Semua Artikel

Kenali Dampak Husband Stitch Setelah Melahirkan

Hamzah
22 May 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Kenali Dampak Husband Stitch Setelah Melahirkan

Husband stitch, istilah yang mungkin belum banyak dikenal, namun nyatanya bisa berdampak besar bagi kesehatan fisik dan mental Moms setelah melahirkan. Praktik kontroversial ini bukan sekadar mitos dan sering kali dilakukan tanpa persetujuan atau edukasi yang memadai. Apa sebenarnya husband stitch, apa dampaknya bagi tubuh dan pikiran perempuan, dan apakah prosedur ini sebaiknya dilakukan setelah […]

Husband stitch, istilah yang mungkin belum banyak dikenal, namun nyatanya bisa berdampak besar bagi kesehatan fisik dan mental Moms setelah melahirkan. Praktik kontroversial ini bukan sekadar mitos dan sering kali dilakukan tanpa persetujuan atau edukasi yang memadai. Apa sebenarnya husband stitch, apa dampaknya bagi tubuh dan pikiran perempuan, dan apakah prosedur ini sebaiknya dilakukan setelah persalinan? Yuk, pahami lebih jauh agar Moms bisa lebih siap mengambil keputusan yang tepat pasca melahirkan.

Apa Itu Husband Stitch?

Husband stitch merujuk pada praktik menambahkan satu jahitan ekstra setelah episiotomi atau robekan perineum saat persalinan normal. Tujuannya? Untuk “mengencangkan” kembali vagina demi meningkatkan kenikmatan seksual pasangan pria, bukan untuk kenyamanan atau kebutuhan medis Moms.

Meskipun tidak secara resmi diakui dalam dunia medis sebagai prosedur standar, praktik ini masih terjadi dan sering kali tanpa informasi yang jelas kepada pasien. Ini menjadi perhatian serius, terutama karena keputusan medis seharusnya berpusat pada kebutuhan dan keselamatan ibu.

Baca juga: Kapan Boleh Berhubungan Setelah Operasi Caesar?

Dampak Husband Stitch untuk Kesehatan Fisik Moms

Husband Stitch

Sumber gambar: iStock

1. Rasa Nyeri Berkelanjutan

Salah satu dampak paling sering dirasakan oleh Moms yang mengalami husband stitch adalah nyeri berkepanjangan di area perineum. Karena jaringan dijahit terlalu kencang, gesekan dapat terjadi saat berjalan, duduk, bahkan ketika mengenakan pakaian dalam, sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman yang terus-menerus.

Selain rasa nyeri lokal, Moms juga bisa mengalami ketegangan otot di sekitar vagina akibat pembentukan jaringan parut. Nyeri ini bisa berlangsung selama berbulan-bulan dan memengaruhi aktivitas sehari-hari, terutama jika tidak ditangani secara medis.

Baca juga: Ketahui Larangan-Larangan Setelah Melahirkan Normal

2. Ketidaknyamanan Saat Berhubungan Intim

Alih-alih meningkatkan sensasi, husband stitch justru bisa menyebabkan nyeri hebat saat berhubungan intim. Banyak Moms mengeluhkan rasa perih, tertarik, atau seperti “terluka kembali” ketika melakukan hubungan seksual, yang akhirnya memengaruhi keintiman dengan pasangan.

Bahkan dalam beberapa kasus, trauma fisik dan emosional dari husband stitch memicu kondisi seperti vaginismus yaitu kontraksi otot vagina yang tidak disengaja dan menyakitkan. Hal ini bukan hanya berdampak pada fisik, tetapi juga pada kesehatan mental dan kepercayaan diri Moms setelah melahirkan.

3. Risiko Infeksi dan Luka Sulit Sembuh

Ketika jahitan dilakukan secara berlebihan dan tidak sesuai dengan bentuk alami tubuh, proses penyembuhan luka bisa terganggu. Jaringan yang tertarik terlalu kencang lebih rentan mengalami iritasi, pembengkakan, bahkan robek ulang jika terjadi tekanan berlebih.

Luka jahitan yang tidak sembuh optimal membuka jalan bagi bakteri untuk masuk dan menyebabkan infeksi. Gejala seperti nanah, bau tidak sedap, atau demam ringan bisa muncul, dan jika tidak ditangani dengan baik, dapat berujung pada komplikasi serius yang memerlukan perawatan lanjutan.

Baca juga: Waspada, Ternyata Begini Ciri Infeksi pada Luka Caesar Bagian Dalam

4. Gangguan Fungsi Panggul

Perineum yang dijahit terlalu ketat bisa mengganggu kestabilan otot dasar panggul yang berperan penting dalam mengontrol fungsi buang air kecil dan besar. Akibatnya, beberapa Moms mengalami kondisi seperti inkontinensia urine, yaitu sulit menahan buang air kecil, atau konstipasi kronis.

Tekanan berlebih di area panggul juga dapat melemahkan jaringan pendukung organ reproduksi, meningkatkan risiko prolaps atau turunnya organ panggul. Gangguan ini bukan hanya menyulitkan aktivitas fisik sehari-hari, tetapi juga berdampak pada kualitas hidup dan kesehatan jangka panjang Moms.

Dampak Psikologis yang Tak Boleh Diabaikan

Husband Stitch

Sumber gambar: Freepik

1. Merasa Kehilangan Kontrol atas Tubuh Sendiri

Banyak perempuan merasa tidak diberi ruang untuk menyetujui atau bahkan mengetahui bahwa mereka dijahit lebih dari seharusnya. Hal ini dapat memunculkan rasa trauma, seolah tubuh mereka bukan milik mereka sendiri.

2. Masalah Kepercayaan terhadap Tenaga Medis

Pengalaman ini juga bisa membuat Moms merasa tidak didengar atau dihargai selama proses persalinan, yang berdampak pada kepercayaan terhadap sistem layanan kesehatan.

3. Depresi dan Gangguan Kecemasan Pasca Melahirkan

Trauma fisik dan emosional akibat prosedur yang dilakukan tanpa persetujuan bisa memicu depresi postpartum atau gangguan kecemasan jangka panjang.

Baca juga: Ketahui Gejala Depresi Pasca Melahirkan, Jangan Diabaikan!

Apakah Husband Stitch Diperlukan?

Jawaban sederhananya: tidak. Secara medis, tidak ada manfaat dari husband stitch. Tujuan utama menjahit luka perineum setelah melahirkan adalah untuk membantu penyembuhan, mencegah infeksi, dan mengembalikan fungsi anatomi, bukan untuk meningkatkan kepuasan seksual pasangan.

Jika terjadi robekan saat melahirkan, tenaga medis seharusnya menjahit sesuai kebutuhan dan anatomi Moms, bukan dengan tujuan kosmetik atau kepentingan pihak lain.

Husband stitch bukan hanya prosedur yang tidak perlu, tapi juga dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan fisik dan mental Moms. Keputusan apapun yang melibatkan tubuh seorang ibu seharusnya didasarkan pada kenyamanan dan kebutuhan medisnya, bukan demi memenuhi ekspektasi orang lain. Edukasi dan komunikasi terbuka antara Moms, Dads, dan tenaga medis sangat penting untuk memastikan pengalaman melahirkan yang aman, nyaman, dan penuh penghargaan terhadap tubuh perempuan.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi:

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Kesehatan 5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

Admin
14 Nov 2025

Keputihan adalah cairan yang diproduksi secara alami oleh kelenjar di vagina dan serviks. Fungsi utamanya adalah menjaga kesehatan dengan membersihkan sel-sel mati dan bakteri dari area vagina. Namun, perubahan pada…

Selengkapnya
Kesehatan Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Hamzah
13 Nov 2025

Konsumsi gula berlebih dapat berdampak negatif pada kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Gula dalam jumlah tinggi dapat mengganggu keseimbangan hormon, meningkatkan risiko resistensi insulin, serta berkontribusi terhadap peradangan dalam…

Selengkapnya
Kesehatan 5 Dampak Kekurangan Hormon Estrogen pada Kesehatan Wanita

5 Dampak Kekurangan Hormon Estrogen pada Kesehatan Wanita

Admin
08 Nov 2025

Kekurangan hormon estrogen bisa menimbulkan berbagai keluhan fisik dan emosional yang sering kali tidak disadari sejak awal. Baik Moms maupun Dads, penting untuk memahami bagaimana penurunan hormon ini bisa memengaruhi…

Selengkapnya