Topik seputar kualitas sperma sering menjadi perhatian utama saat pasangan merencanakan kehamilan. Salah satu pertanyaan yang cukup sering muncul dari Dads adalah: apakah kualitas sperma saat ejakulasi kedua dalam waktu berdekatan menurun? Pemahaman tentang regenerasi sperma dan perubahan konsistensinya sangat penting bagi Moms dan Dads dalam memahami peluang kehamilan secara realistis. Sperma dan Proses Regenerasinya […]
Topik seputar kualitas sperma sering menjadi perhatian utama saat pasangan merencanakan kehamilan. Salah satu pertanyaan yang cukup sering muncul dari Dads adalah: apakah kualitas sperma saat ejakulasi kedua dalam waktu berdekatan menurun? Pemahaman tentang regenerasi sperma dan perubahan konsistensinya sangat penting bagi Moms dan Dads dalam memahami peluang kehamilan secara realistis.
Sperma dan Proses Regenerasinya
Tubuh pria memproduksi jutaan sperma setiap hari, namun proses pematangannya membutuhkan waktu sekitar 64 hingga 74 hari. Sperma yang matang disimpan di epididimis sebelum dikeluarkan saat ejakulasi.
Setelah ejakulasi pertama, tubuh butuh waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk memulihkan volume dan kualitas optimal dari air mani. Namun, jika ejakulasi kedua terjadi dalam waktu dekat, seperti 30 menit hingga 1 jam setelah yang pertama, kualitas sperma biasanya akan mengalami perubahan.
Apa yang Terjadi Saat Ejakulasi Kedua?

Sumber gambar: Freepik
Saat pria mengalami ejakulasi dua kali dalam waktu singkat, terjadi beberapa penurunan dalam parameter sperma:
1. Volume Air Mani Berkurang
Penurunan volume ini bukan hanya soal jumlah, tetapi juga berdampak pada transportasi sperma dalam sistem reproduksi. Cairan mani yang cukup sangat penting untuk melindungi dan membantu pergerakan sperma menuju sel telur.
Oleh karena itu, saat volumenya menurun, peluang sperma untuk bertahan hidup dan mencapai tujuan pun ikut berkurang.
Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Jumlah Sperma yang Efektif
2. Konsentrasi Sperma Menurun
Setelah ejakulasi pertama, jumlah sperma per mililiter biasanya lebih rendah karena tubuh belum memproduksi sperma baru dalam waktu singkat. Ini menyebabkan penurunan konsentrasi pada ejakulasi kedua, meskipun beberapa sperma tetap ada.
Meski begitu, sperma yang tersisa belum tentu tidak subur. Hanya saja, jika Moms dan Dads sedang merencanakan kehamilan, kualitas ejakulasi pertama tentu lebih direkomendasikan karena membawa sperma dalam jumlah dan konsentrasi yang lebih optimal.
3. Motilitas Sperma Turun
Motilitas atau kemampuan gerak sperma juga mengalami penurunan pada ejakulasi kedua. Sperma cenderung bergerak lebih lambat dan tidak seaktif sebelumnya, yang mengurangi kemampuannya untuk mencapai dan membuahi sel telur.
Motilitas yang rendah bisa memengaruhi kesuburan secara langsung. Meskipun jumlah sperma tidak nol, jika mereka tidak mampu berenang dengan efisien, kemungkinan terjadinya pembuahan pun akan menurun. Inilah alasan mengapa jeda waktu antar ejakulasi disarankan jika sedang dalam program hamil.
4. Morfologi Bisa Stabil
Berbeda dengan volume dan motilitas, morfologi atau bentuk sperma biasanya tetap stabil antara ejakulasi pertama dan kedua. Namun, meskipun bentuk sperma tidak berubah, efisiensi pembuahan tetap lebih rendah pada ejakulasi kedua akibat jumlah dan gerakan sperma yang menurun.
Jadi, walaupun secara klinis ejakulasi kedua masih mengandung sperma yang layak, peluang keberhasilannya lebih kecil. Bagi pasangan yang ingin meningkatkan kemungkinan kehamilan, sebaiknya memfokuskan hubungan intim saat sperma berada pada kualitas terbaiknya, yaitu pada ejakulasi pertama setelah masa jeda yang cukup.
Baca juga: Apa itu Ejakulasi Dini? Gejala & Penyebab
Apakah Ejakulasi Kedua Tidak Efektif untuk Pembuahan?

Sumber gambar: Freepik
Ejakulasi kedua tidak sepenuhnya tidak efektif untuk pembuahan, namun kemungkinan keberhasilannya memang lebih rendah dibanding ejakulasi pertama. Saat Dads mengalami ejakulasi untuk kedua kalinya dalam waktu berdekatan, jumlah sperma dan konsentrasi sel sperma yang aktif cenderung menurun. Ini karena tubuh belum memiliki waktu cukup untuk memproduksi sperma baru dengan kualitas optimal, terutama jika belum melewati masa pantang ideal selama 2 hingga 3 hari.
Meski demikian, sperma dari ejakulasi kedua tetap memiliki peluang membuahi sel telur selama kualitasnya masih berada dalam kisaran normal secara medis. Ada beberapa faktor penting yang bisa memengaruhi kualitas sperma pada ejakulasi kedua, di antaranya adalah jarak waktu antara ejakulasi pertama dan kedua, pola tidur yang cukup, tingkat stres, serta pola makan dan hidrasi. Usia dan kondisi kesehatan testis serta keseimbangan hormon reproduksi juga memegang peranan penting dalam menentukan apakah ejakulasi kedua masih dapat menghasilkan pembuahan yang sukses.
Baca juga: Stress dan Gangguan Kesuburan: Apa yang Perlu Moms dan Dads Ketahui?
Strategi Maksimalkan Kualitas Sperma bagi Dads
- Pantang 2–3 Hari: Ini dianggap waktu optimal untuk akumulasi sperma yang matang dan bergerak baik.
- Konsumsi Nutrisi Mendukung Fertilitas: Seperti zinc, asam folat, vitamin C, dan antioksidan.
- Hindari Paparan Panas: Mandi air panas atau sauna bisa menurunkan kualitas sperma.
- Batasi Alkohol dan Rokok: Dua faktor utama penurunan motilitas dan morfologi sperma.
- Cek Kesehatan Hormonal: Tes testosteron dan hormon reproduksi lainnya bila ada indikasi gangguan.
Baca juga: Begini Cara Meningkatkan Kualitas Sperma Agar Cepat Hamil
Kualitas sperma saat ejakulasi kedua biasanya lebih rendah dari ejakulasi pertama, terutama jika dilakukan dalam waktu yang berdekatan. Namun, bukan berarti sperma tersebut tidak subur. Dengan menjaga kesehatan secara keseluruhan dan memperhatikan waktu ejakulasi, Dads tetap bisa menjaga peluang kehamilan optimal bersama Moms. Pahami tubuh, beri waktu untuk regenerasi sperma, dan jangan ragu untuk konsultasi jika mengalami kesulitan.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- PubMed Central. “Evaluation of Sperm Parameters”. Diakses 21 April 2025.
- Human Reproduction. “Sperm quality after repeated ejaculation”. Diakses 21 April 2025.
- Healthline. “How Long Does It Take for Sperm to Regenerate?”. Diakses 21 April 2025.
- Mayo Clinic. “Low Sperm Count”. Diakses 21 April 2025.