Kista epididimis sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas, namun bagi sebagian Dads, benjolan kecil di skrotum bisa menimbulkan kekhawatiran, terutama jika dikaitkan dengan kesuburan atau risiko penyakit serius. Meski sebagian besar kasus tidak berbahaya, penting untuk mengenali gejala, penyebab, hingga penanganannya secara tepat. Simak penjelasan lengkap seputar kista epididimis dan apakah kondisi ini berdampak […]
Kista epididimis sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas, namun bagi sebagian Dads, benjolan kecil di skrotum bisa menimbulkan kekhawatiran, terutama jika dikaitkan dengan kesuburan atau risiko penyakit serius. Meski sebagian besar kasus tidak berbahaya, penting untuk mengenali gejala, penyebab, hingga penanganannya secara tepat. Simak penjelasan lengkap seputar kista epididimis dan apakah kondisi ini berdampak pada kesuburan pria.
Apa Itu Kista Epididimis?
Kista epididimis, atau yang juga dikenal sebagai spermatokel, adalah kantong berisi cairan yang berkembang di epididimis, yaitu saluran kecil di atas testis yang berfungsi menyimpan dan mengangkut sperma. Kista ini biasanya jinak dan tidak menimbulkan nyeri. Ukurannya bisa bervariasi, dari yang sangat kecil hingga cukup besar dan terasa saat disentuh.
Kista epididimis termasuk dalam gangguan skrotal yang cukup umum pada pria dewasa. Kondisi ini biasanya tidak berhubungan langsung dengan kanker atau infeksi, meskipun bisa menyebabkan rasa tidak nyaman jika ukurannya membesar.
Baca juga: Kenali Fungsi Skrotum dan Gangguan yang Bisa Terjadi
Gejala Kista Epididimis

Sumber gambar: iStock
Sebagian besar Dads mungkin tidak menyadari keberadaan kista ini karena tidak menimbulkan gejala. Namun, jika sudah cukup besar, beberapa gejala bisa mulai dirasakan:
-
Benjolan lunak atau seperti kantong berisi air di atas testis
-
Rasa berat di skrotum
-
Ketidaknyamanan ringan atau nyeri tumpul
-
Pembengkakan di salah satu sisi skrotum
-
Dalam beberapa kasus, kista bisa membesar seiring waktu
Perlu dicatat bahwa gejala-gejala tersebut juga bisa menyerupai kondisi lain seperti varikokel, hernia, atau bahkan tumor testis. Maka dari itu, pemeriksaan medis tetap penting untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
Baca juga: Apakah Hernia atau Turun Berok Dapat Mempengaruhi Kesuburan?
Penyebab Kista Epididimis
Hingga saat ini, penyebab pasti kista epididimis belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli menduga kista ini bisa terbentuk akibat penyumbatan di saluran epididimis yang menyebabkan penumpukan cairan. Beberapa faktor yang mungkin meningkatkan risiko pembentukan kista meliputi:
-
Perubahan hormonal
Keseimbangan hormon dalam tubuh pria bisa memengaruhi fungsi saluran epididimis dan produksi sperma. -
Cedera atau trauma pada skrotum
Meski jarang, trauma bisa menyebabkan penyumbatan atau perubahan struktur pada saluran epididimis. -
Riwayat infeksi saluran reproduksi
Infeksi sebelumnya dapat meninggalkan jaringan parut yang menyebabkan penyumbatan. -
Faktor usia
Kista ini lebih sering ditemukan pada pria usia dewasa, terutama antara 40 hingga 60 tahun.
Sebagian besar kasus kista epididimis berkembang secara spontan tanpa riwayat trauma atau infeksi.
Apakah Kista Epididimis Berdampak pada Kesuburan?
Salah satu kekhawatiran utama Dads adalah apakah kista ini dapat mengganggu kesuburan. Jawabannya tergantung pada ukuran dan lokasi kista. Kista kecil biasanya tidak memengaruhi produksi atau aliran sperma. Namun, jika kista cukup besar dan menekan saluran epididimis atau testis, ada kemungkinan gangguan pada penyimpanan dan pengangkutan sperma. Meski begitu, kejadian ini jarang terjadi.
Dalam kasus yang sangat jarang, kista yang besar atau multipel bisa menyebabkan gangguan mekanis yang menghambat jalur sperma. Oleh karena itu, bila Dads sedang menjalani program kehamilan dan memiliki riwayat kista epididimis yang membesar, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis urologi atau andrologi.
Baca juga: Spermatogenesis, ini Faktanya!
Pengobatan Kista Epididimis

Sumber gambar: iStock
Sebagian besar kista epididimis tidak memerlukan pengobatan, terutama jika tidak menimbulkan gejala. Namun, jika kista menimbulkan rasa tidak nyaman atau terus membesar, berikut beberapa pilihan penanganannya:
1. Observasi Berkala
Dokter mungkin hanya menyarankan pemantauan rutin tanpa tindakan khusus jika kista tidak menimbulkan keluhan berarti. Pemeriksaan fisik atau USG bisa dilakukan secara berkala.
2. Operasi Pengangkatan (Spermatocelectomy)
Jika kista mengganggu kenyamanan atau menghambat fungsi normal testis, tindakan bedah bisa menjadi pilihan. Prosedur ini cukup aman, tetapi tetap memiliki risiko seperti kerusakan pada epididimis yang bisa berdampak pada kesuburan.
3. Obat-Obatan
Tidak ada obat khusus untuk menghilangkan kista epididimis. Obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen mungkin diberikan jika kista menyebabkan ketidaknyamanan.
Baca juga: Obat-Obatan yang Dapat Ganggu Kesuburan Pria dan Wanita
4. Pendekatan Minimal Invasif
Beberapa kasus dapat dilakukan tindakan aspirasi (pengeluaran cairan) atau skleroterapi (penyuntikan bahan untuk mengecilkan kista), namun prosedur ini tidak umum karena risiko efek samping lebih tinggi dibandingkan bedah konvensional. Pengangkatan kista biasanya menjadi pilihan bila ukuran kista menimbulkan gejala fisik atau mengganggu kualitas hidup.
Kista epididimis adalah kondisi jinak yang umum ditemukan pada pria, terutama usia dewasa. Meskipun umumnya tidak berbahaya dan jarang memengaruhi kesuburan, Dads tetap perlu waspada jika mengalami pembesaran kista atau gejala yang mengganggu. Konsultasi rutin dengan dokter dan pemantauan berkala dapat membantu menentukan apakah pengobatan dibutuhkan atau cukup dengan observasi. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika merasa tidak nyaman atau khawatir akan dampaknya terhadap kesehatan reproduksi.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Verywell Health. “Epididymal Cyst Overview”. Tanggal Akses 22 Mei 2025.
- PubMed. “Epididymal cysts and spermatocele: a review”. Tanggal Akses 22 Mei 2025.
- Urology Group of Virginia. “Epididymal Cysts”. Tanggal Akses 22 Mei 2025.