Morula IVF

Mengenal IVM (In Vitro Maturation), Terobosan Terbaru Promil yang Nyaman dan Terjangkau

February 4, 2025

Mengenal IVM (In Vitro Maturation), Terobosan Terbaru Promil yang Nyaman dan Terjangkau

dr. Malvin Emeraldi, Sp.O.G.,Subsp.F.E.R.(K)

Artikel ini telah direview secara medis oleh
dr. Malvin Emeraldi, Sp.O.G.,Subsp.F.E.R.(K)
Button Buat Janji


Mulai dari promil inseminasi, IVF (In Vitro Fertilization), hingga terobosan IVM (In Vitro Maturation).

Apa Itu IVM?

IVM atau In Vitro Maturation adalah teknologi reproduksi berbantu yang memungkinkan pematangan sel telur dilakukan di laboratorium, bukan di dalam tubuh. Prosedur ini dilakukan dengan mengambil oosit (sel telur) yang belum matang dari ovarium, kemudian mematangkannya di laboratorium hingga siap untuk dibuahi.

IVM mulai diteliti pada 1930-an oleh Gregory Pincus yang mempelajari pematangan oosit mamalia di luar tubuh, lalu berkembang pesat penerapannya pada manusia sejak akhir 1980-an hingga awal 1990-an. Kelahiran bayi pertama melalui IVM dilaporkan oleh Cha et al terjadi di Korea Selatan pada 1991. Saat ini, teknologi IVM sudah mulai diaplikasikan oleh Morula IVF Indonesia. Meski begitu, tingkat keberhasilan IVM umumnya lebih rendah sekitar (20–35%) dibandingkan IVF konvensional (40–50%).

Estimasi harga IVM bervariasi di setiap negara dan klinik, tergantung protokol dan obat-obatan yang digunakan. Di beberapa klinik, biayanya bisa lebih rendah dibandingkan IVF karena menggunakan lebih sedikit obat stimulasi.

Perbandingan IVM dan IVF

In Vitro Maturation (IVM) dan In Vitro Fertilization (IVF) sama-sama merupakan prosedur bayi tabung, namun keduanya memiliki perbedaan penting dalam hal penggunaan hormon, risiko kesehatan, biaya, serta kenyamanan bagi pasien.

Pada IVM, rangsangan hormon ovarium hanya sedikit atau bahkan tidak digunakan sama sekali, sehingga menurunkan risiko sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS). Hal ini berbeda dengan IVF yang membutuhkan stimulasi hormon lebih intensif, sehingga risikonya lebih tinggi, terutama pada pasien dengan PCOS. Dari segi biaya, IVM biasanya lebih terjangkau karena minimnya obat hormon yang diperlukan, sedangkan IVF cenderung lebih tinggi biayanya. Selain itu, pasien yang menjalani IVM hanya membutuhkan sedikit suntikan hormon dan kunjungan medis, sehingga prosesnya menjadi lebih nyaman.

Secara umum, IVM direkomendasikan untuk pasien dengan risiko tinggi OHSS, PCOS, atau mereka yang resistensi terhadap hormon. Sementara itu, IVF lebih cocok untuk berbagai kasus infertilitas dengan ovarium responsif dan memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi, terutama pada wanita di bawah 35 tahun. Meskipun begitu, teknologi IVM terus berkembang berkat metode seperti CAPA-IVM, yang dapat meningkatkan keberhasilan pematangan sel telur, kualitas embrio, dan kehamilan klinis. Dengan berbagai inovasi dan teknologi terbaru, IVM menjadi pilihan yang menjanjikan untuk membantu mewujudkan impian memiliki buah hati.

Teknologi IVM sendiri sudah terkenal sebagai promil andalan di negara Vietnam. Dengan talenta yang dimiliki dr Malvin, sekarang pasien tak perlu jauh-jauh untuk IVM ke Vietnam karena sekarang semua layanan dan teknologi sudah bisa dilakukan di Morula Indonesia atau tepatnya di Morula IVF Jakarta.

Sebagai informasi Dr Malvin Emeraldi kini sudah resmi bergabung dengan Morula IVF Jakarta. Dr Malvin memiliki jadwal praktik:

  • Senin (16.30-19.00 WIB)
  • Rabu (16.30-19.00 WIB)
  • Sabtu (07.30-10.00 WIB)

Waktu praktik yang dimulai setelah jam pulang kantor ini menjadi solusi terbaik bagi Mom & Dads yang ingin berkonsultasi setelah pulang kerja. Hal ini sejalan dengan posititioning Morula sebagai klinik fertilitas yang akan #SelaluSiapMenemani Mom & Dads dalam setiap perjuangannya, kapan pun dan di mana pun.

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung