Saat menjalani program kehamilan, Moms dan Dads mungkin sudah fokus pada pola makan, gaya hidup sehat, dan memperhatikan masa subur. Tapi ada satu hal yang sering terlewat: efek obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Beberapa jenis obat, meski rutin digunakan untuk terapi penyakit tertentu, dapat berdampak negatif pada sistem reproduksi. Memahami obat mana saja yang bisa mengganggu kesuburan penting untuk menghindari hambatan yang tidak disadari dalam proses kehamilan.
Obat-Obatan yang Bisa Mengganggu Kesuburan

Berikut adalah jenis-jenis obat yang diketahui dapat memengaruhi kesuburan pria dan wanita:
1. Obat Antidepresan dan Psikotropika
Obat golongan SSRI seperti fluoxetine atau sertraline sering digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan depresi, namun bisa memengaruhi kesuburan. Pada wanita, obat ini berpotensi mengganggu ovulasi, sedangkan pada pria, SSRI dapat menurunkan libido dan kualitas sperma. Efek ini dapat memperlambat peluang kehamilan bagi pasangan yang sedang dalam program hamil.
Obat antipsikotik tertentu juga dapat memengaruhi keseimbangan hormon prolaktin. Kadar prolaktin yang tinggi bisa menghambat ovulasi dan menyebabkan gangguan menstruasi pada Moms. Sementara itu, Dads yang mengonsumsi obat ini bisa mengalami disfungsi seksual, seperti penurunan libido atau ejakulasi terganggu.
Baca juga: Stress dan Gangguan Kesuburan: Apa yang Perlu Moms dan Dads Ketahui?
2. Obat Kemoterapi dan Radioterapi
Pengobatan kanker, terutama dengan agen seperti cyclophosphamide dan cisplatin, diketahui memiliki efek merusak terhadap organ reproduksi. Obat ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sel telur dan sperma, yang berdampak langsung terhadap kemampuan memiliki anak secara alami.
Karena risikonya yang tinggi, pasangan yang menjalani kemoterapi atau radioterapi dan masih ingin memiliki keturunan sangat disarankan untuk melakukan penyimpanan sel telur atau sperma sebelum memulai terapi. Hal ini penting agar Moms dan Dads tetap memiliki kesempatan menjalani program hamil di masa mendatang.
Baca juga: Apakah Efek Kemoterapi Dapat Mengganggu Kesuburan?
3. Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (NSAID)
NSAID seperti ibuprofen dan naproxen, meskipun sering digunakan untuk mengatasi nyeri, ternyata bisa berdampak pada kesuburan jika dikonsumsi secara berlebihan. Pada wanita, penggunaan jangka panjang dapat menekan ovulasi, sehingga mengganggu siklus menstruasi yang sehat.
Untuk Dads, meski dampaknya lebih ringan, konsumsi rutin NSAID tetap perlu diawasi. Konsultasi dengan tenaga medis akan membantu menentukan dosis dan frekuensi yang aman tanpa mengganggu fungsi reproduksi.
4. Steroid dan Obat untuk Pembentukan Otot
Anabolik steroid yang digunakan untuk memperbesar massa otot bisa menyebabkan gangguan hormonal serius. Pada pria, penggunaan jangka panjang dapat menghambat produksi alami testosteron dan menghentikan produksi sperma, yang dapat menyebabkan kondisi yang disebut azoospermia.
Untuk Dads yang sedang menjalani program kebugaran atau pembentukan otot, penting memahami bahwa efek samping dari steroid bisa mengurangi peluang kehamilan secara signifikan. Pilihan lebih aman dan alami harus menjadi prioritas jika sedang merencanakan kehadiran buah hati.
Baca juga: Dampak dan Bahaya Penggunaan Steroid Anabolik yang Perlu Anda Ketahui
5. Obat Antiepilepsi
Beberapa obat antiepilepsi seperti valproate, carbamazepine, dan phenytoin diketahui dapat mengubah kadar hormon reproduksi. Bagi Moms, ini bisa memengaruhi siklus menstruasi serta mengganggu proses ovulasi secara alami.
Sementara itu, pria yang mengonsumsi obat antiepilepsi juga dapat mengalami penurunan kualitas sperma. Konsultasi dengan dokter sangat penting agar dosis dan jenis obat dapat disesuaikan untuk meminimalkan dampaknya terhadap kesuburan.
6. Obat untuk Tekanan Darah Tinggi (Antihipertensi)
Beberapa obat antihipertensi seperti beta-blocker dan diuretik dapat menyebabkan efek samping seperti disfungsi ereksi dan penurunan libido pada pria. Hal ini tentu berpengaruh terhadap frekuensi dan kualitas hubungan seksual pasangan.
Pada Moms, tekanan darah tinggi sendiri bisa menghambat aliran darah ke rahim dan ovarium, yang berdampak pada proses ovulasi serta kualitas endometrium sebagai tempat implantasi embrio. Maka dari itu, pengelolaan tekanan darah harus dilakukan secara cermat saat merencanakan kehamilan.
7. Obat Hormonal dan Kontrasepsi
Penggunaan kontrasepsi hormonal seperti pil KB, suntik, atau implan memang efektif mencegah kehamilan, namun bisa menunda kembalinya kesuburan setelah dihentikan. Tubuh mungkin memerlukan waktu beberapa bulan untuk mengatur kembali keseimbangan hormonalnya secara alami.
Meski begitu, efek ini tidak bersifat permanen. Banyak Moms berhasil hamil setelah beberapa bulan menghentikan kontrasepsi. Pemantauan siklus haid dan konsultasi dengan dokter dapat membantu mempercepat perencanaan kehamilan secara efektif.
Baca juga: Efek Samping Sering Konsumsi Kontrasepsi Darurat
Dampak Obat-Obatan terhadap Kesuburan Berdasarkan Jenis Kelamin

Pada Moms:
- Gangguan ovulasi
- Siklus menstruasi tidak teratur
- Penurunan cadangan ovarium
- Perubahan pada lapisan rahim yang bisa menghambat implantasi embrio
Pada Dads:
- Penurunan jumlah sperma
- Sperma abnormal atau tidak bergerak
- Disfungsi ereksi atau gangguan ejakulasi
Obat-obatan tertentu bisa berdampak pada kesuburan, baik pada Moms maupun Dads, tanpa disadari. Maka penting untuk selalu berdiskusi dengan tenaga medis sebelum dan selama program kehamilan. Dengan informasi yang akurat dan pendekatan yang tepat, peluang untuk mendapatkan kehamilan yang sehat tetap terbuka lebar.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Medical News Today. “Drugs That Cause Infertility in Females”. Diakses 21 April 2025.
- Parents. “How Medications Can Affect Your Fertility”. Diakses 21 April 2025.
- PubMed. “Drug effects on reproductive function”. Diakses 21 April 2025.