Semua Artikel

Atrofi Testis: Penyebab, Gejala, dan Penanganan

Hamzah
30 May 2025
Share Facebook Twitter WhatsApp
Atrofi Testis: Penyebab, Gejala, dan Penanganan

Atrofi testis, atau mengecilnya testis, bukanlah hal yang umum dibicarakan, tetapi sangat penting untuk dikenali sejak dini. Kondisi ini bisa memengaruhi kesuburan, hormon, bahkan kepercayaan diri seorang pria. Baik Moms yang peduli dengan kesehatan pasangan, maupun Dads yang mulai merasakan perubahan, memahami penyebab, gejala, dan cara mengatasinya bisa menjadi langkah awal untuk mencegah masalah lebih […]

Atrofi testis, atau mengecilnya testis, bukanlah hal yang umum dibicarakan, tetapi sangat penting untuk dikenali sejak dini. Kondisi ini bisa memengaruhi kesuburan, hormon, bahkan kepercayaan diri seorang pria. Baik Moms yang peduli dengan kesehatan pasangan, maupun Dads yang mulai merasakan perubahan, memahami penyebab, gejala, dan cara mengatasinya bisa menjadi langkah awal untuk mencegah masalah lebih lanjut. Yuk, gali informasi lengkapnya agar tidak salah langkah.

Apa Itu Atrofi Testis?

Atrofi testis terjadi ketika salah satu atau kedua testis mengalami penyusutan ukuran. Testis adalah organ vital yang bertanggung jawab memproduksi sperma dan hormon testosteron. Ketika ukurannya menyusut, bukan hanya fungsinya yang terganggu, tapi bisa juga jadi sinyal ada gangguan kesehatan yang lebih serius. Menyusutnya testis bisa bersifat sementara atau permanen tergantung dari penyebab yang mendasarinya. Oleh karena itu, mengenali faktor risikonya jadi sangat penting.

Baca juga: Testis Besar Sebelah, Apakah Berbahaya?

Penyebab Atrofi Testis

atrofi testis

Sumber gambar: iStock

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan atrofi testis, dari gaya hidup hingga kondisi medis tertentu. Berikut penjelasan yang bisa membantu Moms dan Dads memahami lebih dalam:

1. Infeksi Menular Seksual dan Virus

Beberapa infeksi, seperti gondongan (mumps), bisa menyerang testis dan menyebabkan peradangan yang dikenal dengan istilah orkitis. Jika tidak segera ditangani, infeksi ini bisa menyebabkan kerusakan permanen. Selain gondongan, infeksi menular seksual seperti klamidia atau gonore juga dapat memicu peradangan yang berujung pada atrofi.

2. Varikokel

Varikokel adalah pelebaran pembuluh darah di dalam skrotum. Kondisi ini bisa meningkatkan suhu di sekitar testis dan mengganggu produksi sperma serta hormon, sehingga lama-lama menyebabkan penyusutan.

3. Ketidakseimbangan Hormon

Kadar testosteron yang rendah dapat berdampak langsung pada ukuran testis. Penggunaan steroid anabolik, misalnya, dapat menekan produksi alami testosteron tubuh dan menyebabkan atrofi testis.

Baca juga: Dampak dan Bahaya Penggunaan Steroid Anabolik yang Perlu Anda Ketahui

4. Cedera atau Trauma

Pukulan keras, kecelakaan, atau prosedur medis tertentu bisa menyebabkan trauma fisik pada testis. Jika aliran darah terganggu atau jaringan rusak, ukuran testis bisa mengecil sebagai respon tubuh terhadap kerusakan.

5. Penyakit Kronis dan Gaya Hidup

Konsumsi alkohol berlebihan, kecanduan narkoba, hingga gangguan hati dan ginjal bisa berdampak buruk terhadap fungsi testis. Hal ini juga bisa mempercepat terjadinya atrofi, terutama jika gaya hidup tidak diperbaiki.

Gejala Atrofi Testis yang Perlu Diwaspadai

Moms dan Dads, atrofi testis tak selalu disertai nyeri. Justru, banyak pria tidak menyadari perubahan ini karena berlangsung secara bertahap. Gejala yang patut diwaspadai meliputi:

  • Testis terasa lebih kecil dari biasanya

  • Skrotum terasa lebih kendur

  • Penurunan gairah seksual

  • Kesulitan ereksi

  • Pembesaran jaringan payudara (ginekomastia)

  • Penurunan massa otot

  • Infertilitas atau kesulitan memiliki anak

Jika satu atau beberapa gejala di atas muncul, penting untuk segera berkonsultasi ke dokter spesialis andrologi atau urologi untuk pemeriksaan lanjutan.

Baca juga: 8 Penyebab Nyeri pada Testis yang Perlu Diwaspadai

Cara Menangani Atrofi Testis

atrofi testis

Sumber gambar: iStock

Penanganan atrofi testis sangat tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut beberapa pendekatan medis dan gaya hidup yang bisa menjadi solusi:

1. Terapi Hormon

Jika atrofi disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, terapi testosteron bisa menjadi solusi. Namun, terapi ini harus diawasi ketat oleh dokter karena berisiko menekan produksi hormon alami tubuh jika tidak dilakukan dengan benar.

2. Pengobatan Infeksi

Infeksi seperti orkitis atau infeksi menular seksual perlu diobati dengan antibiotik yang sesuai. Penanganan sejak dini bisa mencegah kerusakan permanen pada testis.

Baca juga: Torsio Testis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Penanganan, dan Komplikasi

3. Operasi

Untuk kasus seperti varikokel atau torsio testis (testis terpuntir), tindakan bedah mungkin diperlukan untuk mengembalikan fungsi dan aliran darah yang normal.

4. Modifikasi Gaya Hidup

Menghindari alkohol, berhenti merokok, menjaga berat badan ideal, dan mengelola stres dapat membantu mengoptimalkan kesehatan testis. Selain itu, menghindari suhu panas berlebih di area skrotum (misalnya dengan tidak terlalu sering sauna atau memakai celana ketat) juga bisa membantu.

5. Terapi Kesuburan

Jika atrofi sudah menyebabkan infertilitas, pasangan bisa mempertimbangkan metode bantu seperti inseminasi buatan atau fertilisasi in vitro (IVF), tergantung dari kondisi kesehatan dan saran dokter.

Baca juga: 7 Tips Cara Cepat Hamil Setelah Menikah, Ampuh!

Atrofi testis memang terdengar menakutkan, tapi bukan akhir dari segalanya. Dengan pemahaman yang tepat dan langkah cepat, kondisi ini bisa diatasi atau setidaknya diminimalkan dampaknya. Untuk Moms dan Dads yang peduli pada kesehatan reproduksi, jangan ragu untuk mencari bantuan medis saat melihat perubahan sekecil apa pun.

Pencegahan tetap lebih baik daripada pengobatan. Menjaga pola hidup sehat, rutin memeriksa kesehatan, dan terbuka membahas masalah sensitif seperti ini bisa jadi langkah awal untuk masa depan yang lebih sehat.

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Moms & Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi:

Share Facebook Twitter WhatsApp

Artikel Terkait

Kesehatan 5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

5 Jenis Keputihan dan Artinya bagi Kesehatan

Admin
14 Nov 2025

Keputihan adalah cairan yang diproduksi secara alami oleh kelenjar di vagina dan serviks. Fungsi utamanya adalah menjaga kesehatan dengan membersihkan sel-sel mati dan bakteri dari area vagina. Namun, perubahan pada…

Selengkapnya
Kesehatan Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Benarkah Konsumsi Gula Berlebih Mempengaruhi Kesuburan?

Hamzah
13 Nov 2025

Konsumsi gula berlebih dapat berdampak negatif pada kesuburan, baik pada pria maupun wanita. Gula dalam jumlah tinggi dapat mengganggu keseimbangan hormon, meningkatkan risiko resistensi insulin, serta berkontribusi terhadap peradangan dalam…

Selengkapnya
Kesehatan 5 Dampak Kekurangan Hormon Estrogen pada Kesehatan Wanita

5 Dampak Kekurangan Hormon Estrogen pada Kesehatan Wanita

Admin
08 Nov 2025

Kekurangan hormon estrogen bisa menimbulkan berbagai keluhan fisik dan emosional yang sering kali tidak disadari sejak awal. Baik Moms maupun Dads, penting untuk memahami bagaimana penurunan hormon ini bisa memengaruhi…

Selengkapnya