Vitamin A memang penting bagi tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu, tetapi jika dikonsumsi berlebihan saat kehamilan, justru bisa menimbulkan risiko serius. Mulai dari kelainan bawaan hingga gangguan fungsi hati, dampaknya tidak bisa dianggap sepele. Supaya Moms tetap sehat dan janin berkembang optimal, penting memahami batas aman konsumsi vitamin A serta cara mencegah kelebihan asupannya […]
Vitamin A memang penting bagi tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu, tetapi jika dikonsumsi berlebihan saat kehamilan, justru bisa menimbulkan risiko serius. Mulai dari kelainan bawaan hingga gangguan fungsi hati, dampaknya tidak bisa dianggap sepele. Supaya Moms tetap sehat dan janin berkembang optimal, penting memahami batas aman konsumsi vitamin A serta cara mencegah kelebihan asupannya selama masa kehamilan. Yuk, gali lebih dalam informasinya di bawah ini.
Mengenal Peran Vitamin A untuk Kehamilan
Vitamin A memiliki peran penting dalam proses pembentukan organ, sistem kekebalan tubuh, serta perkembangan penglihatan janin. Nutrisi ini juga membantu menjaga kesehatan kulit dan jaringan tubuh Moms. Namun, meski bermanfaat, bukan berarti semakin banyak dikonsumsi akan semakin baik. Kelebihan vitamin A, terutama dalam bentuk retinol atau preformed vitamin A, dapat menyebabkan efek toksik dalam tubuh.
Baca juga: Dampak Kekurangan Vitamin A Saat Hamil dan Cara Mengatasinya
Dampak Kelebihan Vitamin A Saat Hamil

Sumber gambar: iStock
Mengonsumsi vitamin A melebihi batas aman selama kehamilan dapat menimbulkan beberapa risiko serius, terutama jika kelebihannya terjadi pada trimester pertama, saat organ-organ janin mulai terbentuk.
Berikut beberapa dampak yang bisa terjadi:
1. Cacat Lahir
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi vitamin A melebihi 10.000 IU per hari bisa meningkatkan risiko cacat lahir pada janin. Kelebihan vitamin A dalam tahap awal kehamilan dapat memengaruhi pembentukan organ penting seperti sistem saraf pusat, jantung, serta menyebabkan kelainan bentuk wajah seperti bibir sumbing dan gangguan struktur tengkorak.
Risiko ini terutama terjadi jika Moms mengonsumsi vitamin A dalam bentuk retinol dari suplemen atau obat jerawat yang mengandung turunan vitamin A. Oleh karena itu, penting untuk selalu mengecek dosis dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen tertentu selama hamil.
Baca juga: Ini Cara Mencegah Bayi Lahir Cacat, Penting Bumil Ketahui
2. Kerusakan Hati
Vitamin A yang tidak digunakan tubuh akan disimpan di dalam hati. Jika asupan vitamin A terlalu tinggi, hati menjadi terbebani karena harus menampung zat tersebut dalam jumlah besar. Akumulasi vitamin A dapat menyebabkan hepatotoksisitas atau kerusakan fungsi hati yang berdampak buruk bagi Moms dan janin.
Gejala kerusakan hati akibat kelebihan vitamin A bisa berupa kelelahan ekstrem, nyeri di bagian kanan atas perut, hingga perubahan warna urin dan kulit menjadi kekuningan. Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk tidak mengonsumsi suplemen vitamin A tanpa anjuran medis.
3. Gangguan Sistem Saraf
Kelebihan vitamin A juga bisa mengganggu sistem saraf pusat, baik pada ibu maupun janin. Pada Moms, tanda awal toksisitas vitamin A bisa berupa sakit kepala hebat, mual, muntah, hingga gangguan penglihatan seperti pandangan kabur atau sensitif terhadap cahaya.
Masalah ini bisa mengindikasikan adanya tekanan tinggi di dalam tengkorak (intrakranial) yang merupakan salah satu efek toksik dari overdosis vitamin A. Bila gejala tersebut muncul, sebaiknya segera hentikan konsumsi suplemen dan konsultasikan ke dokter kandungan untuk penanganan lebih lanjut.
4. Risiko Osteoporosis
Dalam jangka panjang, konsumsi vitamin A berlebihan dapat menurunkan kepadatan tulang, yang berujung pada peningkatan risiko osteoporosis. Hal ini tidak hanya berdampak pada kesehatan tulang Moms, tetapi juga dapat memengaruhi pertumbuhan tulang janin di dalam kandungan.
Penurunan kualitas tulang akibat overdosis vitamin A disebabkan oleh terganggunya metabolisme kalsium dalam tubuh. Untuk menghindarinya, pastikan Moms hanya mengonsumsi vitamin A sesuai dosis yang dianjurkan dan memperolehnya dari sumber alami seperti sayuran berwarna oranye dan hijau tua yang mengandung beta-karoten.
Baca juga: Sumber Kalsium untuk Ibu Hamil: Kunci Kesehatan Ibu dan Janin
Batas Aman Konsumsi Vitamin A Saat Hamil
Agar tetap mendapatkan manfaatnya tanpa efek samping, Moms perlu memperhatikan jumlah asupan harian vitamin A.
-
Kebutuhan harian vitamin A untuk ibu hamil sekitar 770 mikrogram RAE (Retinol Activity Equivalent) per hari atau setara dengan 2.565 IU.
-
Batas atas konsumsi harian vitamin A tidak lebih dari 3.000 mikrogram RAE atau sekitar 10.000 IU dari semua sumber, terutama suplemen dan makanan hewani.
Cara Mencegah Kelebihan Vitamin A

Sumber gambar: Freepik
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan Moms agar tetap aman dalam mengonsumsi vitamin A selama kehamilan:
1. Pilih Suplemen Prenatal dengan Komposisi Seimbang
Suplemen prenatal yang direkomendasikan oleh dokter biasanya telah disesuaikan kandungannya agar sesuai dengan kebutuhan ibu hamil. Hindari suplemen yang mengandung vitamin A tinggi tanpa anjuran medis.
2. Batasi Konsumsi Makanan Tinggi Retinol
Makanan seperti hati sapi, minyak hati ikan cod, atau produk olahan hati sangat tinggi kandungan retinolnya. Moms sebaiknya membatasi konsumsi makanan ini selama kehamilan.
3. Utamakan Vitamin A dari Sayuran dan Buah
Beta-karoten dari wortel, bayam, ubi, dan labu kuning adalah bentuk vitamin A yang aman dikonsumsi dalam jumlah wajar. Tubuh akan mengubahnya sesuai kebutuhan tanpa risiko toksik.
Baca juga: Berikut 7 Buah yang Bagus untuk Ibu Hamil, Simak di sini!
4. Konsultasi Rutin dengan Dokter Kandungan
Sebelum memulai atau melanjutkan konsumsi suplemen tertentu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu. Dokter akan mengevaluasi apakah Moms benar-benar membutuhkan tambahan vitamin A dari luar.
Vitamin A memang esensial untuk tumbuh kembang janin dan kesehatan Moms, namun konsumsinya harus tepat. Kelebihan vitamin A, terutama dari suplemen dan makanan tinggi retinol, bisa menyebabkan dampak serius seperti cacat lahir dan kerusakan hati. Dengan memahami batas aman konsumsi, memilih sumber vitamin A yang tepat, dan rutin berkonsultasi dengan tenaga medis, Moms bisa tetap sehat dan menjalani kehamilan dengan tenang. Ingat, kehamilan yang sehat dimulai dari edukasi yang baik dan keputusan konsumsi yang bijak.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- National Library of Medicine. “Vitamin A toxicity”. Tanggal Akses 20 Mei 2025.
- National Library of Medicine. “Vitamin A in Pregnancy”. Tanggal Akses 20 Mei 2025.
- Mayo Clinic. “Vitamin A”. Tanggal Akses 20 Mei 2025.
- World Health Organization. “Guideline: Vitamin A Supplementation”. Tanggal Akses 20 Mei 2025.