Semua Artikel

Benarkah Konsumsi Kedelai Berlebih Bisa Pengaruhi Kesuburan Pria?

Hamzah
19 May 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Benarkah Konsumsi Kedelai Berlebih Bisa Pengaruhi Kesuburan Pria?

Konsumsi kedelai sering kali dianggap sehat karena kaya protein nabati dan rendah lemak. Namun, muncul kekhawatiran bahwa konsumsi berlebihan dapat berdampak pada kesuburan pria. Benarkah kandungan isoflavon dalam kedelai dapat menurunkan jumlah sperma atau mengganggu hormon testosteron? Mari kita bahas secara lengkap agar Dads dapat membuat keputusan yang lebih bijak soal pola makan harian. Apa […]

Konsumsi kedelai sering kali dianggap sehat karena kaya protein nabati dan rendah lemak. Namun, muncul kekhawatiran bahwa konsumsi berlebihan dapat berdampak pada kesuburan pria. Benarkah kandungan isoflavon dalam kedelai dapat menurunkan jumlah sperma atau mengganggu hormon testosteron? Mari kita bahas secara lengkap agar Dads dapat membuat keputusan yang lebih bijak soal pola makan harian.

Apa Itu Kedelai dan Mengapa Bisa Mempengaruhi Hormon?

Kedelai adalah salah satu sumber protein nabati terbaik yang banyak dikonsumsi dalam bentuk tahu, tempe, susu kedelai, hingga produk olahan modern seperti protein shake dan makanan vegetarian. Kedelai mengandung isoflavon, yakni senyawa alami yang menyerupai hormon estrogen dalam tubuh manusia. Karena sifat ini, isoflavon disebut juga sebagai fitoestrogen.

Fitoestrogen bisa berikatan dengan reseptor estrogen di dalam tubuh, meskipun efeknya jauh lebih lemah dibanding estrogen alami. Namun pada beberapa kondisi tertentu, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih dan terus menerus, fitoestrogen ini bisa memengaruhi keseimbangan hormon, termasuk pada pria.

Apa yang Terjadi Jika Kedelai Dikonsumsi Berlebihan?

Kedelai Berlebih Bisa Pengaruhi Kesuburan Pria?

Sumber gambar: iStock

Kunci dari konsumsi kedelai adalah takaran. Seperti makanan lainnya, terlalu banyak kedelai bisa menimbulkan dampak yang tidak diinginkan, terlebih bagi Dads yang sedang berjuang mendapatkan keturunan.

Berikut beberapa potensi efek dari konsumsi kedelai berlebih pada pria:

  • Penurunan libido akibat penurunan testosteron (meski masih diperdebatkan).

  • Gangguan keseimbangan hormon, terutama jika konsumsi berasal dari suplemen tinggi isoflavon.

  • Potensi gynecomastia (pembesaran payudara pada pria) dalam kasus ekstrem akibat kelebihan fitoestrogen.

Namun, perlu digarisbawahi bahwa efek-efek ini biasanya hanya muncul jika seseorang mengonsumsi isoflavon dalam dosis sangat tinggi, seperti lebih dari 100 mg per hari secara terus menerus.

Baca juga: Benarkah Toge Baik untuk Kesuburan Pria?

Apakah Dads Harus Menghindari Kedelai?

Tidak perlu sampai menghindari sepenuhnya. Justru, jika dikonsumsi dalam jumlah wajar, kedelai tetap bisa menjadi bagian dari pola makan sehat. Protein kedelai tidak mengandung kolesterol dan sangat baik untuk jantung. Yang perlu diperhatikan adalah frekuensi dan jumlahnya.

Beberapa panduan konsumsi aman kedelai untuk pria:

  • Batasi asupan kedelai hingga 1–2 porsi per hari.

  • Hindari suplemen kedelai atau isoflavon tanpa konsultasi dokter.

  • Pilih produk kedelai fermentasi seperti tempe atau natto yang lebih mudah dicerna.

  • Jaga keseimbangan dengan protein dari sumber hewani, kacang-kacangan lain, dan sayuran.

Baca juga: Pantangan Makanan agar Cepat Hamil, Hindari Ini untuk Meningkatkan Kesuburan

Tips Pola Makan untuk Menjaga Kesuburan Pria

Selain memantau konsumsi kedelai, Dads juga bisa menjaga kesuburan dengan menerapkan gaya hidup sehat berikut:

  • Hindari konsumsi alkohol dan merokok.

  • Jaga berat badan ideal dan rutin berolahraga.

  • Konsumsi makanan tinggi antioksidan seperti buah beri, sayur hijau, dan ikan berlemak.

  • Kurangi stres dan pastikan tidur cukup.

  • Rutin memeriksakan kesehatan reproduksi, terutama jika sedang merencanakan kehamilan bersama Moms.

Baca juga: Rekomendasi Makanan untuk Meningkatkan Kualitas Sperma

Konsumsi kedelai dalam jumlah berlebihan memang berpotensi memengaruhi kesuburan pria, terutama karena kandungan fitoestrogennya yang bisa meniru hormon estrogen. Meski masih perlu penelitian lebih lanjut, tidak ada salahnya Dads lebih bijak dalam mengatur asupan kedelai harian, cukup secukupnya dan tidak berlebihan. Dengan pola makan seimbang dan gaya hidup sehat, kesuburan pria tetap bisa terjaga dengan optimal.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi:

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Kesehatan 5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

Admin
14 Nov 2025

Keputihan adalah cairan yang diproduksi secara alami oleh kelenjar di vagina dan serviks. Fungsi utamanya adalah menjaga kesehatan dengan membersihkan sel-sel mati dan bakteri dari area vagina. Namun, perubahan pada…

Selengkapnya
Kesehatan Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Hamzah
13 Nov 2025

Konsumsi gula berlebih dapat berdampak negatif pada kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Gula dalam jumlah tinggi dapat mengganggu keseimbangan hormon, meningkatkan risiko resistensi insulin, serta berkontribusi terhadap peradangan dalam…

Selengkapnya
Kesehatan 5 Dampak Kekurangan Hormon Estrogen pada Kesehatan Wanita

5 Dampak Kekurangan Hormon Estrogen pada Kesehatan Wanita

Admin
08 Nov 2025

Kekurangan hormon estrogen bisa menimbulkan berbagai keluhan fisik dan emosional yang sering kali tidak disadari sejak awal. Baik Moms maupun Dads, penting untuk memahami bagaimana penurunan hormon ini bisa memengaruhi…

Selengkapnya