Ereksi yang tidak sepenuhnya keras bisa menjadi pengalaman yang membingungkan dan mengkhawatirkan bagi sebagian Dads. Meski penis tampak mengalami ereksi, kekerasannya tidak cukup untuk melakukan hubungan seksual atau bahkan bertahan lama. Fenomena ini bisa menjadi pertanda awal dari disfungsi ereksi, gangguan aliran darah, atau masalah psikologis yang memengaruhi fungsi seksual. Mengetahui apa saja penyebab dari […]
Ereksi yang tidak sepenuhnya keras bisa menjadi pengalaman yang membingungkan dan mengkhawatirkan bagi sebagian Dads. Meski penis tampak mengalami ereksi, kekerasannya tidak cukup untuk melakukan hubungan seksual atau bahkan bertahan lama. Fenomena ini bisa menjadi pertanda awal dari disfungsi ereksi, gangguan aliran darah, atau masalah psikologis yang memengaruhi fungsi seksual.
Mengetahui apa saja penyebab dari kondisi ini bisa membantu Dads mengambil langkah yang tepat sebelum kondisi berkembang menjadi lebih serius. Yuk, bahas tuntas dan alami penyebab serta solusinya di bawah ini.
Apa Itu Ereksi Tidak Keras?
Dalam istilah medis, kondisi ini termasuk ke dalam disfungsi ereksi ringan, yaitu ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup keras untuk penetrasi. Meski ada respons ereksi, penis terasa “setengah keras” atau kehilangan kekuatan di tengah jalan.
Baca juga: Apa Itu Disfungsi Ereksi? Simak Penjelasan Berikut!
Penyebab Ereksi Tapi Tidak Keras

Sumber gambar: iStock
1. Gangguan Aliran Darah
Salah satu penyebab utama dari ereksi yang tidak maksimal adalah aliran darah yang tidak mencukupi ke penis. Hal ini bisa disebabkan oleh:
-
Aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah)
-
Tekanan darah tinggi
-
Kolesterol tinggi
-
Diabetes
Tanpa aliran darah yang optimal, penis sulit mencapai kekerasan penuh.
2. Masalah Hormon
Testosteron adalah hormon kunci dalam fungsi seksual pria. Ketika kadar testosteron terlalu rendah, dorongan seksual bisa menurun dan kemampuan ereksi ikut terganggu.
Beberapa penyebab rendahnya testosteron:
-
Usia lanjut
-
Obesitas
-
Masalah pada kelenjar pituitari atau testis
Baca juga: 4 Olahraga Meningkatkan Hormon Testosteron
3. Faktor Psikologis
Stres, kecemasan, rasa bersalah, atau bahkan hubungan yang tidak harmonis dapat menghambat respon ereksi. Otak adalah organ seksual utama, jika mental terganggu, sinyal ke tubuh pun ikut terhambat.
4. Efek Samping Obat
Obat untuk tekanan darah tinggi, antidepresan, obat penenang, atau antihistamin dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mempertahankan ereksi secara penuh. Dads yang sedang mengonsumsi obat apa pun sebaiknya berdiskusi dengan dokter jika mengalami masalah ini.
Baca juga: Efek Samping Penggunaan Obat Kuat, Waspadai Risikonya!
5. Kebiasaan Hidup Tidak Sehat
Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, serta kurang olahraga bisa merusak pembuluh darah dan sistem saraf yang dibutuhkan untuk ereksi kuat dan stabil.
6. Penyakit Kronis
Beberapa penyakit sistemik seperti:
-
Penyakit jantung
-
Gagal ginjal
-
Sklerosis multipel
-
Penyakit Parkinson
dapat secara langsung atau tidak langsung mengganggu respon ereksi pria.
Baca juga: Kenapa Penis Ereksi Tanpa Rangsangan?
7. Cedera Saraf atau Tulang Belakang
Trauma fisik yang merusak saraf di sekitar area panggul atau tulang belakang juga bisa menyebabkan ereksi tidak optimal karena terganggunya sinyal dari otak ke penis.
Cara Mengatasi Ereksi Tidak Keras

Sumber gambar: iStock
1. Periksa Kesehatan Secara Umum
Tes gula darah, kolesterol, dan tekanan darah bisa membantu mendeteksi apakah ada masalah metabolik yang memengaruhi ereksi.
2. Terapkan Gaya Hidup Sehat
-
Berhenti merokok
-
Kurangi konsumsi alkohol
-
Olahraga secara teratur
-
Kelola stres dengan teknik relaksasi atau konseling
Baca juga: 6 Olahraga yang Baik Dilakukan untuk Program Hamil Anda
3. Terapi Hormonal
Jika testosteron terbukti rendah, dokter bisa menyarankan terapi pengganti hormon (TRT) sesuai kondisi masing-masing.
4. Konseling Psikologis
Terapi seksual atau psikoterapi bisa sangat membantu jika penyebabnya adalah stres atau trauma emosional.
Baca juga: Stress dan Gangguan Kesuburan: Apa yang Perlu Moms dan Dads Ketahui?
5. Pengobatan Medis
Obat oral seperti sildenafil (Viagra) atau tadalafil bisa membantu memperkuat ereksi, tetapi harus digunakan sesuai anjuran dokter.
Apakah Bisa Disembuhkan?
Sebagian besar kasus disfungsi ereksi ringan, termasuk ereksi yang tidak keras dapat ditangani dengan efektif jika diketahui penyebab utamanya. Kuncinya adalah tidak menunda pemeriksaan dan berani terbuka mengenai kondisi ini.
Penis yang mengalami ereksi tapi tidak cukup keras bisa menjadi pertanda awal adanya gangguan aliran darah, hormon, atau faktor psikologis yang memengaruhi fungsi seksual. Kondisi ini bukan sesuatu yang harus Dads sembunyikan, karena dengan pemeriksaan dan perawatan yang tepat, sebagian besar kasus dapat membaik. Menjaga kesehatan fisik dan mental, serta tidak ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis, adalah langkah awal untuk kembali menikmati kehidupan seksual yang sehat dan bahagia.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Mayo Clinic. “Erectile dysfunction – Symptoms and causes”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- NHS. “Erection problems (impotence)”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.
- Cleveland Clinic. “Erectile Dysfunction (ED)”. Tanggal Akses 19 Juni 2025.