Semua Artikel

Menunda Kehamilan dan Risikonya pada Kesuburan

Admin
27 Mar 2020
Share Facebook Twitter WhatsApp
Menunda Kehamilan dan Risikonya pada Kesuburan

Mengapa Anda Bisa Menjadi Tidak Subur? Kehamilan memang harus direncanakan dan butuh persiapan. Pasangan yang memutuskan menikah, tidak berarti serta merta siap untuk punya anak. Banyak pasangan suami istri yang ingin menunda untuk punya anak dengan alasan ingin beradaptasi dulu dengan pasangan, menyelesaikan pendidikan, mencapai kemapanan ekonomi, baru pindah pekerjaan dan lain-lain. Menunda kehamilan diyakini […]

Mengapa Anda Bisa Menjadi Tidak Subur?

Kehamilan memang harus direncanakan dan butuh persiapan. Pasangan yang memutuskan menikah, tidak berarti serta merta siap untuk punya anak.

Banyak pasangan suami istri yang ingin menunda untuk punya anak dengan alasan ingin beradaptasi dulu dengan pasangan, menyelesaikan pendidikan, mencapai kemapanan ekonomi, baru pindah pekerjaan dan lain-lain.

Menunda kehamilan diyakini dapat berdampak pada ketidaksuburan. Benarkah? Menunda kehamilan sampai batas usia menurunnya kualitas telur (32 tahun) akan berdampak pada kesuburan. Ini karena kualitas sel telur akan terus menurun sejalan dengan bertambahnya usia.Kualitas sel yang menurun memperkecil kemungkinan terjadinya kehamilan.

Menunda kehamilan menggunakan kontrasepsi IUD mempunyai risiko kecil terjadinya infeksi pada pelvis (rongga panggul).Kurang menjaga kebersihan di daerah vagina akan memudahkan bakteri memasuki uterus dan bersarang pada alat kontrasepsi.Infeksi yang ditandai dengan ‘keputihan’ dapat masuk sampai tuba falopi dan menyumbat saluran sehingga menghambat sperma mencapai sel telur.

Sedangkan menunda kehamilan menggunakan kontrasepsi hormonal terutama depo-provera, suntik dan norplan, butuh waktu untuk mengembalikan siklus hormon pada kondisi semula, seperti sebelum menggunakan kontrasepsi ini.Pil sifatnya mencegah produksi cairan serviks yang berguna untuk melancarkan laju sperma.Depo-provera dan implan sifatnya mencegah terjadinya ovulasi dan menstruasi. Sehingga ketika penggunaan kedua jenis alat kontrasepsi ini dihentikan, kadang-kadang butuh waktu beberapa lama untuk memperoleh kembali siklus ovulasi dan menstruasi yang normal.

Diskusikan bentuk kontrasepsi yang aman dan sesuai, dengan dokter Anda.

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Masa Kehamilan Oksitosin: Hormon Cinta dan Perannya dalam Tubuh

Oksitosin: Hormon Cinta dan Perannya dalam Tubuh

Hamzah
09 Dec 2025

Oksitosin sering disebut sebagai “hormon cinta” karena perannya dalam ikatan emosional dan interaksi sosial. Namun, hormon ini memiliki fungsi lebih dari sekadar memengaruhi perasaan. Oksitosin adalah hormon penting yang membantu…

Selengkapnya
Kesehatan Simak 5 Cara Melancarkan Haid Secara Lengkap di Sini

Simak 5 Cara Melancarkan Haid Secara Lengkap di Sini

Admin
07 Dec 2025

Permasalahan seputar haid yang tidak teratur selain membuat wanita merasa tidak nyaman, hal ini juga akan menimbulkan permasalahan baru bagi kesehatan seperti halnya tubuh pegal-pegal dan lain sebagainya. Hal tersebut…

Selengkapnya
Kesehatan Kista Ovarium, Berikut Penyebab dan Cara Mencegahnya

Kista Ovarium, Berikut Penyebab dan Cara Mencegahnya

Admin
06 Dec 2025

Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terletak di dalam ovarium atau permukaannya. Sedangkan, ovarium adalah salah satu organ vital yang membantu sistem reproduksi wanita. Organ ini terletak di sisi…

Selengkapnya