Nyeri pada testis adalah kondisi yang bisa membuat Dads merasa tidak nyaman dan khawatir. Meskipun terkadang penyebabnya tidak serius, nyeri testis juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang memerlukan penanganan medis segera. Sebagai seorang ayah atau pria, memahami penyebab nyeri pada testis adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan reproduksi dan kualitas hidup. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Baca juga: Inilah 2 Fungsi Testis Pada Pria Secara Lengkap
- Cara Merapatkan Miss V Secara Alami: Panduan Praktis dan Aman
- Infeksi Menular Seksual: Panduan Lengkap untuk Kesehatan dan Pencegahan
- Jenis-Jenis Abortus: Memahami Klasifikasi dan Penjelasannya
- Apa Itu Disfungsi Ereksi? Simak Penjelasan Berikut!
- Vagina Kering: Penyebab, Solusi, dan Cara Mengembalikan Kenyamanan Moms
Apa Saja Penyebab Nyeri pada Testis?

Nyeri pada testis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari masalah ringan hingga kondisi medis yang serius. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai penyebab-penyebab nyeri pada testis:
1. Cedera atau Trauma
Testis adalah organ yang sangat sensitif karena memiliki banyak ujung saraf. Cedera ringan sekalipun, seperti benturan atau tekanan, dapat menyebabkan nyeri yang signifikan. Aktivitas fisik seperti olahraga kontak, kecelakaan, atau jatuh dapat meningkatkan risiko cedera pada testis. Nyeri akibat cedera biasanya bersifat sementara, tetapi jika nyeri tidak kunjung hilang atau disertai pembengkakan, memar, atau perubahan bentuk testis, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
2. Infeksi (Orkitis atau Epididimitis)
Orkitis adalah peradangan pada testis yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, seperti virus gondok. Epididimitis adalah peradangan pada epididimis, saluran di belakang testis yang berfungsi menyimpan dan membawa sperma. Infeksi ini sering disebabkan oleh bakteri, termasuk penyakit menular seksual seperti klamidia atau gonore. Gejalanya meliputi nyeri, pembengkakan, kemerahan pada skrotum, dan kadang disertai demam. Infeksi bakteri biasanya diobati dengan antibiotik, sedangkan infeksi virus memerlukan perawatan suportif seperti istirahat dan obat pereda nyeri.
3. Torsi Testis
Torsi testis terjadi ketika testis terpelintir di dalam skrotum, menyebabkan terhambatnya aliran darah ke testis. Ini adalah kondisi darurat medis yang memerlukan penanganan segera. Gejalanya meliputi nyeri hebat yang muncul tiba-tiba, pembengkakan, kemerahan, dan kadang disertai mual atau muntah. Jika tidak segera ditangani, torsi testis dapat menyebabkan kerusakan permanen atau kehilangan testis. Operasi darurat biasanya diperlukan untuk mengembalikan posisi testis dan memulihkan aliran darah.
4. Varikokel
Varikokel adalah pembengkakan pembuluh darah di dalam skrotum, mirip dengan varises di kaki. Kondisi ini lebih sering terjadi di sisi kiri skrotum. Varikokel seringkali tidak menimbulkan gejala, tetapi pada beberapa orang dapat menyebabkan nyeri tumpul atau rasa tidak nyaman, terutama setelah beraktivitas fisik atau berdiri lama. Jika varikokel menyebabkan nyeri atau masalah kesuburan, prosedur pembedahan mungkin diperlukan untuk mengatasi pembengkakan pembuluh darah.
5. Hernia Inguinalis
Hernia inguinalis terjadi ketika sebagian usus atau jaringan lain menonjol melalui titik lemah di dinding perut ke dalam skrotum. Gejalanya meliputi nyeri pada testis, terutama saat batuk, mengangkat beban berat, atau berdiri dalam waktu lama. Benjolan di area selangkangan atau skrotum juga bisa terlihat. Hernia inguinalis biasanya memerlukan operasi untuk mengembalikan usus ke posisi semula dan memperkuat dinding perut.
6. Batu Ginjal
Meskipun batu ginjal terletak di saluran kemih, nyeri yang ditimbulkannya bisa menjalar ke area testis. Hal ini terjadi karena saraf yang mengirim sinyal nyeri dari ginjal dan testis berbagi jalur yang sama. Gejalanya meliputi nyeri tajam yang menjalar dari punggung bawah ke selangkangan atau testis, nyeri saat buang air kecil, darah dalam urine, dan mual atau muntah. Pengobatan batu ginjal tergantung pada ukuran dan lokasi batu. Batu kecil biasanya bisa keluar sendiri dengan minum banyak air, sedangkan batu besar mungkin memerlukan prosedur medis seperti lithotripsy atau operasi.
7. Kanker Testis
Kanker testis adalah pertumbuhan sel abnormal yang ganas di dalam testis. Meskipun jarang, kanker testis adalah salah satu kanker yang paling dapat disembuhkan jika terdeteksi dini. Gejalanya meliputi benjolan keras pada testis, pembengkakan, perubahan ukuran atau bentuk testis, dan nyeri yang tidak kunjung hilang. Pengobatan kanker testis biasanya melibatkan operasi untuk mengangkat testis yang terkena, diikuti dengan kemoterapi atau radioterapi tergantung pada stadium kanker.
8. Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan pada kelenjar prostat, yang terletak di bawah kandung kemih dan mengelilingi uretra. Peradangan ini bisa menyebabkan nyeri yang menjalar ke testis. Gejalanya meliputi nyeri pada testis, nyeri saat buang air kecil, nyeri panggul, dan kadang disertai demam. Prostatitis bakteri diobati dengan antibiotik, sedangkan prostatitis non-bakteri memerlukan perawatan simtomatik seperti obat pereda nyeri dan terapi fisik.
Tips Mencegah Nyeri pada Testis
Meskipun tidak semua penyebab nyeri testis bisa dicegah, Dads bisa mengurangi risikonya dengan langkah-langkah berikut:
- Gunakan Pelindung Saat Berolahraga
Hindari cedera dengan menggunakan pelindung seperti cup saat melakukan olahraga kontak. - Jaga Kebersihan Area Genital
Kebersihan yang baik dapat mencegah infeksi bakteri atau virus. - Lakukan Pemeriksaan Rutin
Rutin memeriksa testis untuk mendeteksi adanya benjolan atau perubahan ukuran. - Hindari Penyakit Menular Seksual
Gunakan proteksi saat berhubungan intim dan lakukan tes rutin jika aktif secara seksual. - Hidup Sehat
Konsumsi makanan bergizi, olahraga teratur, dan hindari kebiasaan merokok atau minum alkohol berlebihan.
Baca juga: Masa Subur Pria: Memahami Kesuburan dan Faktor yang Mempengaruhinya
Nyeri pada testis bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi ringan hingga serius. Sebagai Dads, penting untuk mengenali gejala dan tidak menunda pemeriksaan ke dokter jika nyeri tidak kunjung hilang atau disertai gejala lain. Dengan memahami penyebab dan langkah pencegahannya, Dads bisa menjaga kesehatan reproduksi dan tetap aktif dalam menjalani peran sebagai ayah maupun pasangan.
Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Dads dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi.
Referensi:
- Cleveland Clinic. “Testicular Pain”. Diakses pada 30 Januari 2025.
- Mayo Clinic. “Testicle Pain: Causes”. Diakses pada 30 Januari 2025.
- NHS. “Testicle Pain”. Diakses pada 30 Januari 2025.
- Medical News Today. “Testicular Pain: Causes, Symptoms, and Treatment”. Diakses pada 30 Januari 2025.
- Healthline. “Testicle Pain: Causes, Treatment, and When to See a Doctor”. Diakses pada 30 Januari 2025.