Morula IVF

Mengenal Jenis-Jenis Penyakit Prostat yang Paling Umum Terjadi 

December 13, 2024

Mengenal Jenis-Jenis Penyakit Prostat yang Paling Umum Terjadi 

Tahukah Dads bahwa prostat adalah salah satu kelenjar kecil yang memegang peranan besar dalam kesehatan sistem reproduksi pria? Meski kecil, masalah yang timbul pada prostat dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup. Mulai dari gangguan buang air kecil hingga risiko kanker prostat, pemahaman mendalam tentang penyakit prostat sangat penting. Mari kita gali lebih dalam untuk menjaga kesehatan Dads tetap prima! 

Apa Itu Penyakit Prostat? 

Penyakit prostat merujuk pada berbagai kondisi yang memengaruhi kelenjar prostat, yaitu organ kecil berbentuk seperti kacang kenari yang terletak di bawah kandung kemih pria dan mengelilingi uretra. Prostat berfungsi menghasilkan cairan yang melindungi dan memperkaya sperma dalam proses reproduksi. Namun, seiring bertambahnya usia, prostat rentan mengalami gangguan seperti peradangan (prostatitis), pembesaran jinak (Benign Prostatic Hyperplasia atau BPH), hingga kanker prostat. 

Gangguan ini dapat menyebabkan gejala seperti kesulitan buang air kecil, nyeri panggul, atau bahkan tidak menunjukkan tanda-tanda pada tahap awal. Setiap jenis penyakit prostat memiliki penyebab dan tingkat keparahan yang berbeda, sehingga pemahaman dan deteksi dini sangat penting untuk menjaga kesehatan pria. 

Memahami Trichomoniasis Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Freepik
Sumber gambar: Freepik

Jenis-jenis Penyakit Prostat 

1. Prostatitis (Peradangan Prostat)

Prostatitis adalah peradangan pada kelenjar prostat yang bisa terjadi secara mendadak (prostatitis akut) atau berlangsung dalam jangka panjang dengan gejala yang lebih ringan (prostatitis kronis). Infeksi bakteri menjadi penyebab utama peradangan ini, namun ada juga faktor lain yang dapat memicu terjadinya prostatitis. 

Penyebab: 

Penyebab utama prostatitis adalah infeksi bakteri, terutama Escherichia coli (E. coli), yang sering ditemukan pada saluran kemih. Selain itu, trauma pada area perineum (antara skrotum dan anus) dan prosedur medis seperti penggunaan kateter atau biopsi prostat juga bisa menyebabkan peradangan ini. 

Gejala: 

Gejala yang umum ditemukan pada prostatitis antara lain nyeri saat buang air kecil atau ejakulasi, urin berbau tidak sedap, demam dan menggigil pada prostatitis akut, serta nyeri pada panggul, anus, atau testis. 

Perawatan: 

Pengobatan utama untuk prostatitis adalah antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri. Pereda nyeri atau terapi tambahan, seperti mandi air hangat, juga bisa membantu meredakan gejala. Pada kasus yang lebih parah, terkadang diperlukan tindakan medis untuk mengosongkan kandung kemih yang tersumbat. 

2. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)

Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah pembesaran prostat yang terjadi secara alami seiring bertambahnya usia. Kondisi ini tidak bersifat kanker dan lebih sering ditemukan pada pria yang lebih tua. Pembesaran prostat ini dapat menekan uretra, menyebabkan kesulitan dalam buang air kecil. 

Penyebab: 

BPH terjadi karena perubahan hormon seiring usia, khususnya peningkatan kadar dihidrotestosteron (DHT), hormon yang berperan dalam pertumbuhan prostat. Faktor genetik juga dapat memengaruhi risiko seseorang mengidap BPH, terutama jika ada riwayat keluarga yang mengalaminya. 

Gejala: 

Gejala umum BPH termasuk kesulitan memulai buang air kecil, aliran urin yang lemah atau terputus-putus, sering buang air kecil terutama di malam hari (nocturia), serta sensasi tidak tuntas setelah buang air kecil. 

Perawatan: 

Perawatan BPH meliputi pengobatan dengan obat-obatan seperti alpha-blockers yang membantu mengendurkan otot prostat atau inhibitor DHT yang berfungsi mengecilkan prostat. Jika gejalanya parah, prosedur minimal invasif seperti Transurethral Resection of the Prostate (TURP) atau bahkan pembedahan dapat dipertimbangkan. 

Baca juga: 8 Penyakit Kelamin Pria: Jenis, Gejala, dan Pencegahan

3. Kanker Prostat

Kanker prostat adalah pertumbuhan sel abnormal di dalam prostat yang bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya jika tidak diobati. Kanker prostat biasanya berkembang secara perlahan, dan sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. 

Penyebab: 

Penyebab pasti kanker prostat belum sepenuhnya dipahami, namun mutasi genetik pada sel prostat diyakini menjadi faktor utama. Beberapa faktor risiko seperti usia (lebih sering terjadi pada pria di atas 50 tahun), etnis (lebih umum pada pria kulit hitam), dan riwayat keluarga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan kanker prostat. 

Gejala: 

Pada tahap awal, kanker prostat sering tidak menunjukkan gejala. Namun, pada tahap lanjut, gejala bisa meliputi darah dalam urin atau semen, nyeri panggul, kesulitan buang air kecil, dan disfungsi ereksi. 

Perawatan: 

Pengobatan kanker prostat bervariasi tergantung pada sejauh mana kanker berkembang. Untuk kanker yang berkembang lambat, pengawasan aktif mungkin cukup. Terapi hormon dan radiasi dapat digunakan untuk menekan pertumbuhan kanker, sementara prostatektomi (pengangkatan kelenjar prostat) dan kemoterapi digunakan pada kasus yang lebih lanjut. 

4. Prostat Asimtomatik

Prostat asimtomatik adalah kondisi di mana ada peradangan pada prostat tetapi tidak menunjukkan gejala. Kondisi ini sering ditemukan secara kebetulan saat seseorang menjalani pemeriksaan medis untuk masalah kesehatan lain, seperti pemeriksaan kadar PSA (Prostate-Specific Antigen) dalam darah. 

Penyebab dan Gejala: 

Penyebab prostat asimtomatik tidak sepenuhnya jelas. Meskipun tidak ada gejala yang dirasakan, kondisi ini dapat mempengaruhi hasil tes PSA, yang sering digunakan sebagai indikator kesehatan prostat. 

Perawatan: 

Karena tidak menimbulkan gejala, prostat asimtomatik tidak memerlukan pengobatan, kecuali jika kondisi ini terindikasi berkaitan dengan masalah medis lain seperti kanker prostat. 

Dokter Andrologi
Sumber gambar: Freepik

Tips Menjaga Kesehatan Prostat 

Menjaga kesehatan prostat adalah langkah penting dalam mencegah gangguan yang dapat terjadi seiring bertambahnya usia, seperti BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) atau bahkan kanker prostat. Berikut beberapa tips yang bisa Dads terapkan untuk menjaga kesehatan prostat: 

1. Diet Sehat dan Bergizi

Makanan yang Dads konsumsi memiliki peran besar dalam kesehatan prostat. Cobalah untuk memperbanyak konsumsi makanan kaya likopen, seperti tomat dan produk olahan tomat, karena likopen diketahui dapat membantu mengurangi risiko masalah prostat. Selain itu, asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam ikan berlemak (seperti salmon dan sarden) dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan prostat. Sejumlah studi juga menunjukkan bahwa diet kaya antioksidan dan serat bisa menjaga keseimbangan hormon dan mendukung fungsi prostat yang sehat. 

2. Olahraga Teratur

Olahraga rutin dapat meningkatkan sirkulasi darah ke area panggul, yang membantu menjaga kesehatan prostat. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berenang, atau latihan kekuatan tidak hanya bermanfaat untuk tubuh secara keseluruhan tetapi juga untuk menjaga ukuran prostat agar tetap normal. Penelitian juga menunjukkan bahwa pria yang aktif secara fisik memiliki risiko lebih rendah terkena kanker prostat. 

Baca juga: 4 Olahraga Meningkatkan Hormon Testosteron

3. Hindari Duduk Terlalu Lama

Duduk terlalu lama bisa memberikan tekanan berlebih pada prostat, yang dapat meningkatkan risiko gangguan prostat. Cobalah untuk berdiri atau berjalan setiap 30 menit, terutama jika Dads sering bekerja di meja atau menggunakan komputer. Perubahan gaya hidup kecil ini bisa sangat membantu menjaga kesehatan prostat dalam jangka panjang. 

4. Rutin Periksa Kesehatan Prostat

Pemeriksaan secara rutin adalah cara terbaik untuk mendeteksi masalah prostat sejak dini. Pemeriksaan PSA (Prostate-Specific Antigen) dan digital rectal exam (DRE) adalah dua metode yang bisa membantu mendeteksi kanker prostat pada tahap awal, ketika pengobatan masih lebih efektif. Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan frekuensi pemeriksaan yang tepat sesuai usia dan faktor risiko pribadi Dads. 

Baca juga: Masa Subur Pria: Memahami Kesuburan dan Faktor yang Mempengaruhinya

Dads, kesehatan prostat bukanlah sesuatu yang boleh dianggap enteng. Dengan memahami berbagai jenis penyakit prostat dan gejalanya, Dads bisa mengambil langkah preventif atau mencari pengobatan lebih awal jika diperlukan. Jangan lupa, kebiasaan sehat dan pemeriksaan rutin adalah kunci utama. Karena pada akhirnya, kesehatan Anda adalah aset berharga bagi keluarga dan diri sendiri. 

Untuk Dads yang masih dalam program kehamilan ataupun tengah mengalami permasalahan infertilitas, Dads bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Dads dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi. 

Referensi: 

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung