Menjadi seorang ibu tentu adalah perjalanan yang luar biasa, penuh dengan tantangan dan kebahagiaan. Salah satu hal yang paling diharapkan oleh banyak ibu adalah dapat memberikan ASI (Air Susu Ibu) yang cukup untuk bayi. Namun, tidak jarang ada momen ketika Moms merasa bahwa ASI yang diproduksi terasa sedikit atau tidak mencukupi kebutuhan bayi. Jangan khawatir, Moms! ASI sedikit adalah masalah yang umum terjadi dan dapat diatasi dengan berbagai cara.
Apa Itu ASI Sedikit?
Sebelum kita masuk ke cara mengatasinya, Moms perlu memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan “ASI sedikit”. ASI sedikit adalah kondisi di mana jumlah air susu ibu tidak mencukupi kebutuhan bayi. Padahal, ASI adalah makanan terbaik yang dapat diberikan pada bayi, mengandung berbagai nutrisi penting dan antibodi yang sangat diperlukan untuk tumbuh kembang bayi.
Bayi yang baru lahir umumnya menyusui sekitar 8-12 kali dalam 24 jam. Bayi Anda mungkin terlihat rewel atau sering menangis, yang bisa menjadi tanda bahwa mereka merasa lapar atau tidak cukup mendapatkan ASI. Meskipun demikian, Moms jangan langsung panik. Terkadang, masalah ini hanya bersifat sementara dan dapat diatasi dengan pendekatan yang tepat.
Baca juga: Fungsi Hormon Prolaktin dan Gangguan Kesehatan yang Berkaitan Dengannya
Penyebab ASI Sedikit
ASI sedikit bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi. Beberapa faktor utama yang dapat memengaruhi produksi ASI antara lain:
1. Kelelahan dan Stres
Moms, stres dapat menjadi musuh utama dalam perjalanan menyusui. Ketika Anda merasa cemas, khawatir, atau tertekan, tubuh akan memproduksi hormon kortisol yang dapat menghambat sekresi prolaktin, hormon yang bertanggung jawab untuk produksi ASI. Stres yang berkepanjangan bisa mengurangi produksi ASI secara signifikan. Selain itu, kelelahan juga dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menghasilkan ASI yang cukup.
2. Posisi dan Frekuensi Menyusui yang Tidak Tepat
Posisi menyusui yang salah atau bayi yang tidak menyusu dengan benar dapat mengurangi efektivitas penyusuan, yang akhirnya menghambat produksi ASI. Jika bayi tidak dapat menghisap ASI dengan baik, maka rangsangan pada payudara juga berkurang, yang menyebabkan tubuh Moms tidak mendapat sinyal untuk memproduksi lebih banyak ASI.
3. Kurang Makan atau Dehidrasi
Moms, tubuh Anda membutuhkan lebih banyak kalori dan cairan untuk memproduksi ASI. Jika asupan makanan dan cairan Anda tidak cukup, produksi ASI dapat terganggu. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan tertentu, seperti sayuran hijau, oatmeal, dan kacang-kacangan, dapat merangsang produksi ASI. Maka dari itu, pastikan untuk makan dengan seimbang dan cukup cairan setiap hari agar tubuh Moms tetap bugar dan dapat memproduksi ASI dengan optimal.
4. Kondisi Kesehatan atau Pengobatan
Beberapa masalah medis atau penggunaan obat-obatan tertentu dapat memengaruhi produksi ASI. Penyakit seperti hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid), sindrom ovarium polikistik (PCOS), atau diabetes dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi ASI yang cukup. Selain itu, obat-obatan seperti kontrasepsi atau obat penurun tekanan darah tertentu juga bisa berpengaruh terhadap produksi ASI. Jika Moms merasa ASI Anda berkurang drastis, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan tidak ada kondisi medis yang mempengaruhi produksi ASI.

Cara Mengatasi ASI Sedikit
Moms, meskipun masalah ASI sedikit bisa membuat cemas, ada berbagai cara yang dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Moms lakukan:
1. Sering Menyusui atau Memompa
Menyusui lebih sering adalah cara terbaik untuk meningkatkan produksi ASI. Setiap kali bayi menyusu, tubuh Moms akan merespons dengan menghasilkan lebih banyak ASI. Idealnya, bayi harus menyusu 8-12 kali dalam 24 jam. Jika bayi tidur lebih lama atau tidak menyusu cukup sering, cobalah memompa ASI setelah menyusui atau di antara sesi menyusui untuk merangsang payudara agar lebih banyak memproduksi ASI.
Selain itu, perhatikan tanda-tanda bayi yang lapar. Jangan tunggu bayi menangis terlebih dahulu, karena bayi yang sudah rewel biasanya sudah terlambat merasa lapar. Menyusui pada tanda awal lapar bisa membantu menjaga produksi ASI tetap lancar.
2. Posisi Menyusui yang Tepat
Posisi menyusui yang benar sangat penting agar bayi dapat menghisap ASI dengan efektif. Beberapa posisi menyusui yang dapat dicoba adalah posisi cradle hold (memeluk bayi di dada), football hold (memegang bayi di sisi tubuh dengan kepala menghadap ke payudara), dan sideline position (menyusui dengan bayi berbaring di samping ibu). Setiap bayi mungkin lebih nyaman dengan posisi tertentu, jadi penting untuk mencoba beberapa posisi dan mencari yang paling efektif.
Juga, pastikan bayi menyusu dengan baik. Periksa apakah mulut bayi terbuka lebar dan bibirnya terjepit di sekitar areola (bukan hanya puting) agar bayi bisa menghisap ASI dengan maksimal.
3. Makan Sehat dan Terhidrasi dengan Baik
Pastikan Moms makan makanan bergizi dan cukup cairan. Beberapa makanan seperti daun katuk, oatmeal, dan kacang hijau dikenal dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Selain itu, pastikan Moms mengonsumsi makanan yang kaya akan protein, sayuran hijau, dan biji-bijian yang kaya nutrisi untuk tubuh dan bayi.
Jangan lupa untuk tetap terhidrasi dengan minum air putih yang cukup. Mengonsumsi cairan seperti air kelapa atau jus segar juga bisa membantu tubuh dalam produksi ASI.
4. Mengurangi Stres
Cobalah teknik relaksasi untuk mengurangi stres, seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam. Moms juga bisa meminta bantuan dari pasangan, keluarga, atau teman untuk membantu dalam merawat bayi sehingga Moms bisa beristirahat sejenak. Dukungan emosional yang baik dapat membantu Moms merasa lebih rileks, yang akhirnya berdampak positif pada produksi ASI.
5. Konsultasi dengan Konselor Laktasi
Jika Moms merasa ASI masih sedikit meskipun sudah mencoba berbagai cara, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan konselor laktasi atau dokter. Konselor laktasi dapat memberikan saran praktis tentang cara memperbaiki teknik menyusui dan memberikan dukungan tambahan untuk meningkatkan produksi ASI.

Peran Dukungan dalam Peningkatan Produksi ASI
Dukungan sosial yang baik dari pasangan, keluarga, atau teman juga sangat berperan dalam meningkatkan produksi ASI. Menurut sebuah studi, Moms yang mendapat dukungan dari orang terdekat lebih cenderung memiliki kesuksesan dalam menyusui dan produksi ASI yang lebih lancar (Healthline, 2022). Moms, jika Anda merasa lelah atau cemas, berbicara dengan orang yang mendukung bisa membantu mengurangi tekanan dan stres.
Apa yang Harus Dilakukan Jika ASI Tidak Cukup?
Jika setelah mencoba berbagai cara ASI tetap tidak cukup, Moms tidak perlu merasa bersalah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, namun jika produksi ASI terbatas, susu formula bisa menjadi pilihan pelengkap. Yang terpenting adalah Moms memberikan yang terbaik untuk bayi, baik itu dengan ASI, susu formula, atau keduanya.
Baca juga: Rekomendasi Makanan Pelancar ASI untuk Ibu Menyusui
Moms, masalah ASI sedikit adalah hal yang normal dan bisa diatasi dengan berbagai cara. Dari sering menyusui, memastikan posisi yang tepat, menjaga pola makan yang sehat, hingga mengurangi stres—semua langkah ini dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau konselor laktasi jika Moms merasa kesulitan. Yang terpenting adalah menjaga kesehatan diri sendiri dan bayi agar perjalanan menyusui tetap menyenangkan dan bermanfaat.
Untuk Moms yang masih dalam program kehamilan ataupun tengah mengalami permasalahan infertilitas, Moms bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Moms dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi.
Referensi:
- Healthline. (2022). No Breast Milk After Delivery: What to Do. Diakses pada 18 Desember 2024.
- International Breastfeeding Journal. (2022). Breastfeeding and Low Milk Supply: Understanding the Causes and Solutions. Diakses pada 18 Desember 2024.
- Healthy Children. (2023). Low Breast Milk Supply: How to Increase Milk Production. Diakses pada 18 Desember 2024.