Semua Artikel

Apa Itu ICSI Dan Bagaimana Prosedur Ini Dilakukan?

Admin
25 Jan 2023
Share Facebook Twitter WhatsApp
Apa Itu ICSI Dan Bagaimana Prosedur Ini Dilakukan?

Kesulitan memiliki anak atau keturunan ternyata bukan hanya disebabkan karena masalah kesuburan atau infertilitas yang dialami oleh wanita. Namun pria juga bisa saja memiliki gangguan kesuburan yang berhubungan dengan sperma yang tidak normal atau sedikit hingga penyakit yang bisa mempengaruhi kualitas sperma.  Solusi yang bisa dilakukan jika terjadi gangguan kesuburan pada pria ialah dengan metode […]

Kesulitan memiliki anak atau keturunan ternyata bukan hanya disebabkan karena masalah kesuburan atau infertilitas yang dialami oleh wanita. Namun pria juga bisa saja memiliki gangguan kesuburan yang berhubungan dengan sperma yang tidak normal atau sedikit hingga penyakit yang bisa mempengaruhi kualitas sperma. 

Solusi yang bisa dilakukan jika terjadi gangguan kesuburan pada pria ialah dengan metode ICSI atau intracytoplasmic sperm injection. Apa itu ICSI dan bagaimana metode ini dilakukan? Berikut ini ulasan lengkapnya.

Apa itu ICSI?

ICSI atau intracytoplasmic sperm injection adalah prosedur penyuntikan satu sperma hidup ke pusat sel telur (sitoplasma) yang telah matang. Prosedur ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan peluang keberhasilan In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung. Jadi, prosedur ini termasuk bagian dari program IVF atau bayi tabung.

Ada dua cara yang dapat dilakukan pada proses pembuahan prosedur IVF yaitu IVF konvensional dan ICSI. Umumnya, prosedur ICSI ini dilakukan ketika IVF konvensional tidak membuahkan hasil yang maksimal. 

Prosedur ICSI ini biasanya direkomendasikan ketika berada pada kondisi sperma yang dihasilkan pria terlalu sedikit saat melakukan perawatan kesuburan wanita seperti Intra Insemination (IUI) atau IVF, sperma yang sulit menempel ke sel telur, terdapat penyumbatan pada saluran reproduksi pria, gerak sperma yang lambat hingga sperma yang tidak normal.

Peluang keberhasilan pembuahan dari prosedur ICSI adalah 50 hingga 80 persen. Meski begitu, tingkat keberhasilan kehamilannya sama dengan prosedur IVF pada umumnya. Keberhasilan ini juga bergantung pada banyak faktor termasuk usia serta masalah kesuburan yang Anda miliki. 

Bagaimana Prosedur ICSI Dilakukan?

Seperti yang disebutkan sebelumnya, pada dasarnya prosedur ICSI sama dengan prosedur IVF. Prosedur ini akan melibatkan proses pengambilan sperma dari suami dan sel telur dari istri, selanjutnya disatukan dalam satu cawan di laboratorium, kemudian dipindahkan ke dalam rahim wanita jika sudah membentuk embrio.

Proses pengambilan sperma dari suami pun sama. Sperma diambil dengan cara melakukan ejakulasi mandiri yang harinya sama dengan pengambilan sel telur atau proses pembedahan jika ejakulasi terkendala.

Perbedaan antara ICSI dan IVF konvensional terletak pada proses penyatuan sperma dan sel telur. Pada IVF konvensional, sperma tetap akan berenang dengan sendirinya menuju sel telur. Sedangkan pada prosedur ICSI, sperma akan langsung disuntikkan ke dalam sel telur yang sudah matang. Gambaran mudahnya, berikut tahap-tahap yang dilakukan pada prosedur ICSI:

  1. Sel telur yang sudah matang diangkat menggunakan pipet khusus.
  2. Sperma diambil menggunakan jarum yang sangat halus, tajam, dan berongga.
  3. Selanjutnya jarum dimasukkan ke dalam sitoplasma sel telur secara hati-hati dan langsung menembus bagian luar sel telurnya.
  4. Sperma disuntikkan ke dalam sitoplasma, lalu jarum secara perlahan dikeluarkan.
  5. Sel telur yang akan dibuahi kemudian diperiksa pada hari berikutnya untuk mencari tahu apakah pembuahan berhasil dilakukan.
  6. Jika pembuahan berhasil, maka transfer embrio akan dilakukan ke dalam rahim wanita.
  7. Untuk mengetahui apakah embrio dapat berkembang di rahim maka Anda bisa menggunakan tes kehamilan pada 2 minggu setelah emrio transfer dilakukan atau bisa juga melakukan USG untuk melihat hasilnya. 

Risiko Prosedur ICSI

Apapun prosedur program kehamilan yang dilakukan pasti memiliki risiko yang mungkin terjadi termasuk ICSI ini. Risiko prosedur ICSI ini diantaranya seperti risiko cacat fisik saat lahir, risiko anak mengalami infertilitas serupa, cacat genetik atau kelainan kromosom pada bayi. Namun yang perlu diketahui bahwa risiko-risiko tersebut bisa terjadi karena masalah infertilitas yang dialami oleh ibu hamil atau suami bukan karena prosedur ICSI yang dilakukan. 

Jadi, sangat penting untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter yang terpercaya selanjutnya dokter akan membantu merekomendasikan program kehamilan apa yang tepat sesuai dengan kondisi Anda. Semoga Bermanfaat!

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Program hamil Semua Tentang Bayi Tabung, Pasutri Catat Syarat Lengkapnya

Semua Tentang Bayi Tabung, Pasutri Catat Syarat Lengkapnya

Admin
05 Dec 2025

Program bayi tabung saat ini semakin diminati sebagai salah satu upaya bagi pasangan suami istri untuk mendapatkan keturunan. Sebab, memiliki anak memang menjadi dambaan bagi semua orang. Namun sayangnya, karena…

Selengkapnya
Program hamil Berikut 7 Makanan Agar Cepat Hamil Sehat dan Efektif

Berikut 7 Makanan Agar Cepat Hamil Sehat dan Efektif

Admin
01 Dec 2025

Salah satu aspek yang dapat mempercepat kehamilan pada seorang wanita yaitu dengan mengkonsumsi menu makanan agar cepat hamil. Tidak semua wanita bisa cepat hamil setelah menikah. Ada beberapa aspek penyebabnya…

Selengkapnya
Program hamil Program Bayi Kembar, Berikut Cara Medis Hingga Alaminya!

Program Bayi Kembar, Berikut Cara Medis Hingga Alaminya!

Admin
30 Nov 2025

Jika dulu melakukan program bayi kembar dengan cara alami, kini telah ada program bayi tabung yang terbukti berhasil mewujudkan kelahiran bayi kembar. Program bayi kembar yang telah terbukti berhasil oleh…

Selengkapnya