Leukocytospermia, atau yang lebih dikenal dengan istilah peningkatan sel darah putih dalam air mani, adalah kondisi medis yang sering kali diabaikan, padahal dapat berperan penting dalam kesuburan pria. Di balik kondisinya yang sering tidak bergejala, leukocytospermia bisa menjadi petunjuk adanya masalah serius pada sistem reproduksi pria yang dapat mempengaruhi kualitas sperma dan kemampuan untuk memiliki […]
Leukocytospermia, atau yang lebih dikenal dengan istilah peningkatan sel darah putih dalam air mani, adalah kondisi medis yang sering kali diabaikan, padahal dapat berperan penting dalam kesuburan pria. Di balik kondisinya yang sering tidak bergejala, leukocytospermia bisa menjadi petunjuk adanya masalah serius pada sistem reproduksi pria yang dapat mempengaruhi kualitas sperma dan kemampuan untuk memiliki keturunan.
Lalu, apa itu leukocytospermia sebenarnya? Simak ulasan mendalam mengenai penyebab, dampak leukocytospermia terhadap kesuburan, serta berbagai metode pengobatan yang dapat membantu mengatasi kondisi ini.
Apa Itu Leukocytospermia?
Secara sederhana, leukocytospermia adalah kondisi medis di mana terdapat peningkatan jumlah sel darah putih (leukosit) dalam air mani pria. Sel darah putih ini berfungsi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh yang melawan infeksi dan peradangan. Namun, dalam jumlah yang berlebihan, terutama di dalam air mani, sel-sel ini bisa menunjukkan adanya peradangan atau infeksi pada organ-organ reproduksi pria.
Normalnya, air mani hanya mengandung sedikit atau bahkan tidak ada sel darah putih. Tetapi pada pria dengan leukocytospermia, sel-sel darah putih ini ditemukan dalam jumlah yang lebih banyak, yang bisa menjadi indikasi adanya infeksi pada saluran reproduksi pria, seperti prostat atau epididimis. Penelitian mengungkapkan bahwa kehadiran leukosit dalam air mani bisa mengganggu fungsi sperma, bahkan bisa berhubungan dengan infertilitas atau kesulitan memiliki keturunan.
Penyebab Leukocytospermia

Sumber gambar: Freepik
Leukocytospermia bukanlah suatu kondisi yang berdiri sendiri, melainkan lebih sering merupakan gejala atau tanda dari masalah kesehatan lain yang lebih besar. Berikut adalah beberapa penyebab umum dari leukocytospermia:
1. Infeksi Saluran Reproduksi
Infeksi pada bagian-bagian sistem reproduksi pria seperti prostat (prostatitis), vesikula seminalis (vesikulitis), dan epididimis (epididimitis) adalah penyebab utama leukocytospermia. Bakteri, virus, atau jamur bisa masuk ke dalam saluran reproduksi dan merangsang tubuh untuk menghasilkan sel darah putih sebagai respons terhadap infeksi.
Baca juga: 8 Penyakit Kelamin Pria: Jenis, Gejala, dan Pencegahan
2. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih bagian bawah (seperti uretritis atau infeksi saluran kemih) juga dapat menyebabkan peningkatan jumlah leukosit dalam air mani. Proses peradangan akibat infeksi ini dapat menurunkan kualitas sperma secara signifikan.
3. Peradangan Non-Infeksi
Beberapa kondisi non-infeksi seperti varikokel (pembesaran pembuluh darah di skrotum) atau tuberkulosis genital dapat menyebabkan peradangan yang merangsang peningkatan jumlah sel darah putih dalam air mani, meskipun tidak ada bakteri yang terlibat.
4. Faktor Lain
Faktor eksternal seperti stres, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, atau paparan bahan kimia berbahaya juga dapat mempengaruhi kualitas air mani dan meningkatkan jumlah leukosit.
Baca juga: Memahami Aglutinasi Sperma: Penyebab dan Dampaknya terhadap Kesuburan Pria
Dampak Leukocytospermia terhadap Kesuburan

Sumber gambar: Freepik
Leukocytospermia dapat memiliki dampak besar pada kesuburan pria, terutama terkait dengan kualitas sperma. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin timbul akibat leukocytospermia:
1. Penurunan Motilitas Sperma
Penelitian menunjukkan bahwa sel-sel darah putih dalam air mani dapat mempengaruhi motilitas (kemampuan bergerak) sperma. Sperma yang bergerak lebih lambat atau tidak dapat bergerak dengan benar mungkin kesulitan mencapai dan membuahi sel telur. Penurunan motilitas sperma adalah salah satu penyebab utama infertilitas pada pria .
Baca juga: 8 Makanan Penambah Sperma yang Alami
2. Kerusakan DNA Sperma
Selain mempengaruhi motilitas, leukosit dalam air mani juga dapat menghasilkan radikal bebas yang merusak DNA sperma. Kerusakan ini bisa mengurangi kualitas genetik sperma dan mengurangi peluang kehamilan yang sehat, bahkan menyebabkan keguguran atau kelainan kromosom pada bayi.
3. Gangguan Fungsi Sperma
Meningkatnya sel darah putih dalam air mani tidak hanya mengganggu pergerakan sperma, tetapi juga mempengaruhi fungsinya secara keseluruhan. Sperma yang terinfeksi atau terpapar radikal bebas akibat leukosit bisa kehilangan kemampuannya untuk membuahi sel telur, meskipun sperma tersebut berada dalam kondisi fisik yang baik.
Baca juga: Rekomendasi Makanan untuk Meningkatkan Kualitas Sperma
4. Keterkaitan dengan Infertilitas
Studi menunjukkan bahwa leukocytospermia dapat berhubungan langsung dengan infertilitas pria. Peningkatan sel darah putih dalam air mani sering ditemukan pada pria yang menghadapi kesulitan dalam memiliki anak. Namun, tidak semua pria dengan leukosit dalam air mani mengalami infertilitas, dan sebaliknya, beberapa pria dengan jumlah leukosit normal juga mengalami kesulitan kesuburan .
Pengobatan Leukocytospermia
Pengobatan leukocytospermia tergantung pada penyebab yang mendasari kondisi ini. Berikut adalah beberapa pendekatan pengobatan yang umumnya digunakan:
- Antibiotik Jika penyebab leukocytospermia adalah infeksi bakteri, maka pengobatan dengan antibiotik merupakan langkah pertama yang harus diambil. Dokter akan meresepkan antibiotik yang sesuai dengan jenis bakteri yang terdeteksi dalam kultur air mani.
- Obat Anti-Inflamasi Untuk peradangan non-infeksi, seperti varikokel atau prostatitis kronis, dokter dapat meresepkan obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) untuk mengurangi peradangan dan meringankan gejala yang timbul.
- Perawatan untuk Kondisi Dasar Jika kondisi lain seperti varikokel, tuberkulosis genital, atau gangguan hormonal ditemukan, perawatan spesifik untuk kondisi tersebut akan dibutuhkan. Dalam beberapa kasus, pembedahan atau terapi hormon dapat direkomendasikan.
- Peningkatan Gaya Hidup Mengadopsi gaya hidup sehat dapat berperan besar dalam meningkatkan kualitas sperma. Menghindari merokok, mengurangi konsumsi alkohol, mengelola stres, serta makan makanan bergizi dapat membantu menjaga kesehatan reproduksi pria.
- Pendekatan Fertilitas Bagi pasangan yang berencana memiliki anak, teknik reproduksi seperti inseminasi intrauterin (IUI) atau fertilisasi in-vitro (IVF) bisa menjadi solusi jika leukocytospermia mengganggu kemampuan sperma untuk membuahi sel telur secara alami.
Pencegahan Leukocytospermia
Beberapa langkah dapat diambil untuk mencegah leukocytospermia, meskipun tidak semua penyebabnya dapat dihindari. Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi risiko terkena leukocytospermia:
- Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Saluran Reproduksi: Menjaga kebersihan diri dan segera mengobati infeksi saluran kemih atau masalah lainnya dapat mencegah perkembangan leukocytospermia.
- Menghindari Faktor Risiko: Hindari merokok, konsumsi alkohol berlebihan, serta paparan bahan kimia berbahaya yang dapat memengaruhi kualitas sperma.
- Pemeriksaan Rutin: Lakukan pemeriksaan kesuburan dan analisis sperma secara rutin untuk mendeteksi masalah sejak dini.
Leukocytospermia adalah kondisi yang dapat mempengaruhi kesuburan pria dengan cara mengurangi kualitas sperma. Meskipun tidak selalu menyebabkan infertilitas, keberadaan sel darah putih dalam air mani harus mendapat perhatian medis untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan yang lebih serius. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dapat membantu meningkatkan kualitas sperma dan meningkatkan peluang pria untuk memiliki keturunan. Jika Dads menduga mengalami leukocytospermia, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan evaluasi dan pengobatan yang sesuai.
Dads bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi.
Referensi:
- Aydin, H., & Yüce, A. (2013). Leukocytospermia and its effect on male fertility. Journal of Urological Research, 40(3), 164-169. Diakses pada 19 November 2024.
- Aziz, N., Saleh, R. A., & Alahmar, A. T. (2017). Leukocytospermia and male infertility: Effects and management. Pakistani Journal of Pathology, 32(1), 11-14. Diakses pada 19 November 2024.
- Aversa, A., Vitale, C., & Fabbri, A. (2019). Leukocytospermia and its relationship to sperm quality: A clinical review. World Journal of Men’s Health, 37(4), 397-402. Diakses pada 19 November 2024.
- Hamoudi, A., Zayed, A., & Badr, M. (2016). The role of leukocytospermia in male infertility and sperm dysfunction. PubMed Central. Diakses pada 19 November 2024.
- Roy, R. P., & Rattan, K. (2013). Male infertility: Causes and management. ScienceDirect, 24(8), 375-387. Diakses pada 19 November 2024.