Semua Artikel

Janin Terlalu Aktif, Apakah Berbahaya?

Hamzah
02 Mar 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Janin Terlalu Aktif, Apakah Berbahaya?

Pergerakan janin yang aktif sering kali menjadi tanda bahwa bayi dalam kandungan berkembang dengan sehat. Namun, banyak Moms yang khawatir ketika janin terasa lebih aktif dari biasanya. Apakah ini sesuatu yang normal atau justru perlu diwaspadai? Dalam kebanyakan kasus, janin yang aktif adalah hal yang baik dan menandakan sistem saraf serta ototnya berkembang dengan baik. […]

Pergerakan janin yang aktif sering kali menjadi tanda bahwa bayi dalam kandungan berkembang dengan sehat. Namun, banyak Moms yang khawatir ketika janin terasa lebih aktif dari biasanya. Apakah ini sesuatu yang normal atau justru perlu diwaspadai? Dalam kebanyakan kasus, janin yang aktif adalah hal yang baik dan menandakan sistem saraf serta ototnya berkembang dengan baik.

Namun, ada beberapa kondisi medis tertentu yang bisa dikaitkan dengan pergerakan janin yang berlebihan, meskipun jarang terjadi. Oleh karena itu, memahami pola pergerakan janin dan kapan harus berkonsultasi dengan dokter adalah langkah penting bagi setiap ibu hamil.

Apa yang Menyebabkan Janin Terlalu Aktif?

Janin mulai bergerak sejak trimester pertama, tetapi Moms biasanya baru merasakannya pada usia kehamilan 16-25 minggu. Pergerakan janin akan semakin terasa kuat seiring pertumbuhannya. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan janin terasa sangat aktif antara lain:

1. Respons terhadap Makanan atau Minuman

Apa yang Moms konsumsi bisa memengaruhi aktivitas janin dalam kandungan. Makanan dengan kandungan gula tinggi, seperti buah-buahan manis atau cokelat, dapat memberikan lonjakan energi pada janin, sehingga ia lebih banyak bergerak.

Selain itu, minuman berkafein seperti kopi atau teh juga dapat merangsang sistem saraf janin, menyebabkan gerakan yang lebih aktif. Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk memperhatikan pola makan dan memilih asupan yang seimbang agar aktivitas janin tetap dalam batas yang wajar.

Baca juga: Asupan Gizi Ibu Hamil: Panduan Nutrisi Lengkap untuk Kesehatan Ibu dan Janin

2. Respons terhadap Suara atau Cahaya

Meskipun berada dalam kandungan, janin sudah mulai mengembangkan inderanya, termasuk pendengaran. Suara dari luar, seperti musik, suara orang berbicara, atau bahkan suara keras yang tiba-tiba, dapat memicu respons gerakan dari janin.

Selain suara, cahaya yang menembus dinding perut juga bisa merangsang janin untuk bergerak, terutama pada trimester ketiga saat matanya sudah berkembang dengan baik. Moms mungkin akan merasakan janin lebih aktif ketika berada di lingkungan dengan suara atau cahaya yang cukup terang.

3. Posisi Tubuh Ibu

Gerakan janin juga bisa terasa lebih jelas tergantung pada posisi tubuh Moms. Saat sedang aktif beraktivitas, Moms mungkin kurang menyadari pergerakan janin karena tubuh sedang bergerak.

Namun, saat duduk atau berbaring dalam keadaan rileks, Moms akan lebih mudah merasakan tendangan atau gerakan janin, terutama jika posisi bayi memungkinkan gerakannya lebih terasa. Itulah mengapa banyak ibu hamil merasa janinnya lebih aktif saat beristirahat atau menjelang tidur di malam hari.

Baca juga: Posisi Tidur Ibu Hamil: Panduan Lengkap untuk Kesehatan dan Kenyamanan

4. Perkembangan Janin yang Sehat

Janin yang aktif umumnya merupakan tanda bahwa otot, tulang, dan sistem sarafnya berkembang dengan baik. Gerakan yang konsisten menunjukkan bahwa aliran oksigen dan nutrisi dari plasenta berjalan optimal.

Namun, jika Moms merasa ada perubahan drastis dalam pola gerakan janin, seperti gerakan yang terlalu kuat dan terus-menerus atau justru menjadi lebih lemah secara tiba-tiba, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Pemeriksaan USG Doppler bisa membantu memastikan bahwa aktivitas janin tetap dalam kondisi yang sehat dan normal.

Apakah Janin yang Terlalu Aktif Berbahaya?

Secara umum, janin yang aktif bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Namun, ada beberapa kondisi medis yang bisa dikaitkan dengan pergerakan janin yang berlebihan:

1. Hipoksia Janin

Dalam kasus yang sangat jarang, peningkatan aktivitas janin yang tiba-tiba dapat menjadi tanda bahwa bayi mengalami hipoksia atau kekurangan oksigen di dalam kandungan. Saat aliran oksigen ke janin terganggu, misalnya karena gangguan pada tali pusar atau masalah plasenta, janin mungkin akan merespons dengan gerakan yang lebih intens sebagai bentuk kompensasi.

Namun, jika kondisi ini terus berlanjut atau disertai dengan penurunan gerakan setelahnya, Moms harus segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan kondisi janin dalam keadaan baik.

2. Makrosomia

Janin yang lebih besar dari ukuran rata-rata atau mengalami makrosomia juga cenderung lebih aktif dalam kandungan. Kondisi ini terjadi ketika berat badan janin melebihi 4.000–4.500 gram menjelang persalinan. Karena memiliki kekuatan otot yang lebih baik, janin dengan makrosomia mungkin akan lebih sering bergerak dan memberikan tendangan yang lebih kuat.

Namun, kondisi ini juga bisa meningkatkan risiko persalinan sulit atau komplikasi saat melahirkan. Oleh karena itu, dokter biasanya akan memantau perkembangan janin dengan lebih intens jika terdeteksi tanda-tanda makrosomia, terutama pada ibu hamil dengan diabetes gestasional atau riwayat melahirkan bayi besar sebelumnya.

3. Kelainan Neurologis Janin

Dalam kasus yang sangat langka, pergerakan janin yang berlebihan bisa dikaitkan dengan gangguan neurologis. Kelainan pada sistem saraf janin dapat menyebabkan gerakan yang tidak terkoordinasi atau lebih sering dari biasanya. Namun, kondisi ini sulit untuk didiagnosis hanya berdasarkan aktivitas janin di dalam kandungan dan biasanya baru dapat dipastikan setelah bayi lahir.

Jika Moms merasa pola gerakan janin tidak seperti biasanya, terlalu sering, atau terlalu kuat dalam waktu yang lama, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan bahwa tidak ada masalah kesehatan yang mendasarinya.

Baca juga: Bagaimana Proses Perkembangan Janin setiap Trimester?

Bagaimana Mengetahui Pola Gerakan Janin yang Normal?

Setiap janin memiliki pola gerakan yang berbeda. Namun, ada beberapa hal yang bisa Moms lakukan untuk memantau aktivitas janin:

  • Menghitung tendangan janin: Biasanya janin akan bergerak sekitar 10 kali dalam 2 jam. Jika jumlahnya jauh lebih sedikit atau lebih banyak secara mendadak, segera konsultasikan dengan dokter.
  • Memperhatikan perubahan pola gerakan: Jika janin biasanya aktif di malam hari tetapi tiba-tiba menjadi sangat aktif sepanjang hari, Moms perlu memantau apakah ini terus berlanjut atau hanya sesekali.
  • Konsultasi dengan dokter jika ada kekhawatiran: Jika gerakan janin terasa tidak biasa atau sangat berlebihan, dokter dapat melakukan pemeriksaan USG atau tes lainnya untuk memastikan kesehatannya.

Janin yang sangat aktif umumnya bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan dan sering kali merupakan tanda bahwa bayi berkembang dengan baik. Namun, jika Moms merasa ada perubahan mendadak dalam pola gerakan janin, seperti aktivitas yang meningkat secara drastis atau justru berkurang secara signifikan, segera lakukan konsultasi dengan dokter. Pemantauan rutin dan memahami pola gerakan bayi akan membantu memastikan kehamilan berjalan dengan sehat dan aman.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Masa Kehamilan Amankah Menggendong Anak Saat Hamil?

Amankah Menggendong Anak Saat Hamil?

Hamzah
13 Aug 2025

Bagi Moms yang sedang hamil namun masih memiliki anak kecil, menggendong mereka sering kali menjadi rutinitas harian. Meski penuh kasih sayang, pertanyaan yang sering muncul adalah amankah aktivitas ini dilakukan…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Penyebab Sakit Perut Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Penyebab Sakit Perut Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Hamzah
11 Aug 2025

Banyak Moms yang mengalami sakit perut selama kehamilan, mulai dari rasa tidak nyaman ringan hingga nyeri yang cukup mengganggu. Sebagian besar bersifat normal karena tubuh sedang beradaptasi dengan perkembangan janin,…

Selengkapnya
Masa Kehamilan Penyebab Gusi Berdarah Saat Hamil dan Solusi Amannya

Penyebab Gusi Berdarah Saat Hamil dan Solusi Amannya

Hamzah
11 Aug 2025

Banyak Moms yang terkejut ketika menyadari gusinya lebih sensitif dan mudah berdarah selama kehamilan. Kondisi ini memang umum terjadi, tetapi tetap tidak boleh diabaikan. Perubahan hormon, pola makan, dan kebiasaan…

Selengkapnya