapan Amniotomi Diperlukan?
Amniotomi biasanya dilakukan dalam situasi tertentu, seperti:
- Persalinan yang Terlambat: Jika persalinan tidak berjalan sesuai rencana, amniotomi dapat membantu mempercepat proses.
- Tanda-tanda Infeksi: Jika ada tanda-tanda infeksi pada ibu atau janin, amniotomi dapat dilakukan untuk mengurangi risiko lebih lanjut.
- Kondisi Medis Tertentu: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan amniotomi untuk alasan medis tertentu yang berkaitan dengan kesehatan ibu atau janin.
Amniotomi adalah prosedur penting yang dapat membantu mempercepat proses persalinan dan memantau kesehatan janin. Meskipun ada risiko yang terkait, manfaatnya sering kali lebih besar, terutama dalam situasi tertentu. Jika Moms memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang amniotomi atau proses persalinan secara umum, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis yang berpengalaman.
Kesehatan dan keselamatan Moms dan bayi adalah yang terpenting. Dengan pemahaman yang baik tentang prosedur ini, Moms dapat merasa lebih siap dan percaya diri saat menghadapi persalinan.
Untuk Anda yang masih dalam program kehamilan ataupun tengah mengalami permasalahan infertilitas, Anda bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi.
Referensi
- Cleveland Clinic. “Amniotomy”. Tanggal Akses: 19 Desember 2024.
- PubMed. “Amniotomy: A Review”. Tanggal Akses: 19 Desember 2024.
- Medscape. “Amniotomy Overview”. Tanggal Akses: 19 Desember 2024.
- PMC. “Amniotomy: Indications and Techniques”. Tanggal Akses: 19 Desember 2024.