Hernia adalah kondisi medis yang terjadi ketika organ atau jaringan dalam tubuh menonjol melalui titik lemah pada otot atau jaringan ikat di sekitarnya. Salah satu jenis hernia yang paling umum terjadi pada pria adalah hernia inguinalis, yaitu hernia yang muncul di area selangkangan.
Hernia inguinalis terjadi ketika bagian dari usus atau jaringan lemak di dalam perut menonjol melalui dinding otot yang lemah di area selangkangan. Hernia ini lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita karena adanya saluran inguinal yang secara alami lebih lebar.
Beberapa gejala hernia inguinalis yang perlu diperhatikan meliputi:
- Benjolan di selangkangan yang bisa membesar saat berdiri atau mengejan.
- Rasa nyeri atau ketidaknyamanan, terutama saat mengangkat benda berat, batuk, atau beraktivitas fisik.
- Sensasi terbakar atau tekanan di area yang terkena.
- Dalam kasus yang lebih parah, hernia dapat menyebabkan nyeri hebat atau obstruksi usus.
Baca juga: Inilah Ciri-ciri Sperma Sehat Untuk Mempercepat Kehamilan!
Bagaimana Hernia Bisa Mempengaruhi Kesuburan?

Hernia, terutama hernia inguinalis, dapat memberikan dampak signifikan terhadap kesuburan pria, tergantung pada lokasi, ukuran, dan tingkat keparahannya. Kondisi ini terjadi ketika organ dalam, seperti usus atau jaringan lemak, menekan dinding otot yang lemah di area pangkal paha atau skrotum, sehingga berpotensi mengganggu fungsi sistem reproduksi.
1. Tekanan pada Saluran Sperma (Vas Deferens)
Vas deferens adalah saluran utama yang mengangkut sperma dari testis ke uretra sebelum akhirnya dikeluarkan saat ejakulasi. Ketika hernia menekan atau menyebabkan peradangan di sekitar vas deferens, aliran sperma dapat terhambat, yang berakibat pada berkurangnya jumlah sperma yang bisa mencapai sel telur.
Tekanan yang terus-menerus pada saluran ini dapat menyebabkan penurunan volume sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi, meningkatkan risiko obstruksi sperma, dan bahkan memicu ketidaknyamanan atau nyeri saat ejakulasi. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini bisa berujung pada infertilitas akibat terganggunya transportasi sperma menuju sistem reproduksi wanita.
2. Gangguan Sirkulasi Darah ke Testis
Hernia inguinalis yang berkembang di sekitar pangkal paha juga berpotensi menekan pembuluh darah yang memasok oksigen dan nutrisi ke testis. Jika aliran darah ke testis terganggu, maka produksi sperma dapat terhambat, sehingga berdampak pada kualitas dan kuantitas sperma yang dihasilkan.
Dalam beberapa kasus, suplai darah yang tidak mencukupi dapat menyebabkan penurunan motilitas sperma, yang membuat sperma lebih sulit mencapai dan membuahi sel telur.
Bahkan dalam kondisi yang lebih parah, gangguan sirkulasi ini bisa menyebabkan atrofi testis atau penyusutan testis akibat kurangnya suplai darah yang memadai. Selain itu, karena testis berperan penting dalam produksi hormon testosteron, ketidakseimbangan hormon juga bisa terjadi, yang dapat memengaruhi gairah seksual dan fungsi reproduksi secara keseluruhan.
Baca juga: Begini Cara Meningkatkan Kualitas Sperma Agar Cepat Hamil
3. Peradangan atau Infeksi Akibat Hernia
Hernia yang tidak segera ditangani berisiko menyebabkan peradangan kronis, terutama jika terjadi strangulasi hernia yaitu kondisi ketika usus atau jaringan lain terjebak dalam kantung hernia hingga suplai darahnya terhenti. Jika peradangan ini berlangsung dalam waktu lama, maka bisa memicu infeksi di sekitar area reproduksi pria, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan sperma dan organ reproduksi lainnya.
Salah satu dampak yang sering terjadi adalah epididimitis, yaitu peradangan pada epididimis, saluran tempat pematangan sperma sebelum dikeluarkan. Infeksi yang terjadi juga dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut di sekitar testis, yang dapat mengganggu produksi serta transportasi sperma, sehingga menurunkan kesuburan pria.
Selain itu, rasa nyeri yang ditimbulkan akibat peradangan atau infeksi bisa menyebabkan ketidaknyamanan saat berhubungan seksual, yang pada akhirnya dapat berdampak pada kehidupan seksual secara keseluruhan.
4. Dampak dari Operasi Hernia
Meskipun operasi hernia merupakan solusi utama untuk mengatasi hernia inguinalis, prosedur ini juga dapat berpotensi memengaruhi kesuburan, meskipun risikonya cenderung kecil. Beberapa kemungkinan komplikasi pascaoperasi yang dapat terjadi meliputi pembentukan jaringan parut yang dapat menghambat vas deferens, sehingga mengganggu transportasi sperma.
Selain itu, cedera pada pembuluh darah testis selama operasi juga dapat memengaruhi suplai darah ke testis, yang berdampak pada produksi sperma. Namun, penting untuk diketahui bahwa sebagian besar pria yang menjalani operasi hernia tetap dapat mempertahankan kesuburannya, dan efek samping yang terjadi biasanya bersifat sementara. Dalam kebanyakan kasus, produksi sperma akan kembali normal setelah tubuh pulih dari prosedur operasi.
Apakah Operasi Hernia Mempengaruhi Kesuburan?
Sebagian besar operasi hernia dilakukan dengan teknik laparoskopi atau bedah terbuka, yang bertujuan untuk memperbaiki area yang lemah dengan memasukkan jaring sintetis (mesh). Meskipun operasi ini aman, ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan terkait kesuburan:
- Cedera pada Saluran Sperma: Dalam kasus yang jarang terjadi, operasi dapat menyebabkan cedera pada vas deferens, yang berfungsi mengangkut sperma.
- Pembentukan Jaringan Parut: Jika jaringan parut terbentuk setelah operasi, ada kemungkinan terjadinya penyempitan saluran sperma yang dapat menghambat pergerakan sperma.
- Perubahan Aliran Darah ke Testis: Beberapa prosedur hernia dapat memengaruhi suplai darah ke testis, yang pada akhirnya bisa berdampak pada produksi sperma.
Namun, risiko ini sangat rendah jika operasi dilakukan oleh dokter bedah yang berpengalaman. Sebagian besar pria yang menjalani operasi hernia tetap dapat memiliki keturunan tanpa masalah.
Cara Mengatasi dan Mencegah Dampak Hernia pada Kesuburan

Jika Dads khawatir bahwa hernia inguinalis dapat berdampak pada kesuburan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya dan mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut. Penanganan yang tepat tidak hanya dapat membantu mengembalikan fungsi reproduksi, tetapi juga mencegah kondisi hernia semakin parah.
1. Segera Konsultasikan dengan Dokter
Jika Dads memiliki hernia inguinalis dan sedang merencanakan kehamilan, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi atau bedah. Pemeriksaan medis yang tepat dapat membantu menentukan tingkat keparahan hernia serta kemungkinan dampaknya terhadap kesehatan reproduksi.
Dokter akan mengevaluasi apakah hernia memengaruhi saluran sperma (vas deferens) atau sirkulasi darah ke testis, yang dapat mengganggu produksi sperma. Selain itu, konsultasi juga penting untuk menentukan kapan waktu terbaik menjalani operasi agar tidak mengganggu rencana memiliki anak.
Dengan pemeriksaan menyeluruh, dokter dapat memberikan solusi terbaik untuk mencegah komplikasi yang lebih serius, termasuk infertilitas yang bisa terjadi akibat hernia yang tidak ditangani dengan baik.
2. Lakukan Operasi Jika Diperlukan
Jika hernia sudah menyebabkan nyeri, ketidaknyamanan, atau mengganggu aktivitas sehari-hari, maka tindakan operasi adalah solusi terbaik untuk menghindari komplikasi lebih lanjut. Hernia yang dibiarkan terlalu lama dapat memperburuk tekanan pada testis dan meningkatkan risiko infertilitas, terutama jika terjadi strangulasi, yaitu kondisi di mana jaringan hernia terjepit dan suplai darahnya terhenti. Strangulasi dapat merusak jaringan di sekitar testis, yang dapat berdampak permanen pada kesuburan.
Namun, banyak pria yang khawatir tentang dampak operasi terhadap kesuburan. Dengan teknik operasi modern, risiko operasi terhadap kesuburan sangat minim, terutama jika dilakukan oleh dokter yang berpengalaman.
Jika terdapat jaringan parut pascaoperasi yang berpotensi mengganggu transportasi sperma, dokter dapat memberikan rekomendasi terapi tambahan untuk menjaga kesehatan reproduksi. Oleh karena itu, menunda operasi bukanlah pilihan yang bijak, karena semakin lama hernia dibiarkan, semakin besar potensi kerusakan pada sistem reproduksi.
3. Pantau Kualitas Sperma
Jika Dads telah menjalani operasi hernia tetapi masih mengalami kesulitan memiliki anak, penting untuk melakukan analisis sperma guna menilai kualitas dan kuantitas sperma. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi apakah ada gangguan pada jumlah sperma, bentuk sperma (morfologi), atau pergerakan sperma (motilitas) akibat dampak hernia atau operasi. Dengan mengetahui kondisi sperma secara lebih rinci, dokter dapat memberikan rekomendasi penanganan yang lebih spesifik.
Dalam beberapa kasus, gangguan pada sperma bisa bersifat sementara, terutama setelah operasi hernia. Namun, jika ditemukan masalah yang lebih serius, dokter mungkin akan merekomendasikan terapi tambahan, seperti terapi hormon atau perubahan gaya hidup untuk meningkatkan kesuburan. Oleh karena itu, pemantauan sperma setelah operasi sangat disarankan bagi pria yang ingin segera memiliki keturunan.
4. Jaga Kesehatan Reproduksi
Untuk mencegah hernia bertambah parah dan menjaga kesehatan reproduksi secara keseluruhan, penting bagi Dads untuk menerapkan gaya hidup sehat. Menghindari tekanan berlebihan pada area selangkangan sangat disarankan, seperti tidak mengangkat beban berat atau mengejan terlalu keras saat buang air besar. Hernia dapat memburuk jika tekanan di area perut terus-menerus terjadi, sehingga menjaga keseimbangan tubuh dan menghindari aktivitas yang terlalu berat sangat diperlukan.
Menjaga berat badan ideal juga penting, karena obesitas dapat meningkatkan risiko hernia dan memperburuk kondisi yang sudah ada. Mengadopsi pola makan sehat dan rutin berolahraga ringan dapat membantu menjaga berat badan tetap stabil dan memperkuat otot perut, yang berperan penting dalam mencegah kambuhnya hernia.
Selain itu, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol sebaiknya dihindari karena keduanya dapat menurunkan kualitas sperma serta memperlambat pemulihan setelah operasi. Menggunakan pakaian yang nyaman, terutama di area selangkangan, juga bisa membantu mengurangi tekanan berlebih pada testis dan mencegah iritasi yang dapat memperparah hernia.
Baca juga: Masa Subur Pria: Memahami Kesuburan dan Faktor yang Mempengaruhinya
5. Pertimbangkan Konsultasi Fertilitas
Jika setelah perawatan hernia Dads masih mengalami kesulitan memiliki anak, konsultasi dengan spesialis fertilitas dapat menjadi langkah selanjutnya. Dokter fertilitas dapat melakukan evaluasi lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada faktor lain yang memengaruhi kesuburan, selain dampak hernia yang telah ditangani.
Terapi hormon bisa menjadi solusi jika terdapat ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi produksi sperma. Dalam beberapa kasus, terapi ini dapat membantu meningkatkan jumlah dan kualitas sperma yang sebelumnya terganggu akibat hernia.
Selain itu, jika jumlah sperma terlalu rendah atau motilitas sperma terganggu, prosedur reproduksi berbantu (Assisted Reproductive Technology/ART), seperti Intrauterine Insemination (IUI) atau In Vitro Fertilization (IVF), dapat dipertimbangkan sebagai alternatif untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Baca juga: Yuk, Intip Jenis Tes Kesuburan Pria dan Biayanya Berikut Ini!
Hernia inguinalis dapat memengaruhi kesuburan pria dalam beberapa cara, terutama jika kondisi ini menekan saluran sperma atau mengganggu suplai darah ke testis. Meskipun operasi hernia umumnya aman, ada kemungkinan kecil terjadinya dampak pada kesuburan akibat cedera saluran sperma atau jaringan parut pascaoperasi.
Namun, dengan diagnosis dan perawatan yang tepat, kebanyakan pria tetap dapat memiliki keturunan setelah mengalami hernia atau menjalani operasi perbaikan hernia. Jika Dads mengalami hernia dan khawatir tentang kesuburan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi
- Mayo Clinic. “Inguinal Hernia: Symptoms & Causes”. Diakses pada 31 Januari 2025.
- Cleveland Clinic. “Inguinal Hernia”. Diakses pada 31 Januari 2025.
- PubMed. “Hernia and Male Fertility”. Diakses pada 31 Januari 2025.
- Laparoscopic Surgery India. “Can Hernias Affect Fertility?”. Diakses pada 31 Januari 2025.