Banyak Moms dan Dads yang masih ragu menggunakan alat kontrasepsi karena terpengaruh berbagai informasi yang tidak terbukti kebenarannya. Sayangnya, mitos yang beredar luas justru sering kali membuat pasangan takut memulai atau berhenti lebih awal dari program Keluarga Berencana. Padahal, kontrasepsi modern sangat aman digunakan jika disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Nah, agar tidak lagi salah kaprah, […]
Banyak Moms dan Dads yang masih ragu menggunakan alat kontrasepsi karena terpengaruh berbagai informasi yang tidak terbukti kebenarannya. Sayangnya, mitos yang beredar luas justru sering kali membuat pasangan takut memulai atau berhenti lebih awal dari program Keluarga Berencana. Padahal, kontrasepsi modern sangat aman digunakan jika disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Nah, agar tidak lagi salah kaprah, mari bahas sejumlah mitos umum seputar KB dan cari tahu apa kata medisnya.
1. Mitos KB Bisa Bikin Mandul
Ini adalah salah satu mitos yang paling menakutkan bagi Moms. Banyak yang percaya bahwa penggunaan KB, terutama jangka panjang, bisa menyebabkan kemandulan.
Faktanya: Kontrasepsi hormonal seperti pil KB atau suntik memang bisa menunda kembalinya kesuburan, tapi hanya sementara. Begitu penggunaannya dihentikan, tubuh akan kembali ke siklus normal dalam waktu beberapa minggu hingga bulan, tergantung jenis KB-nya.
Baca juga: Bisa Langsung Hamil Setelah Lepas KB, Mungkin Nggak?
2. Mitos KB Hanya Tugas Perempuan
Masih banyak Dads yang menganggap bahwa urusan KB hanya tanggung jawab perempuan.
Faktanya: Pria juga memiliki pilihan kontrasepsi, seperti kondom atau vasektomi. Keterlibatan Dads dalam program KB sangat penting demi keberhasilan dan kenyamanan bersama.
3. Mitos Pil KB Menyebabkan Kanker
Beberapa orang khawatir bahwa konsumsi pil KB dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko kanker.
Faktanya: Studi menunjukkan bahwa pil KB justru dapat menurunkan risiko kanker ovarium dan endometrium. Meski ada sedikit peningkatan risiko kanker payudara, manfaat keseluruhan pil KB tetap lebih besar jika digunakan sesuai saran dokter.
4. Mitos Tidak Bisa Hamil Saat Menyusui, Jadi Tak Perlu KB

Sumber gambar: iStock
Banyak Moms menyangka menyusui bisa jadi KB alami karena tidak mengalami menstruasi.
Faktanya: Meski menyusui bisa menekan ovulasi, kehamilan tetap bisa terjadi, terutama jika sudah tidak menyusui secara eksklusif atau bayi sudah berusia lebih dari 6 bulan. KB tetap dibutuhkan jika ingin menunda kehamilan.
Baca juga: Jenis-Jenis KB yang Aman dan Efektif untuk Mendukung Kesehatan Reproduksi
5. Mitos IUD Bisa Bergerak dan Hilang di Dalam Tubuh
Sebagian Moms merasa takut menggunakan IUD karena katanya bisa “berpindah tempat” atau “tersangkut” di organ lain.
Faktanya: IUD yang dipasang oleh tenaga kesehatan profesional sangat kecil kemungkinannya untuk berpindah tempat. Kasus IUD bergeser sangat jarang dan biasanya terjadi karena kesalahan pemasangan atau kontraksi rahim yang ekstrem.
6. Mitos KB Harus Dihentikan Setelah Beberapa Tahun
Ada keyakinan bahwa KB tidak boleh digunakan dalam waktu lama karena bisa menumpuk “racun” di tubuh.
Faktanya: Tidak ada batas waktu maksimal yang ditetapkan untuk menggunakan KB hormonal. Penggunaannya bisa berlangsung selama bertahun-tahun, selama tidak ada kontraindikasi medis.
Baca juga: 6 Cara KB Alami yang Efektif untuk Mencegah Kehamilan
7. Mitos Kondom Selalu Gagal Mencegah Kehamilan
Beberapa Dads merasa ragu menggunakan kondom karena dianggap kurang efektif.
Faktanya: Jika digunakan dengan benar, efektivitas kondom mencapai 98%. Namun, kesalahan penggunaan seperti membuka bungkus dengan benda tajam atau tidak mengganti saat ejakulasi, bisa menurunkan tingkat keberhasilannya.
8. Mitos KB Menambah Berat Badan Secara Signifikan
Banyak Moms takut berat badan akan naik setelah menggunakan KB hormonal.
Faktanya: Beberapa jenis KB memang dapat menyebabkan retensi cairan, tetapi efeknya ringan dan biasanya bersifat sementara. Tidak semua orang mengalami peningkatan berat badan. Setiap tubuh merespons hormon dengan cara berbeda.
Baca juga: Jangan Lakukan Ini Setelah Pasang KB Implan
9. Mitos KB Alami Lebih Aman daripada KB Modern

Sumber gambar: iStock
KB alami seperti menghitung masa subur atau metode senggama terputus sering dianggap lebih aman karena tidak melibatkan obat atau alat.
Faktanya: Metode alami memiliki tingkat kegagalan yang jauh lebih tinggi dibandingkan KB modern. Butuh disiplin dan pemahaman tinggi untuk menjalankannya secara efektif.
10. Mitos KB Cuma untuk Cegah Kehamilan
Banyak yang berpikir bahwa kontrasepsi hanya untuk menghindari kehamilan.
Faktanya: Beberapa jenis KB seperti pil kombinasi juga digunakan untuk mengatur siklus haid, mengurangi nyeri menstruasi, mengatasi jerawat, dan mencegah anemia. Jadi, manfaatnya lebih luas dari sekadar mencegah kehamilan.
Banyak mitos seputar KB yang masih dipercaya sampai sekarang, padahal faktanya sangat berbeda. Edukasi yang benar bisa membantu Moms dan Dads memilih metode kontrasepsi yang paling cocok dan aman. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan agar program KB berjalan lancar dan sesuai kebutuhan keluarga.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Healthline. “Common Birth Control Myths”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- Cleveland Clinic. “Birth Control Myths”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- Medical News Today. “Birth Control Myths”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.