Vaginismus adalah kondisi yang jarang dibicarakan secara terbuka, namun bisa berdampak besar pada kehidupan seksual dan emosional seorang wanita. Jika Moms merasa nyeri saat berhubungan intim atau bahkan sulit saat pemeriksaan ginekologi, bisa jadi ini merupakan gejala vaginismus. Meski terdengar mengkhawatirkan, kondisi ini bisa diatasi dengan pendekatan yang tepat, baik secara fisik maupun emosional. Yuk, […]
Vaginismus adalah kondisi yang jarang dibicarakan secara terbuka, namun bisa berdampak besar pada kehidupan seksual dan emosional seorang wanita. Jika Moms merasa nyeri saat berhubungan intim atau bahkan sulit saat pemeriksaan ginekologi, bisa jadi ini merupakan gejala vaginismus. Meski terdengar mengkhawatirkan, kondisi ini bisa diatasi dengan pendekatan yang tepat, baik secara fisik maupun emosional. Yuk, kenali lebih jauh tentang vaginismus, mulai dari penyebab, gejala, hingga pilihan pengobatannya.
Apa Itu Vaginismus?
Vaginismus adalah kondisi medis ketika otot-otot di sekitar vagina secara tidak sadar mengencang atau menegang saat ada sesuatu yang mencoba masuk ke dalamnya, seperti saat berhubungan seksual, pemeriksaan panggul, atau bahkan penggunaan tampon. Ketegangan otot ini bukan disebabkan oleh kelainan anatomi, melainkan reaksi otot yang tidak terkendali.
Meski tidak membahayakan secara fisik, kondisi ini dapat menyebabkan rasa nyeri, frustasi, dan tekanan emosional yang cukup besar, terutama bagi Moms yang sedang menjalani program kehamilan atau menjalani pernikahan baru.
Baca juga: Infeksi Vagina: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Gejala Vaginismus yang Perlu Diwaspadai
Vaginismus bukan hanya soal rasa nyeri saat penetrasi. Beberapa gejala khas yang sering dilaporkan antara lain:
-
Nyeri saat berhubungan seksual
Rasa nyeri tajam atau seperti terbakar ketika penetrasi dilakukan, meskipun pelumas sudah digunakan. -
Sulit memasukkan tampon atau alat medis
Beberapa Moms bahkan mengalami ketakutan atau keengganan ketika harus menjalani pemeriksaan ginekologi. -
Kehilangan kontrol pada otot vagina
Otot vagina menegang dengan sendirinya tanpa bisa dikendalikan, bahkan hanya dengan membayangkan penetrasi. -
Stres atau kecemasan sebelum aktivitas seksual
Ketakutan yang muncul sebelum hubungan intim bisa menjadi tanda bahwa kondisi ini tidak hanya fisik, tapi juga melibatkan aspek psikologis.
Setiap wanita bisa mengalami gejala yang berbeda-beda, tergantung tingkat keparahan dan penyebab yang mendasarinya.
Baca juga: Stress dan Gangguan Kesuburan: Apa yang Perlu Moms dan Dads Ketahui?
Penyebab Vaginismus

Sumber gambar: iStock
Penyebab pasti dari vaginismus belum sepenuhnya dipahami, namun sejumlah faktor fisik dan psikologis bisa menjadi pemicunya. Berikut beberapa kemungkinan penyebabnya:
Faktor Fisik:
-
Infeksi vagina atau saluran kemih
-
Cedera saat melahirkan
-
Efek samping pasca operasi di area panggul
-
Menopause atau penurunan estrogen yang membuat vagina lebih kering
Faktor Psikologis:
-
Trauma seksual atau pelecehan di masa lalu
-
Ketakutan terhadap rasa sakit saat berhubungan
-
Pendidikan atau keyakinan yang menganggap seks adalah sesuatu yang tabu atau salah
-
Kecemasan berlebihan atau depresi
Kombinasi dari faktor-faktor di atas bisa menyebabkan otot vagina memberikan reaksi “pertahanan” yang tidak disadari.
Baca juga: Beberapa Rasa Sakit saat Berhubungan, Apa Penyebabnya?
Jenis-Jenis Vaginismus
Vaginismus dibagi menjadi dua tipe utama:
-
Vaginismus Primer
Kondisi ini terjadi sejak awal ketika seseorang belum pernah bisa melakukan penetrasi karena nyeri atau ketegangan yang berlebihan. -
Vaginismus Sekunder
Muncul setelah seseorang sebelumnya tidak mengalami masalah, namun kemudian terjadi karena kondisi tertentu seperti trauma, infeksi, atau menopause.
Cara Mengatasi Vaginismus
Kabar baiknya, vaginismus bisa disembuhkan. Penanganan yang tepat sangat bergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi ini. Beberapa pendekatan pengobatan yang umum digunakan adalah:
1. Terapi Seksual atau Konseling Psikologis
Membantu Moms mengenali dan mengelola emosi, trauma masa lalu, serta memperbaiki cara pandang terhadap tubuh dan seksualitas.
2. Latihan Pelvic Floor (Senam Kegel)
Melatih otot dasar panggul agar lebih rileks dan dapat dikontrol dengan lebih baik.
Baca juga: Gerakan Senam Kegel untuk Ibu Hamil serta Manfaatnya
3. Terapi Dilator Vagina
Menggunakan alat dilator (berbentuk seperti tampon) dengan berbagai ukuran untuk membantu otot vagina beradaptasi secara perlahan terhadap tekanan dari luar.
4. Edukasi Seksual dan Komunikasi Pasangan
Penting bagi Dads untuk memahami kondisi ini dan memberi dukungan emosional. Terbuka terhadap diskusi mengenai batasan, kenyamanan, dan rasa takut bisa membantu proses pemulihan.
5. Obat-Obatan (Jika Diperlukan)
Dalam beberapa kasus, krim estrogen atau pelumas berbasis air bisa direkomendasikan untuk mengurangi ketidaknyamanan, terutama bagi Moms yang mengalami menopause dini.
Kombinasi pendekatan medis dan psikologis memberikan tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mengatasi vaginismus, terutama jika dimulai sejak dini.
Baca juga: Obat-Obatan yang Dapat Ganggu Kesuburan Pria dan Wanita
Vaginismus adalah kondisi yang kompleks, namun bukan sesuatu yang harus ditakuti atau dipendam. Dengan memahami gejala, mencari tahu penyebabnya, dan menjalani pengobatan yang tepat, Moms bisa kembali menjalani kehidupan seksual yang sehat dan nyaman. Dukungan dari Dads, serta tenaga medis profesional, juga berperan besar dalam proses pemulihan. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika Moms mengalami ketidaknyamanan saat berhubungan, karena setiap wanita berhak merasakan kenyamanan dan kebebasan dalam tubuhnya sendiri.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Cleveland Clinic. “Vaginismus”. Tanggal Akses 22 Mei 2025.
- NHS. “Vaginismus”. Tanggal Akses 22 Mei 2025.
- WebMD. “Vaginismus: Causes, Symptoms, and Treatments”. Tanggal Akses 22 Mei 2025.
- MedlinePlus. “Vaginismus”. Tanggal Akses 22 Mei 2025.
- Healthline. “Vaginismus”. Tanggal Akses 22 Mei 2025.