Tahukah Anda bahwa ada vitamin yang dilarang untuk ibu hamil? Seperti yang kita ketahui, ibu hamil membutuhkan lebih banyak asupan nutrisi untuk menjaga kesehatan janinnya. Salah satu asupan yang paling dibutuhkan adalah vitamin. Meski sangat dibutuhkan, konsumsi vitamin tidak boleh sembarangan. Ada vitamin yang dilarang untuk ibu hamil apabila dikonsumsi secara berlebihan. Kelebihan vitamin dapat […]
Tahukah Anda bahwa ada vitamin yang dilarang untuk ibu hamil? Seperti yang kita ketahui, ibu hamil membutuhkan lebih banyak asupan nutrisi untuk menjaga kesehatan janinnya. Salah satu asupan yang paling dibutuhkan adalah vitamin. Meski sangat dibutuhkan, konsumsi vitamin tidak boleh sembarangan.
Ada vitamin yang dilarang untuk ibu hamil apabila dikonsumsi secara berlebihan. Kelebihan vitamin dapat membahayakan kesehatan ibu dan janinnya. Ibu hamil seringkali keliru dan menganggap vitamin bebas dikonsumsi tanpa aturan dokter. Faktanya, ibu hamil perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi vitamin.
Vitamin yang Dilarang untuk Ibu Hamil
Berikut daftar vitamin yang dilarang untuk dikonsumsi secara berlebihan.
1. Vitamin A

Vitamin A dapat bermanfaat untuk menjaga sistem imunitas dan kesehatan penglihatan. Sayangnya, mengonsumsi vitamin A dalam jumlah yang terlalu banyak akan membuat kesehatan ibu terancam. Pasalnya, vitamin A yang masuk ke dalam tubuh selanjutnya akan disimpan di dalam organ hati.
Jika hal ini terjadi, vitamin A bisa berubah menjadi racun yang membahayakan kesehatan hati. Tidak hanya itu saja, overdosis vitamin A dapat meningkatkan risiko bayi lahir dalam keadaan cacat.
2. Vitamin B6
Mengonsumsi vitamin B6 dapat membantu meringankan keluhan morning sickness, mendukung perkembangan otak dan sistem saraf bayi sejak masih dalam kandungan. Sama halnya dengan vitamin A, vitamin B6 dilarang dikonsumsi dalam jumlah berlebih karena berisiko memicu gangguan saraf pada ibu hamil.
3. Vitamin E

Vitamin E berperan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh dan membentuk gen. Sayangnya, terlalu banyak mengkonsumsi vitamin E dapat memberikan dampak negatif seperti sakit perut hingga mengalami pecah ketuban dini. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa mengkonsumsi vitamin E terbukti tidak memberikan dampak positif baik bagi ibu maupun janinnya.
4. Vitamin B9
Vitamin B9 atau asam folat memiliki peran penting dalam melindungi bayi dan meminimalisir resiko kecacatan. Sayangnya, mengkonsumsi asam folat dalam jumlah yang terlalu banyak akan membuat ibu hamil lebih berisiko terserang gangguan saraf. Selain itu, kelebihan vitamin B9 atau asam folat dapat memicu autisme pada anak. Kecacatan ini bisa terjadi pada saat bayi baru lahir atau berkembang.
5. Vitamin C

Vitamin satu ini seakan menjadi primadona dan paling banyak diperbincangkan. Ibu hamil membutuhkan asupan vitamin C yang cukup untuk membuat sistem kekebalan tubuhnya tetap terjaga sehingga janin tidak akan melemah dan mudah terserang penyakit. Meski memiliki manfaat yang baik untuk tubuh, mengonsumsi vitamin C yang terlalu banyak dapat memberikan dampak buruk bagi ibu dan janinnya.
Bagi ibu hamil yang masih berusia 18 tahun, dosis vitamin C yang disarankan hanya sebanyak 80 mg perhari. Sedangkan ibu hamil yang sudah berusia 19 tahun dianjurkan mengonsumsi vitamin C sebanyak 85 mg per hari. Jika mengkonsumsi lebih dari yang disarankan, efek samping yang ditimbulkan cukup parah seperti sakit kepala, insomnia, dada terasa panas, risiko terbentuknya batu di ginjal, dan berbagai masalah pencernaan seperti mual, diare, dan kram perut.
Konsumsi vitamin harian harus selalu dipantau dengan baik. Sebelum mengonsumsi vitamin, hendaknya ibu hamil melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Hal ini dilakukan guna menghindari adanya gangguan atau masalah di kemudian hari. Pasalnya, ibu hamil tidak boleh menerima asupan makanan yang sembarangan. Sembrono dalam mengkonsumsi vitamin dapat berakibat fatal bagi ibu hamil.
Demikianlah lima vitamin yang dilarang untuk ibu hamil jika dikonsumsi dalam jumlah yang terlalu banyak. Vitamin memang baik untuk dikonsumsi sehari-hari, namun harus pada batas wajar yang dianjurkan untuk menghindari hal-hal negatif di kemudian hari.