Kanker ovarium adalah jenis kanker yang tumbuh di ovarium, organ reproduksi wanita yang memproduksi sel telur. Meski sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, kanker ini bisa berkembang cepat dan berdampak besar jika tidak terdeteksi sejak dini. Moms, penting untuk memahami faktor penyebab, mengenali tanda-tanda yang muncul, dan mengetahui pilihan pengobatan yang tersedia agar […]
Kanker ovarium adalah jenis kanker yang tumbuh di ovarium, organ reproduksi wanita yang memproduksi sel telur. Meski sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, kanker ini bisa berkembang cepat dan berdampak besar jika tidak terdeteksi sejak dini. Moms, penting untuk memahami faktor penyebab, mengenali tanda-tanda yang muncul, dan mengetahui pilihan pengobatan yang tersedia agar dapat mengambil langkah cepat dan tepat.
Apa Itu Kanker Ovarium?
Kanker ovarium terjadi ketika sel abnormal di ovarium tumbuh secara tidak terkendali dan membentuk tumor. Jika tidak segera ditangani, sel kanker ini bisa menyebar ke bagian tubuh lain, seperti rahim, saluran tuba, atau bahkan organ di luar rongga panggul. Ada beberapa jenis kanker ovarium, namun yang paling umum adalah kanker epitelial, yang berasal dari sel-sel di permukaan ovarium.
Penyebab Kanker Ovarium

Sumber gambar: Freepik
Belum ada penyebab pasti dari kanker ovarium, namun beberapa faktor risiko telah diketahui meningkatkan kemungkinan seseorang mengalaminya:
1. Riwayat Keluarga
Jika ada anggota keluarga dekat yang pernah mengidap kanker ovarium, kanker payudara, atau kanker usus besar, risiko seseorang mengalami kanker ovarium juga meningkat.
2. Mutasi Genetik
Mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2 berhubungan erat dengan meningkatnya risiko kanker ovarium. Pemeriksaan genetik bisa membantu Moms mengetahui potensi ini lebih awal.
3. Usia
Sebagian besar kasus kanker ovarium ditemukan pada wanita di atas usia 50 tahun, terutama setelah menopause.
Baca juga: Promil Setelah Usia 35, Masihkah Bisa Hamil?
4. Tidak Pernah Hamil
Wanita yang belum pernah hamil diketahui memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ovarium dibandingkan dengan yang pernah hamil satu kali atau lebih.
5. Endometriosis
Kondisi di mana jaringan rahim tumbuh di luar rahim juga dikaitkan dengan meningkatnya risiko kanker ovarium.
Gejala Kanker Ovarium
Gejala kanker ovarium bisa sangat samar di tahap awal, bahkan sering dikira gangguan pencernaan biasa. Namun seiring waktu, gejala cenderung memburuk dan bisa meliputi:
-
Perut terasa kembung terus-menerus
-
Nyeri panggul atau perut
-
Cepat kenyang saat makan
-
Perubahan pola buang air besar, seperti sembelit
-
Sering buang air kecil
-
Penurunan berat badan yang tidak dijelaskan
-
Kelelahan terus-menerus
Baca juga: Cadangan Ovarium Menentukan Jumlah dan Kualitas Kumpulan Folikel Primordial Ovarium
Pengobatan Kanker Ovarium

Sumber gambar: iStock
Pilihan pengobatan sangat tergantung pada stadium kanker, jenis kanker, dan kondisi kesehatan umum pasien. Berikut beberapa metode yang umum dilakukan:
1. Operasi
Tindakan bedah bertujuan mengangkat tumor, yang sering kali melibatkan pengangkatan ovarium, rahim, dan saluran tuba tergantung tingkat penyebaran kanker.
2. Kemoterapi
Digunakan untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa setelah operasi atau untuk mengecilkan tumor sebelum operasi.
Baca juga: Apakah Efek Kemoterapi Dapat Mengganggu Kesuburan?
3. Terapi Target
Terapi ini menggunakan obat-obatan yang dirancang untuk menargetkan bagian spesifik dari sel kanker, biasanya digunakan untuk tipe kanker yang lebih sulit diobati.
4. Imunoterapi dan Radioterapi
Meski tidak umum digunakan untuk kanker ovarium, metode ini bisa jadi opsi pada kondisi tertentu atau bila terapi utama tidak efektif.
Pencegahan dan Deteksi Dini
Meski tidak bisa sepenuhnya dicegah, risiko kanker ovarium dapat ditekan dengan beberapa cara:
-
Rutin melakukan pemeriksaan ginekologi
-
Menjalani tes genetik jika memiliki riwayat keluarga
-
Menggunakan kontrasepsi oral (dalam pengawasan dokter), karena diketahui dapat menurunkan risiko
-
Menjaga berat badan ideal dan pola makan sehat
Baca juga: Kista Ovarium: Penyebab, Gejala, dan Penanganan yang Perlu Diketahui
Kanker ovarium adalah penyakit serius yang sering luput dari perhatian karena gejalanya tidak kentara. Namun, dengan memahami faktor risiko dan mengenali tanda-tanda awal, Moms bisa lebih waspada dan sigap. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada kekhawatiran, karena langkah paling sederhana sekalipun bisa membawa perubahan besar dalam hasil pengobatan.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Mayo Clinic. “Ovarian Cancer: Symptoms & Causes”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- NHS. “Ovarian Cancer”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- Cleveland Clinic. “Ovarian Cancer”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- National Library of Medicine. “Ovarian Cancer”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.