Morula IVF

Kenali Usia Terbaik Untuk Hamil dan Risikonya, Penting!

January 13, 2023

Kenali Usia Terbaik Untuk Hamil dan Risikonya, Penting!

Sebagai kaum perempuan yang memiliki batasan usia produktif untuk mengandung, mengenali risko dan usia terbaik untuk hamil tentu sangat penting. Hal ini tidak bisa dianggap remeh, sebab usia adalah salah satu faktor yang memengaruhi peluang keberhasilan untuk hamil. 

Semakin produktif usia Anda, semakin tinggi pula peluang Anda untuk hamil, begitu pula sebaliknya. Namun, sebenarnya di usia berapa waktu terbaik untuk hamil dan memiliki momongan?  

Sebenarnya, setiap wanita yang tidak bermasalah pada sistem reproduksi dan belum masa menopause masih memiliki peluang untuk hamil. Sehingga, tidak ada patokan khusus usia terbaik untuk hamil. Namun, secara umum kesuburan seorang wanita akan menurun seiring bertambahnya usia.

Selain itu, masa kehamilan di usia tua juga kemungkinan meningkatkan risiko terjadinya komplikasi, untuk ibu hamil maupun janin yang dikandungnya. Untuk itu, tetap ada informasi rentang usia yang ideal untuk hamil. Lalu, berapakah usia terbaik untuk mulai hamil? 

Usia Ideal Untuk Hamil dan Risikonya

Untuk mempermudah penjelasan usia dan berbagai risiko di belakangnya, Anda dapat menyimak karakteristik hamil dalam rentang usia 20-an, 30-an, atau 40-an berikut ini. Hal ini cocok untuk Anda dan pasangan dalam mengenali referensi terbaik dalam merencanakan kehamilan si buah hati. 

1. Hamil di Usia 20-an

Jika Anda saat ini berada di usia 20-an, dari segi biologis, hasil sebuah penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesuburan Anda sedang sangat tinggi dengan kualitas sel telur yang dihasilkan pun baik. Sehingga, bisa dikatakan untuk usia 20-an adalah usia ideal untuk hamil.

Hal baiknya adalah kehamilan di usia 20-an juga memiliki risiko lebih rendah terkena gangguan-gangguan kehamilan, seperti:

  • Keguguran janin
  • Mengalami gangguan pada organ reproduksi, seperti fibroid uteri
  • Mengalami komplikasi kehamilan, seperti diabetes gestasional dan preeklamsia
  • Melahirkan secara prematur atau memiliki bayi dengan berat badan abnormal
  • Memiliki kemungkinan untuk tetap terlihat muda saat anak sudah beranjak dewasa

2. Hamil di Usia 30-an

Fase yang kedua adalah hamil di uisa menginjak 30-an. Mungkin setelah lulus kuliah, Anda sibuk berkarir hingga akhirnya memutuskan menikah di usia kepala tiga. Lalu, bagaimana risiko hamil di usia tersebut? 

Jika Anda saat ini memasuki usia 30-an, artinya Anda sudah siap untuk memiliki anak dan disarankan untuk tidak menunda-nunda kehamilan. Sebab, meski belum sepenuhnya drastis, namun tingkat kesuburuan sudah mulai menurun. Sedangkan, penurunan drastis akan terjadi setelah Anda menginjak usia 35 tahun.

Tak hanya risiko tingkat kesuburan yang menurun, jika Anda adalah seorang wanita yang memutuskan hamil pada usia di atas 35 tahun, ada beberapa risiko gangguan kehamilan yang mesti diwaspadai, apa saja? 

  • Keguguran janin
  • Bayi terlahir dengan cacat bawaan
  • Adanya komplikasi kehamilan, seperti gawat janin
  • Persalinan berlangsung lama berpeluang harus menjalani operasi Caesar
  • Namun, hamil dan memiliki anak di usia 30-an tak hanya mengandung risiko negatif. Ada hal positif yang akan didapatkan seperti sisi emosional dan finansial yang lebih matang sehingga lebih tenang saat menjalani proses kehamilan

3. Hamil di Usia 40-an ke Atas

Melansir dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Department of Obstetrics and Gynecology di Soroka University Medical Center mengatakan bahwa setelah wanita berusia 40 tahun, risiko mengalami masalah kesehatan meningkat dua kali lipat. 

Namun, setelah ia berusia lebih dari 50 tahun, risiko kesehatan tidak semakin besar. Dr. Sheiner dan tim peneliti tetap mengingatkan bahwa kehamilan di usia 40-an dan 50-an tetap tergolong berisiko tinggi. Sebab, ada risiko komplikasi yang meningkat seiring bertambahnya usia.

Ada beberapa hal yang menjadi catatan terutama terkait kesehatan calon ibu, sehingga dokter harus memonitor gula darah puasa dan tekanan darah untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini.

Sehingga, berdasarkan teori di atas dan kondisi kesehatan calon ibu, hamil di usia 40-an tentunya bukan hal yang ideal. Di usia tersebut, kesempatan yang Anda miliki setiap bulan untuk hamil berkisar sekitar 5% saja. Hal ini berkaitan dengan jumlah pasokan sel telur yang tentu sudah berkurang dengan kualitasnya yang sudah menurun.

Selain itu, ada beberapa risiko yang mesti diwaspadai yakni seperti risiko keguguran, bayi lahir dengan berat badan rendah, prematur, ataupun bayi lahir cacat. Risiko lainnya adalah adanya komplikasi kehamilan, seperti hipertensi kehamilan, diabetes gestasional, ataupun gangguan dan masalah pada plasenta yang juga meningkat. 

Namun, kembali lagi pada kesiapan mental dan fisik setiap calon ibu. Sebab, setiap rentang usia memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Selain itu, level kesiapan setiap wanita untuk hamil dan memiliki momongan pun berbeda-beda. Meski, secara teori dari sisi biologis, wanita dengan usia 20-an tahun sudah cukup ideal untuk hamil.

Bila Anda dan pasangan saat ini berencana untuk segera memiliki momongan, dengan usia yang sudah tak lagi muda, cobalah berkonsultasi kepada dokter yang terpercaya untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Cara Menambah Peluang Hamil di Usia Batas Kesuburan Wanita

Melansir dari jurnal Public Library of Science (PLOS), juga menyatakan bahwa terdapat penurunan yang tajam terhadap kemampuan wanita untuk hamil secara alami di usia 40-an. Bahkan hingga saat ini tidak ada terapi yang dapat meningkatkan jumlah atau kualitas sel telur seorang wanita. Namun, ada beberapa hal yang bisa Anda coba untuk meningkatkan peluang hamil di usia 35 tahun atau lebih.

1. Menemui Dokter

Untuk memulai langkah merencanakan kehamilan, buatlah janji berkonsultasi dengan dokter kandungan perihal rencana untuk hamil. Nantinya, dokter akan memeriksa riwayat kesehatan, pengobatan, dan gaya hidup Anda secara keseluruhan. Hal ini untuk membantu mengetahui apa saja yang harus diperhatikan saat Anda memasuki batas usia wanita bisa hamil.

2. Mengenali Tanda Kesuburan

Langkah selanjutnya adalah memperhatikan tanda-tanda kesuburan sembari mengenali tubuh sendiri. Anda dapat mencatat suhu tubuh dan cairan serviks untuk membantu Anda mengidentifikasi kapan waktu terbaik untuk berhubungan seksual agar bisa hamil.

Tanda-tanda kesuburan tersebut akan memperlihatkan apakah Anda berovulasi secara rutin atau tidak. Hal penting lainnya, dengan mengenali kesuburan Anda sendiri akan sangat  membantu untuk membedakan antara telat menstruasi dan gejala kehamilan.

3. Mencari Tahu Kapan Masa Subur

Untuk hasil yang lebih komprehensif, Anda dapat menggunakan bantuan alat tes yang bisa dibeli di apotek untuk membantu Anda mendeteksi kesuburan baik perempuan maupun pria.

Dengan bantuan alat tes, hal ini mampu menenangkan hati pasangan yang sedang menanti masa kehamilan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tak hanya dengan alat tes, Anda juga bisa menghitung masa subur dengan kalkulator khusus.

4. Mengikuti Program Hamil

Tentu yang tidak kalah penting adalah mengikuti program hamil. Program hamil ini sangat bermanfaat untuk mengetahui adakah masalah yang dapat menghambat terjadinya kehamilan seperti adanya sumbatan saluran tuba ataupun kondisi sperma yang kurang baik. Sehingga mempengaruhi peluang kehamilan. 

5. Mencoba Program Bayi Tabung

Salah satu program hamil yang bisa Anda dan pasangan coba adalah tindakan inseminasi dan bayi tabung. Program bayi tabung juga akan meningkatkan peluang hamil di usia 35 tahun secara signifikan bila terdapat indikasi. Namun, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter telebih dahulu jika ingin melakukan proses ini, sebab mungkin akan dilakukan melalui tahapan beberapa tes.

6. Menjaga Pola Hidup Sehat

Langkah selanjutnya adalah tetap menjaga pola hidup yang sehat. Misalnya dengan melakukan diet seimbang dan rutin berolahraga untuk mencegah terjadinya kegemukan atau obesitas.

Anda dan pasangan dapat mencoba untuk menerapkan pola hidup sehat dengan menghindari merokok atau alkohol. Sebab, keduanya merupakan penyebab mengurangi kemungkinan terjadinya kehamilan. Jadi, bisa disimpulkan bahwa Anda tetap memiliki peluang untuk hamil meski di usia 35 tahun, tentu dengan beberapa hal yang harus diperhatikan dan mungkin menjadi kendala yang layak diwaspadai. 

Mengenal kapan waktu terbaik untuk mengandung beserta resiko di masing-masing tahapnya penting agar Anda dan pasangan dapat merencanakan dengan tepat. Hal ini semata-mata agar kandungan Anda dapat terjaga hingga masa dan pasca persalinan. Untuk itu, kenali terlebih dahulu usia terbaik Anda untuk hamil beserta tips menambah peluang kehamilan. Jangan lupa untuk berkonsultasi ter

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung