Artikel ini telah direview secara medis oleh
dr. Ivander R. Utama, F.MAS, SpOG, M.Sc
Nyeri saat buang air kecil atau dysuria adalah masalah yang sering dialami oleh banyak orang, baik pria maupun wanita. Sensasi nyeri, terbakar, atau tidak nyaman saat buang air kecil dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab, gejala, dan cara mengatasi nyeri saat buang air kecil dengan informasi yang diambil dari sumber-sumber terpercaya.
Apa Itu Dysuria?
Dysuria adalah istilah medis yang menggambarkan nyeri atau ketidaknyamanan saat buang air kecil. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi saluran kemih (ISK) hingga masalah yang lebih serius seperti batu ginjal atau gangguan prostat. Menurut WebMD, nyeri saat buang air kecil sering kali disertai dengan gejala lain seperti frekuensi buang air kecil yang meningkat, urgensi untuk buang air kecil, atau bahkan darah dalam urine.

Penyebab Nyeri Saat Buang air kecil
1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi saluran kemih adalah salah satu penyebab paling umum dari dysuria. ISK dapat terjadi ketika bakteri masuk ke dalam saluran kemih, menyebabkan peradangan dan iritasi. Gejala yang biasanya muncul meliputi nyeri saat buang air kecil, frekuensi buang air kecil yang meningkat, dan nyeri di bagian bawah perut.
2. Infeksi Jamur
Infeksi jamur, seperti candidiasis, juga dapat menyebabkan nyeri saat buang air kecil. Wanita lebih rentan terhadap infeksi ini, dan gejala sering kali disertai dengan gatal atau rasa terbakar di area genital.
Baca juga: Vaginosis Bakterialis: Memahami dan Mengatasi Masalah Kesehatan Intim Wanita
3. Batu Ginjal atau Batu Saluran Kemih
Batu ginjal atau batu saluran kemih dapat menghalangi aliran urine, menyebabkan nyeri yang tajam saat buang air kecil. Menurut Medical News Today, gejala lainnya mungkin termasuk nyeri di punggung atau samping, mual, dan muntah.
4. Radang Prostat
Pada pria, radang prostat atau prostatitis dapat menyebabkan nyeri saat buang air kecil. Selain nyeri, pria juga dapat mengalami kesulitan dalam memulai atau menghentikan aliran urine.
5. Iritasi atau Cedera
Iritasi dari produk kebersihan, penggunaan alat kontrasepsi, atau cedera pada area genital dapat menyebabkan nyeri saat buang air kecil. Selain itu, prosedur medis seperti kateterisasi juga dapat menimbulkan iritasi.

Gejala yang Menyertai
Ketika seseorang mengalami nyeri saat buang air kecil (dysuria), gejala lain sering kali menyertai yang dapat memberikan petunjuk tentang penyebab mendasarinya. Berikut adalah beberapa gejala yang umum muncul:
1. Frekuensi Buang Air Kecil yang Meningkat
Orang yang mengalami dysuria sering merasakan dorongan untuk buang air kecil lebih sering dari biasanya. Ini mungkin terjadi karena iritasi pada kandung kemih atau saluran kemih, yang membuat otot-otot kandung kemih berkontraksi lebih cepat. Meningkatnya frekuensi ini dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman dan terganggu dalam aktivitas sehari-hari.
2. Urgensi untuk Buang Air Kecil
Urgensi adalah perasaan mendesak yang sulit ditahan saat ingin buang air kecil. Kondisi ini bisa sangat mengganggu, dan terkadang tidak ada banyak urine yang dikeluarkan meskipun perasaan ingin buang air kecil sangat kuat. Ini bisa disebabkan oleh infeksi atau peradangan yang memengaruhi bagaimana sistem kemih berfungsi.
3, Urine yang Keruh atau Berdarah
Perubahan dalam penampilan urine, seperti keruh atau adanya darah, adalah tanda penting yang tidak boleh diabaikan. Urine keruh bisa menandakan adanya infeksi atau penumpukan sel-sel inflamasi, sementara darah dalam urine (hematuria) sering kali mengindikasikan masalah yang lebih serius, seperti infeksi saluran kemih, batu ginjal, atau bahkan kondisi yang lebih serius seperti kanker.
4. Rasa Terbakar atau Nyeri di Area Panggul
Sensasi terbakar atau nyeri di area panggul bisa menjadi indikasi adanya peradangan atau iritasi di sekitar kandung kemih atau organ genital. Rasa sakit ini bisa bersifat lokal atau menyebar, tergantung pada tingkat keparahan dan penyebab yang mendasarinya.
5. Demam atau Menggigil (Jika Disebabkan oleh Infeksi)
Gejala sistemik seperti demam dan menggigil biasanya menunjukkan bahwa infeksi telah menyebar atau menjadi lebih serius. Ini sering kali terjadi dalam kasus infeksi saluran kemih yang tidak diobati, di mana bakteri dapat masuk ke dalam aliran darah atau ginjal, menyebabkan infeksi yang lebih parah.

Diagnosis dan Pengobatan Nyeri Saat Buang Air Kecil
Untuk menentukan penyebab dysuria, dokter akan melakukan beberapa langkah diagnostik, termasuk:
- Anamnesis: Mengumpulkan riwayat medis lengkap, termasuk gejala yang dialami, frekuensi buang air kecil, riwayat infeksi sebelumnya, dan faktor risiko lainnya.
- Pemeriksaan Fisik: Dokter mungkin melakukan pemeriksaan fisik untuk mengecek adanya tanda-tanda infeksi atau masalah lainnya di area perut dan genital.
- Tes Laboratorium: Analisis urine merupakan tes utama yang dilakukan. Hasil urine dapat memberikan informasi tentang adanya infeksi, darah, atau zat lain yang tidak normal. Tes tambahan seperti kultur urine mungkin diperlukan untuk menentukan jenis bakteri penyebab infeksi.
Pengobatan dysuria sangat bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika infeksi saluran kemih terdiagnosis, antibiotik biasanya akan diresepkan untuk membasmi infeksi. Dalam kasus infeksi jamur, obat antijamur yang sesuai akan diberikan. Selain itu, penting untuk:
- Minum Banyak Cairan: Menjaga hidrasi sangat penting untuk membantu membersihkan saluran kemih dari bakteri dan mencegah dehidrasi. Minum air putih yang cukup juga membantu mengencerkan urine, sehingga mengurangi iritasi saat buang air kecil.
- Menghindari Iritasi: Menghindari produk pembersih yang keras, seperti sabun atau deodoran dengan bahan kimia agresif, sangat dianjurkan untuk mengurangi risiko iritasi lebih lanjut di area genital.
Baca juga: 8 Penyakit Kelamin Pria: Jenis, Gejala, dan Pencegahan
Pencegahan
Pencegahan nyeri saat buang air kecil sangat penting untuk menjaga kesehatan saluran kemih. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Menjaga Kebersihan Area Genital
Menjaga kebersihan area genital dengan mencuci menggunakan air bersih dan sabun yang lembut dapat mengurangi risiko infeksi. Disarankan untuk mengeringkan area tersebut dengan lembut dan tidak menggunakan produk yang dapat menyebabkan iritasi.
2. Minum Cukup Cairan
Mengonsumsi air yang cukup setiap hari dapat membantu membersihkan saluran kemih dari bakteri. Sebaiknya, upayakan untuk minum minimal 8 gelas air sehari, atau lebih jika Anda aktif atau tinggal di iklim panas.
3. Menghindari Produk Pembersih yang Keras
Sebisa mungkin, hindari menggunakan produk pembersih yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras di area genital. Pilih produk yang dirancang khusus untuk area sensitif dan tidak mengandung bahan iritatif.
4. Buang Air Kecil Setelah Berhubungan Seksual
Mengosongkan kandung kemih setelah berhubungan seksual dapat membantu mengurangi risiko infeksi saluran kemih. Ini membantu membersihkan bakteri yang mungkin masuk ke dalam saluran kemih selama aktivitas seksual.
Baca juga: Memahami Trichomoniasis: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Jika nyeri saat buang air kecil disertai dengan gejala serius seperti demam tinggi, nyeri punggung yang hebat, atau darah dalam urine, segera konsultasikan ke dokter. Penanganan yang cepat sangat penting untuk menghindari komplikasi lebih lanjut.
Nyeri saat buang air kecil adalah kondisi yang umum namun tidak boleh diabaikan. Dengan memahami penyebab dan gejala dysuria, serta cara pengobatannya, Anda dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan saluran kemih. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami gejala ini, agar mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan ataupun masalah infertilitas, Anda bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis kandungan yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi.
Referensi:
- WebMD. (n.d.). Dysuria: Causes, Symptoms, and Treatments. Diakses pada 24 Oktober 2024.
- Healthline. (n.d.). Painful Urination: Causes and Treatments. Diakses pada 24 Oktober 2024.
- Medical News Today. (2018). What Causes Painful Urination? Diakses pada 24 Oktober 2024.
- American Academy of Family Physicians. (1998). Dysuria. American Family Physician, 57(8), 2169-2176. Diakses pada 24 Oktober 2024.