Saat menyusui, munculnya benjolan di payudara bisa membuat Moms merasa cemas, apalagi jika disertai nyeri atau perubahan bentuk. Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah kista payudara. Meski umumnya jinak, penting bagi Moms untuk memahami apa itu kista payudara, penyebabnya, dan apakah kondisi ini memengaruhi produksi ASI. Dengan penanganan tepat dan pemahaman yang baik, Moms tetap bisa […]
Saat menyusui, munculnya benjolan di payudara bisa membuat Moms merasa cemas, apalagi jika disertai nyeri atau perubahan bentuk. Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah kista payudara. Meski umumnya jinak, penting bagi Moms untuk memahami apa itu kista payudara, penyebabnya, dan apakah kondisi ini memengaruhi produksi ASI. Dengan penanganan tepat dan pemahaman yang baik, Moms tetap bisa menyusui dengan nyaman dan aman.
Apa Itu Kista Payudara?
Kista payudara adalah kantong berisi cairan yang terbentuk di jaringan payudara. Ukurannya bisa kecil seperti kacang atau cukup besar hingga terasa jelas saat disentuh. Kista ini bisa terjadi pada siapa saja, namun tak jarang muncul saat masa menyusui karena perubahan hormonal dan aktivitas menyusui itu sendiri.
Sebagian besar kista bersifat jinak dan tidak berhubungan dengan kanker. Namun, tetap penting untuk memantau dan memeriksakannya jika Moms merasakan benjolan di payudara.
Baca juga: Payudara Sakit Saat Menyusui? Yuk, Ketahui Apa Penyebabnya!
Penyebab Kista Payudara saat Menyusui

Sumber gambar: iStock
Kista payudara umumnya terbentuk akibat penumpukan cairan di dalam lobulus (bagian dari jaringan penghasil susu). Selama menyusui, perubahan hormon bisa memicu pembesaran saluran susu dan menyebabkan cairan terperangkap. Beberapa faktor penyebab lainnya antara lain:
1. Perubahan Hormon Menyusui
Selama menyusui, kadar hormon prolaktin dalam tubuh Moms meningkat untuk merangsang produksi ASI. Peningkatan hormon ini juga berdampak pada perubahan struktur jaringan payudara, termasuk pembesaran kelenjar susu yang dapat memicu terbentuknya kista. Respon tubuh terhadap hormon ini berbeda-beda, dan pada sebagian Moms, perubahan ini membuat jaringan payudara lebih sensitif terhadap penumpukan cairan. Jika tidak diserap kembali oleh tubuh, cairan tersebut bisa mengendap dan membentuk kantung kecil yang dikenal sebagai kista.
2. Penyumbatan Saluran ASI
Sumbatan pada saluran ASI menjadi salah satu penyebab umum munculnya benjolan atau kista di payudara selama masa laktasi. Saat saluran ASI tersumbat, cairan susu tidak bisa keluar dengan lancar sehingga menumpuk di satu titik. Penumpukan ini bisa menyebabkan tekanan dan pembengkakan lokal di dalam payudara Moms, dan jika dibiarkan, bisa berkembang menjadi kista. Memastikan proses menyusui atau pemerahan berjalan lancar sangat penting untuk mencegah sumbatan ini.
Baca juga: Rekomendasi Makanan Pelancar ASI untuk Ibu Menyusui
3. Infeksi atau Peradangan
Infeksi payudara atau mastitis juga dapat menyebabkan terbentuknya benjolan seperti kista. Saat terjadi infeksi, jaringan payudara mengalami peradangan dan pembengkakan yang bisa menimbulkan penumpukan nanah atau cairan dalam kantung kecil. Meskipun secara teknis infeksi membentuk abses, bentuk dan gejalanya sering menyerupai kista. Oleh karena itu, Moms perlu memantau adanya tanda-tanda seperti nyeri hebat, demam, atau kemerahan pada area payudara agar bisa segera ditangani secara medis.
4. Riwayat Kista Sebelumnya
Jika Moms memiliki riwayat kista payudara sebelum menyusui, kemungkinan kista akan muncul kembali selama masa laktasi cenderung lebih tinggi. Hal ini terjadi karena jaringan payudara yang pernah membentuk kista lebih rentan mengalami penumpukan cairan saat terjadi perubahan hormonal. Pengawasan rutin dan pemeriksaan payudara secara mandiri bisa membantu mendeteksi kemunculan kista lebih awal. Bila ditemukan benjolan yang tidak kunjung hilang, penting untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis agar mendapatkan penanganan yang sesuai dan aman selama menyusui.
Baca juga: Perbedaan Kista dan Tumor: Memahami Dua Kondisi yang Sering Disalahartikan
Gejala Kista Payudara yang Perlu Diketahui
Kista payudara sering kali tidak menimbulkan gejala, namun dalam beberapa kasus, Moms mungkin merasakan:
-
Benjolan bulat dan kenyal di payudara
-
Rasa nyeri atau sensitif, terutama menjelang atau setelah menyusui
-
Kulit di sekitar benjolan terasa lembut atau kadang memerah
-
Ukuran benjolan yang berubah tergantung siklus menyusui atau menstruasi
Galactocele biasanya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya setelah masa menyusui berakhir. Namun, jika benjolan terasa keras, tidak bergerak, atau disertai gejala sistemik seperti demam, sebaiknya segera diperiksa lebih lanjut.
Apakah Kista Payudara Mempengaruhi Produksi ASI?
Kabar baiknya, sebagian besar kista tidak mengganggu produksi ASI. Bahkan, banyak Moms yang tetap bisa menyusui secara normal meskipun memiliki kista. Namun, dalam beberapa kasus tertentu seperti galactocele besar atau penyumbatan saluran susu, bisa terjadi gangguan aliran ASI dari area tertentu di payudara.
Jika kista menyebabkan nyeri saat menyusui atau menghambat aliran ASI, biasanya dokter akan merekomendasikan tindakan sederhana seperti pengeluaran cairan dari kista atau penyesuaian teknik menyusui. Menyusui dari payudara yang memiliki kista umumnya aman, bahkan bisa membantu mengurangi tekanan dan mempercepat penyembuhan.
Baca juga: Power Pumping: Teknik Efektif untuk Meningkatkan Produksi ASI
Penanganan Kista Payudara Saat Menyusui

Sumber gambar: iStock
Sebagian besar kista tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, beberapa langkah berikut bisa membantu mengelola kondisi dengan lebih nyaman:
1. Kompres Hangat
Mengompres area payudara dengan air hangat sebelum menyusui bisa membantu melancarkan aliran ASI dan mengurangi ketegangan pada kista.
2. Pijat Lembut
Pijatan lembut ke arah puting sebelum atau saat menyusui bisa membantu mengurangi penyumbatan dan mempercepat pengosongan kista susu.
Baca juga: Manfaat Pijat Laktasi untuk Ibu Menyusui
3. Frekuensi Menyusui
Menyusui lebih sering membantu mencegah penumpukan susu yang bisa memperparah kista. Cobalah untuk memulai menyusui dari sisi yang terdapat benjolan.
4. Pemeriksaan Medis
Jika kista terus membesar, terasa nyeri, atau disertai demam, dokter mungkin akan melakukan aspirasi (pengeluaran cairan) untuk mengurangi gejala.
5. Ultrasonografi Payudara
Untuk memastikan bahwa benjolan tersebut adalah kista jinak dan bukan kondisi serius, USG bisa dilakukan. Ini juga membantu membedakan antara kista, abses, atau massa lainnya.
Kista payudara saat menyusui adalah kondisi umum yang umumnya tidak berbahaya dan tidak mengganggu produksi ASI. Penyebab utamanya adalah perubahan hormonal dan penyumbatan saluran ASI. Dengan pengelolaan yang tepat, seperti pijatan lembut, kompres hangat, dan konsultasi rutin, Moms bisa tetap menyusui dengan nyaman. Namun, jangan ragu mencari bantuan medis jika benjolan menimbulkan nyeri hebat atau gejala tidak biasa.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Physician Guide to Breastfeeding. “Cysts”. Tanggal Akses 22 Mei 2025.
- Healthline. “Breastfeeding Lump”. Tanggal Akses 22 Mei 2025.
- PubMed. “Breast lumps during lactation”. Tanggal Akses 22 Mei 2025.
- Parents. “Lump in Breast While Breastfeeding”. Tanggal Akses 22 Mei 2025.
- Mayo Clinic. “Breast Cysts – Symptoms & Causes”. Tanggal Akses 22 Mei 2025.